Part Forty One🍃🌼

1.8K 106 4
                                    






Happy Reading

Hari ini Arsyad sudah dinyatakan dapat pulang ke rumah, walau harus tetap kontrol seminggu dua kali.

Arsyad kini sudah dengan setelan pulangnya, duduk di ranjang rumah sakit dengan kaki menjuntai kebawah, Eli sedang sibuk membereskan segala bajunya yang ada dilemari dan dipindah kedalam tas,  Danu sendiri masih menyelesaikan administrasi juga menebus obat milik Arsyad.

Lalu tak lama Bintang datang "udah siap pulang?" tanya Bintang yang diangguki semangat oleh Arsyad, semua hanya tersenyum maklum, Bintang tersenyum dan berjalan kearah Arsyad.

"oke kita pulang sekarang, kangen kamar kamu enggak?" tanya Bintang "kangen banget, ayok pulang aku dah gak sabar." Bintang tertawa melihat exited nya Arsyad "oke kita pulang, pake ini ya diluar panas." Bintang memakaikan topi ke Arsyad.

"nah ayok pulang!" ajak Eli, lalu tak lama Danu juga datang "siap?" tanya Danu seraya mengambil alih tas jinjing dari tangan Eli, Bintang dan Eli mencoba membantu Arsyad berdiri mereka masih berjaga dibelakang anak itu.

"bisa?"tanya Eli memastikan, Arsyad hanya mengangguk meyakinkan  "bisa..." Eli mengangguk lalu segera menggiring Arsyad dan Bintang juga Danu yang mengikuti dari belakang.

"kalo capek bilang mas, nanti biar digendong pakde." ucap Bintang yang membuat Danu mendelik kearah Bintang, yang di sambut tawa Eli "iya mas, aku bisa kok, kasian pakde, udah tua gendong aku, nanti encok." balas Arsyad dibalas gelak Eli dan Bintang juga wajah masam Danu.

"iya pakde udah tua makanya jangan nakal darah tinggi nanti pakde tua mu ini." balas Danu mendahului mereka pura-pura merajuk.

"hilih papa baperan banget sih ma...belom dapet jatah keknya." celetuk Bintang sembarangan yang disambut geplakan Eli di pundaknya "mulutmu mas, udah si ayok kasian Lintang nunggu." balas Eli berusaha membantu Arsyad agar cepat sampai lantai bawah.

Sesampainya dilobi, Danu sudah menunggu dengan Lintang juga berdiri disana, Lintang segera menghampiri Arsyad dan menggandeng anak itu "aku bisa mas." elak Arsyad menolak dibantu Lintang "sttt...udah deh ayok mas capek nih panas ayok!" balas Lintang dan Arsyad akhirnya nurut aja, Lintang lagi serem soalnya.

Mereka pun segera memasuki mobil dan segera pergi meninggalkan rumah sakit, saat ini Bintang yang mengemudi dan Danu duduk disebelahnya dan dikursi belakang ditempati oleh Lintang Eli dan Arsyad dengan Arsyad ditengah-tengah mereka.

"bude, bunda kok gak ikut jemput aku?" tanya Arsyad membuat Eli menoleh dan tersenyum "bunda  sibuk, nanti juga datang." sahut Eli singkat membuat Arsyad tak dapat berkata lagi.

"ngantuk hmm?" tanya Eli pada Arsyad, Arsyad hanya mengangguk "sini tidur di sini biar enak?" ucap Eli seraya menarik kepala Arsyad kearah pundaknya dan mengelus rambut anak itu dengan sayang, Arsyad hanya diam dan menerima usapan lembut tangan Eli, tak lama matanya pun memberat dan akhirnya tertidur.

Eli hanya tersenyum melihat Arsyad sudah tidur dan mengecup pucuk kepala anak itu singkat dan terua mengelusnya perlahan dan pelan.

Tak terasa mobil mereka pun sampai di kediaman Danu, Eli yang melihat Arsyad masih tertidur pulas pun jadi ragu membangunkan anak itu, "bangunin aja mah." ucap Lintang membuat Eli menatap anak itu lalu mengangguk "dek ...Arsyad bangun heyy sudah sampai." Arsyad menggeliat pelan dan bukan bangun malah semakin mengeratkan pegangannya ke-lengan Eli, Lintang hanya terkekeh melihatnya "yaudah biar mas Bintang aja yang gendong aku panggil dulu." ucap Lintang dan segera memanggil Bintang, tak lama Bintang datang dan tanpa banyak kata langsung mengambil alih tubuh Arsyad dna menempatkannya ke punggungnya dengan bantuan Eli.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang