Part Fourteen 🍃🌼

3K 228 10
                                    






Happy Reading

Sorry for typo guys 😋

Dan disinilah Arsyad kini berada, duduk diam memperhatikan interaksi manis keluarga didepan matanya.

"kakak makan dong, Cio suapin mau?"tawar Cio bocah cilik yang memanggil nya ditaman kota yang ia lewati tadi.

Tiba-tiba saja anak itu memanggilnya dan menubruk badannya, dan sialnya lagi mengajak nya,bukan lebih tepatnya memaksa Arsyad untuk ikut keluarga nya makan malam.

Arsyad hanya pasrah dan mengikuti keinginan adik tirinya bukan, ketika Arsyad bertemu Cio ia hanya bersama, Dini dan ayah nya tanpa ada si Kano ikut bersama mereka.

Ternyata Kano sudah menunggu direstoran tempat mereka makan, tentu saja Kano antusias melihat teman sekelasnya bersama orang tua nya dan menurut Arsyad ini adalah keputusan terburuknya ketika menyetujui ajakan Cio.

"nak Arsyad tidak suka makanan nya?"tanya Dini pada Arsyad,Arsyad tak lantas menjawab dan menatap wajah ayu bunda nya yang tak berubah sama sekali.

"nak.. "Arsyad tersentak ketika Kano menepuk pundak nya "gak suka makanan nya?"ulang Kano pada Arsyad "enggak, suka kok"balas Arsyad membuat Dini maupun Kano mengembangkan senyum mereka.

"jangan gitu ah nak gak baik, makan yang bener"tegur Dini ketika melihat Cio menghamburkan makanan nya.

Arsyad melihatnya dengan sendu, Dini begitu manis dengan keluarga barunya apa ia memang sudah sangat melupakan jika memiliki anak lain.

"oh iya, kamu anak tunggal?"tanya Diki kali ini pada Arsyad.

Arsyad mengangguk "iya om, saya anak tunggal"Diki megangguk mengerti "mereka pasti sangat menyayangimu"lanjut Diki membuat Arsyad tersenyum sendu sesekali melirik Dini.

"eumm.. Sebenarnya saya sudah lama tidak bertemu orang tua saya, saya tinggal bersama om dan tante saya yang merawat saya dari kecil, sewaktu dulu orang tua saya menitipkan saya pada mereka"jelas Arsyad sedikit membuat pancingan dan ingin melihat Reaksi Dini.

"ahh.. Maafkan saya"sesal Diki, Arsyad menggeleng "tidak apa2 om saya sudah ikhlas, keduanya juga sudah memiliki keluarga baru jadi saya sudah melupakan mereka lagipula om dan tante saya memperlakukan saya sangat baik, luar biasa baik mereka malaikat saya"lanjut Arsyad lagi membuat Diki tersenyum bangga .

"saya salut dengan kamu, benar lakukan seperti itu tujuan mu adalah om dan tante mu yang selalu ada untuk mu"Arsyad mengangguk.

Dini sendiri terdiam mendengar penuturan dari Arsyad yang cukup familiar ditelinganya bahkan ingatannya.

"emm... Arsyad,tante boleh tanya?"ujar Dini ragu2, Arsyad tersenyun penuh arti dan mengangguk "iya tante".

"emm... Apa om dan tante kamu adalah.. Da... "

Kringgg...

Ucapan Dini terpotong ketika ponsel Arsyad berbunyi "maaf tante, om, sebentar saya angkat telpon dulu"Diki dan Dini mengangguk, Arsyad pun sedikit menjauh dan berbincang sebentar di telpon lalu tak lama kembali ke meja makan lagi.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang