Part Twenty-six 🍃🌼

2.4K 154 1
                                    






Happy Reading

Pagi ini hari pertama di tahun 2021 sudah disambut dengan hujan yang masih saja turun sejak subuh pagi tadi hingga sekarang.

Arsyad terduduk di balkon menikmati hujan dengan coklat panas dengan saudaranya yang lain, Agra, Agam, Lintang dan Bintang sejak tadi heboh dengan mabar mereka sedangkan Damar masih tidur di kamarnya sejak tadi , Cinta dan Abyan yang bermain bersama Orion di lantai beralaskan karpet berbulu.

"mas jangan berisik dong dedek Ori mau bobok nih."celetuk Cinta tiba-tiba pada semua masnya, sontak ke-5 nya menoleh kearah bocah kecil itu.

"mas yang mana?" tanya Bintang mewakili mereka "mas semua lah, Cinta bilangin Bude Sari lo nanti." ancam anak itu dengan wajah sok garang sedangkan Abyan hanya mengangguk mengiyakan.

"heh kita kan gak berisik." giliran Agra sekarang yang emang slengekan gak genah kata mama nya.

"nanti dedek nya nangis kalo mas brisik teriak-teriak kayak orang utan!" balas anak itu sengit "ehh siapa yang ngajarin kayak gitu coba?"giliran Agam yang menyahuti anak itu "mas Damar." jawab Cinta polos, sontak semua menggeleng prihatin dengan Cinta akan jadi apa anak itu nanti jika besar jika diracuni oleh ajaran sesat dari Damar yang absurd tingkat entah lah.

"Cinta gak boleh ngomong kayak gitu nanti kalo tau mama pasti dimarahin, Cinta mau dimarahin mama dan nanti kalo mas mu ngomong gitu aduin ke mama ya biar dimarahin oke?" ucap Bintang menasehati anak itu, Cinta hanya mengangguk lucu "yaudah masnya pindah deh main nya, Cinta sama Byan jagain adeknya disini ya." Setelahnya keempatnya pergi menyisakan Arsyad disana karna enggan ikut dengan alasan menemani bocah-bocah itu.

Arsyad terdiam dengan pandangan kosong dan sendu, sudah hampir 13 tahun ia ternyata hidup bersama pakde budenya waktu tak terasa menurutnya walau dia cukup merasakan sakitnya tiap menit,jam dan hari yang ia lalui selama ini.

"loh syad kok disini? Yang lain dikamar Damar itu." tegur Azra melihat Arsyad masih duduk dibalkon.

"pengen disini mbak, nemenin mereka tapi mbak udah dateng aku nyusul mereka deh." Azra mengangguk "iya udah sana" Arsyad mengangguk kemudian beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju kamar Damar.

Arsyad dapat mendengar suara ramai dari kamar Damar, ia berdiri di pintu memperhatikan saudara-saudaranya membangunkan Damar yang masih terlelap.

Arsyad tersenyum tipis, tidak setiap saat moment seperti ini dia dapatkan hanya beberapa kali dalam setahun itupun tidak semua hadir.

"ngapain jogrok disitu, masuk kali." tegur Agra ketika melihat Arsyad berdiri didepan pintu, Arsyad hanya tersenyum tipis dan masuk kedalam kamar Damar tapi bukan ikut mengganggu mereka tetapi duduk di sofa dengan anteng.

"lo ngapain disitu?"tanya Agra, "duduk lah gra." balas Arsyad santai "serah lo serah" balas Agra kemudian melompat dari ranjang Damar dan menuju kearah tv disana dan memasang play station.

"maen kuy" ajak Agra setelah selesai "nah boleh tu, mandi sono lu dah siang juga molor aja"ucap Lintang pada Damar, Damar hanya mendengus sebal "bangke kalian"ucap Dmaar kemudian berjalan ke kamar mandi, sedangkan yang lain nya duduk di lantai dan mulai memainkan ps di kamar Damar.

Hingga akhirnya Azra menginterupsi mereka dan menyuruh mereka sarapan dulu "sarapan dulu cepetan kebawah ditunggu itu"ujar Azra ,semua pun seketika langsung berhamburan termasuk Damar yang sudah selesai mandi kecuali Arsyad, Bintang yang menunggu anak itu pun mengernyit karna Arsyad yang diam saja dan menunduk.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang