Part Thirty Four 🍃🌼

2.5K 138 6
                                    







Happy Reading

Malam Sudah cukup larut ketika Farah menjejakan kakinya dirumah nya yang masih gelap, ia mengernyit melihat nya kemana anak-anak nya sampai tak menghidupkan lampu kemana mereka belum pulang jam segini praduga Farah karna semua lampu masih mati bahkan teras kalo mereka keluar paling tidak lampu teras pasti sudah dihidupkan.

Farah menghela nafasnya lelah lalu berjalan pelan menuju pintu utama yang ternyata tidak dikunci,ia mengernyit tetapi tetap membuka pintu itu sedikit lebar membiarkan cahaya dari luar masuk kedalam rumah yang benar-benar gelap itu.

Ketika masuk kerumah Farah samar-samar mendengar suara tangisan dari dalam rumah yang terdengar lirih ditelinganya.

Ia segera mencari saklar lampu dan menghidupkan nya ketika Farah menekan saklar seketika ruangan itu penuh dengan cahaya sehingga membuat Farah menutup mata karna silau.

Ia mengedarkan pandangannya ketika masih mendengar suara tangis  dan ia terkejut menemukan Hana duduk di pojok ruangan sebelah tivi dengan memeluk lutut nya.

Ia segera menghampiri anak itu "hey kamu ngapain disini kakak mu mana?" tanya Farah bertanya pada Hana, Hana menggeleng "kak Fasya belum pulang mah, Hana sendirian dari tadi gelap hiks hiks.. " ucapnya diiringi isakan kecil.

Farah terkejut bukan main mendengar ucapan Hana ia menarik anak itu dan menggendong nya ala koala dan mengantar anak itu kekamar "udah jangan nangis ada mama." pertama kali Farah berbicara lembut pada Hana dan memeluknya.

Hana membalas pelukan mamanya dengan erat dan isakan nya perlahan berhenti terdengar dari bibirnya.

Farah membawa anak nya itu kekamar nya yang lebih dekat, ia mendudukan Hana dikasurnya "sekarang tidur ya udah malam besok kan Hana sekolah."ucap Farah pelan, Hana mengangguk dan segera membaringkan badannya.

Farah menarik selimut dan menutupi badan Hana dan mengelus kepala anak itu menyanyikan lullaby kecil untuk Hana pertama kalinya, setelah memastikan Hana tertidur perlahan ia keluar dari kamar nya ia menoleh kearah jam dinding memastikan bahwa ia tak salah waktu.

.
Dan benar saja ini sudah hampir tengah malam tetapi Fasya belum terlihat sama sekali, Farah sudah mencoba menghubungi anak nya itu namun nihil tak ada jawaban sama sekali dari anak nya itu.

Namun dengan cepat tangannya bergerak mencari kontak seseorang dan langsung mendial nomor itu, Farah menunggu beberapa saat sampai tersambunh beruntung nomor itu langsung mengangkat setelah dua kali nada sambung.

"anak ku belum pulang ini bahkan sudah tengah malam, dan dia tidak bisa dihubungi." ucapnya langsung ketika nomor itu mengangkat telpon nya.

"apa maksudmu?"

"Fasya belum pulang ini sudah tengah malam bagaimana ini?"balas Farah lagi membuat Reo yang dihubungi segera terjaga.

"bagaimana bisa?"tanya Reo

"aku tidak tau, ini semua tanggung jawabmu mana anak buah mu yang kau minta mengawasi anak ku, kita kecolongan Reo, anak ku mereka ambil!" pekik Farah frustasi.

Reo yang diseberang pun mendengar jelas pun sedikit terkejut, "kau tenang dulu aku akan mengerahkan semua anak buahku."ucap Reo dan segera menutup sambungan sepihak.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang