Chapter 36. Suspicion

Start from the beginning
                                    

Sejujurnya, Jungkook sedaritadi hanya terdiam lantaran ingin memuaskan rasa ingin tahunya, mengeksplor lebih banyak lagi, menggali lebih dalam lagi, hal segila apa yang dilakukan istrinya selama ini. Kendati tanganya terkepal kuat dibalik bantal dan selimut. Bukan, ini bukan cemburu, Jungkook jelas tahu, kelewat paham malah. Ini rasa emosi sebab pasangan gila didepannya, melakukan hal yang sama gilanya, berani menantang kewarasan dihadapan suami dan anaknya. 'Bukankah yang tadi sudah cukup? Kenapa masih ada sesi berlanjut seperti ini?'

"Hope Lil Min really grow up start from tonight." Ucap Yoongi masih terengah setelah mereka selesai.

Sungguh kalau Jungkook tak ingat ada Jiwoo disini, atau kuriositas yang begitu kuat menahan dirinya untuk bertindak bodoh, mungkin ia sudah ikut bergabung lantaran muak melihat keduanya berbagi manis. Tapi ia bisa apa selain diam mencari jawaban yang masih tidak jelas. Abu-abu dalam kejelasan yang samar.

Jungkook lantas segera terpejam cepat ketika Yoongi menghampiri hendak mengambil Jiwoo, tentu setelah sang kakak mengambil rehat beberapa menit guna menetralkan napasnya. Terpaksa ia harus terpejam, memainkan peran apik agar tak membuat semuanya terbongkar cepat. Kali ini, Jungkook ingin mengikuti sejauh mana permainan istrinya hingga berteman jenuh.

Ia sempat mengintip sebelum pintu itu tertutup, Hwa Young menyambung kasih dalam ciuman lembut pada sang kakak dengan Jiwoo diantara mereka. Benar-benar pasangan suami-istri yang sesungguhnya, lantas siapa dirinya sekarang? Posisi apa yang ditempatinya sekarang?

Hwa Young kembali dalam waktu lima belas menit, Jungkook tak tahu dan tak ingin mengetahui apa yang mereka lakukan dibawah, mungkin saja mereka melakukannya lagi sebelum benar-benar berpisah. Jangan salahkan dirinya, ia hanya mengamati selang waktu yang sekiranya cukup untuk bermain barang sebentar. Ia melihat presensi sang istri yang rupanya terkejut mendapatinya sudah membuka mata, memutuskan untuk berpura-pura mengulas senyum dalam menanggapi langkah Hwa Young yang menghampiri.

"Oh, Jeon, sudah bangun?"

"Hm... Apa Hyung sudah pulang?" Tanya Jungkook yang dijawab berupa anggukan sang istri. Lantas ia bertanya lagi, "kapan?"

"Saat kau tidur tadi."

Lelaki itu mengangguk beberapa kali, meraih tangan sang istri untuk digenggamnya, menariknya turun agar terduduk di tepi ranjang lantaran wanita itu sibuk membereskan peralatan makan malam yang teranggur belum sempat dirapikan. Teramat jelas menghindari, Jungkook tahu itu. "What are you two sharing?"

"Just sharing our opinion."

Jungkook tersenyum miring samar, hanya sekilas lalu bertanya, "is it fun? Did you like it?"

Seketika ingatan tadi terputar kembali, membuat Hwa Young berbalas senyum pada sang suami, "yes, of course, Jeon. Hey, we need to share one to other like that. It's good for us."

Jungkook mendengus bersama senyum remeh, "sounds you enjoy it," ujarnya lantas membuang muka. Tak seberapa lama, hanya hitungan detik, wajahnya kembali menatap Hwa Young dengan seraut terkejut sebab sang istri yang mendadak duduk diperut bagian bawah, sedikit menggodanya. Ia berkerut bingung, "what are you doing?"

"Jealous?" Tanya Hwa Young memancing sang suami, tubuhnya sengaja membungkuk perlahan seperti melata namun dalam gerak lurus. Sengaja menggoda bersama pakaiannya yang mendukung pun ditambah tubuh yang menempel tanpa jarak.

"No, I'm not." Jawab Jungkook masih bertahan menatap sang istri dalam raut datar.

"How about make one beautiful night? Don't you want it too?"

Jungkook mengukir senyum dan menjawab dengan santai, "we had it this morning. Isn't it hurt you, if we do it again?" Tangannya sengaja membelai helaian rambut lembab Hwa Young yang terjatuh disisi kanan wajah. Batinnya mengawang dalam ucap, 'tentu, karena ini kali keempat, jika kau melakukannya denganku malam ini. Apa kau gila, Young?'

Who Are You?Where stories live. Discover now