Chapter 22. Hospital pt. 3

Începe de la început
                                    

"Oh! Kau ingin berangkat sekarang? Biar kuantar saja, kebetulan aku ada rapat penting pagi ini," ucap Taehyung buru-buru mencegah.

Hwa Young terkesiap, mulutnya sedikit terbuka bingung hendak merespon apa. Matanya bergerak perlahan menatap suaminya yang masih duduk bersandar pada ranjang rawatnya.

"Tuan Kim, sebaiknya bi–"

"Do Hwan-ah." Potong Jungkook. "Aku membutuhkanmu untuk membahas perusahaan hari ini."

"Ne, Hyung. Aku akan kemari lagi setelah mengantar Noona."

Jungkook menggeleng sekali, "biar Taehyung saja." Ia mengalihkan pandangannya pada lelaki yang dimaksud. "Taehyung-ah. Tolong antar istriku, maaf merepotkan."

"Tidak masalah," Taehyung tersenyum bahagia. "Ayo, Young. Kau bisa terlambat."

Hwa Young segera mengalihkan perhatiannya pada Taehyung setelah lelaki itu menepuk pundaknya pelan. Menyampirkan senyum tak nyaman lantas mengikutinya yang sudah pergi dari kamar itu. Sekali lagi pandangannya kembali bertemu dengan sang suami yang rupanya ikut mengamati langkah kepergiannya itu tanpa berucap apapun.

"Hyung!" Sentak Do Hwan setelah dua presensi disana pergi. "Harusnya biarkan aku saja yang mengantar Noona. Hyung kenapa malah begini?!"

"Sudahlah," ucap Jungkook bermaksud untuk menghentikan topik ini. "Lagipula aku memang membutuhkanmu disini. Ayo bahas perkembangan proyek kerjasama Tuan Park."

"Memang Hyung tidak tahu arti bunga Lily disana da–"

"Aku tahu. Sudah ayo kita bahas pekerjaan kantor."

*****

"Cha~ Sudah sampai." Ucap Taehyung membelah keheningan yang terjadi diantara mereka.

Sejak perjalanan mereka ke sini, Hwa Young memang sama sekali tak mengucapkan satu patah kata pun. Begitu pula dengan Taehyung, ia merasa ada perubahan kontras pada sang terkasih. ia ikut keluar dari kendaraannya menyusul Hwa Young.

"Terimakasih."

Taehyung mencekal lengan Hwa Young saat ingin melangkah, membuat presensi itu kembali menghadapnya.

Hwa Young menyingkirkan perlahan tangan Taehyung, agar tak membuat lelaki itu tersinggung, sekaligus memberinya tanda bahwa ia tak nyaman dengan cekalan itu.

"Kita masih bisa bertemu, kan?" Tanya Taehyung.

"Kenapa bertanya seperti itu?"

"Aku hanya merasa kau sedang menjauhiku." Jujur Taehyung.

Hwa Young tersenyum lembut, "aku tidak sedang menjauhimu, hanya sedang belajar untuk menjadi istri yang baik."

"Jadi, sudahkah dirimu menaruh rasa pada suamimu?" Tanyanya lagi.

"Bukankah itu terlalu jauh untuk kau ketahui?"

"Jadi kita bukan teman lagi, ya?" Pancing Taehyung.

Gadis itu menggeleng pelan, "aku merasa hal ini tidak sepatutnya kita bahas. Aku tidak ingin menyakiti perasaanmu."

Taehyung mendengus miris. "Tidak mudah untukku menghapus perasaan ini. Kau jelas tahu itu, kan, Young?"

Hwa Young perlahan menarik kedua sudut bibirnya merajut senyum. Senyum sendu yang terlihat miris, "begitu pula denganku. Tapi bolehkah aku bersikap bodoh kali ini? Berpura-pura tidak mengetahui, membiarkan semuanya berjalan sebagaimana waktu berlalu. Maaf aku egois, tapi aku benar-benar lelah dengan semuanya."

Who Are You?Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum