18

1.8K 257 14
                                    


Tidak terasa dua bulan dari waktu yang sudah mereka rencanakan waktu lamaran kemarin sudah semakin dekat. Sebentar lagi acara sudah akan dilaksanakan.

Jaemin juga sudah mengambil cuti, mungkin sekitar dua minggu.

Semua keperluan menikah Mark dan Jaemin sudah disiapkan dari jauh-jauh hari. Sampai hari itu akhirnya tiba.

Sore itu Jaemin ditemani Renjun dan Haechan duduk dengan tegang di kamar Jaemin. Acara ijab kabul akan dilakukan malam ini, setelah maghrib. Yang kemudian besok acara resepsinya.

"Jangan tegang gitu dong"

Jaemin mencebik. Renjun dengan perut buncit dan Haechan tertawa bersama.

Adzan maghrib sudah berkumandang dari sekitar dua puluh menit yang lalu. Tadi Jaemin sempat mendapat kabar dari kak Chitta kalau keluarga Mark sebentar lagi berangkat. Mungkin sekarang sudah di jalan dan hampir sampai.

Jujur, Jaemin sangat gugup. Bahkan dari tadi dia tidak berhenti meremat tangan Haechan. Membuat si manis dengan bibir hati itu berkali-kali mengeluh sakit.

Renjun mengulurkan segelas air dengan sedotan. Dan Jaemin langsung meminumnya untuk menghilangkan gugup.

"Haechan besok jangan lupa ya, jadi pagar ayu sama Lucas. Nanti Seungmin biar sama mas Chan"

"Eh iya, Seungmin dua minggu lagi kan ya nikahnya"

"Haechan kapan?"

Yang mendapat pertanyaan macam itu merengut kesal.

Lalu mbak Hwa istri mas Hongjoong, mas sepupunya Jaemin datang membawa beberapa kotak kado dan ditumpuk di pojok kamar dekat lemari. Setelahnya mbak Hwa ikut-ikut menggibah. Apalagi Haechan ini semacam emak-emak di tukang sayur yang punya banyak bahan menggibah.

Teman-teman Jaemin ternyata banyak yang datang juga. Tapi bu Yeri dan bu Hani sudah izin mau datang besok saja waktu resepsi. Jaemin sih tidak masalah, apalagi dua orang itu sangat mendukung baik hubungan Jaemin bersama Mark.

"Kayaknya habis ini Haechan deh. Kemarin setelah aku sama Renjun, terus Jaemin" kata mbak Hwa.

Haechan lagi-lagi merengut. Bagaimana mau menikah kalau pasangannya saja tidak tau siapa dan dimana.

"Kemarin Nana sama Mark jadi pagar-pagaran dan sekarang mau menikah. Mas Chan sama Seungmin juga bentar lagi nikah. Berarti Haechan sama..."

"Lucas lah" setelah melanjutkan kalimat mbak Hwa, Renjun tertawa. Disusul Jaemin. Senang sekali mereka menggoda Haechan.

Mbak Chitta bersama Lucas dibelakangnya lalu datang dari arah pintu. Memberitau kalau rombongan pengantin sudah datang. Haechan jadi digoda habis-habisan karena bahan gibahan mereka muncul, padahal yang mau menikah Jaemin.

"Ayo Nana siap-siap, Mark sama keluarganya udah sampai"

...

Seperangkat Alat Tulis [markmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang