"Permisi Dr. Mina" ucap perawat berjalan datang ke arahnya.

"Yeaa ada apa?" Tanya Mina

"Ada seorang lelaki menunggumu di taman rumah sakit. Dia sudah menunggu sekitar 1 jam lalu. Aku ingin memberitahumu sedaritadi namun kau sedang memeriksa pasien"

"Seorang lelaki?" Tanya Mina

Perawat mengangguk.

"Jika kau sibuk aku bisa memberitahunya Dok"  Ucap perawat

"Aah tidak aku tidak sibuk sekarang. Aku akan menemuinya terimakasih" Ucap Mina tersenyum lalu berjalan meninggalkan koridor rumah sakit

Mina pun berjalan menuju taman hospital dia melihat banyak para pasien yang sedang ditemani perawat untuk bermain di taman.

"Apa maksud perawat tadi itu Jimin?" Gumam Mina melihat sekelilingnya.

Hingga dia pun mengambil hpnya lalu mencoba menelfon Jimin namun belum dia menekan tombol telfon..

"Mina.." gumam seseorang

Mina tersentak, dia tahu suara itu.

Dia pun merasa seseorang berjalan dihadapannya sekarang. Mina tidak jadi menelfon Jimin dan perlahan menatap ke orang yang berada dihadapannya. Itu Mingyu.

Mina tersentak. Dia melihat seorang lelaki yang sudah lama tidak ia lihat.

"Mengapa kau disini?" Tanya Mina mencoba tenang.

Mingyu akhirnya bisa melihat Mina kembali dengan melihatnya sudah bisa berdiri kembali dengan normal tanpa kursi rodanya terakhir kali itu. Sekarang dia melihat Mina menggunakan jas putih kerjanya sebagai Dokter.

"Apa aku mengganggumu?" Tanya Mingyu perlahan.

Mina mengalihkan pandangannya.

"Mengapa kau masih berani menampilkan wajahmu didepanku?"

Mingyu tersentak.

"Mengapa kau datang kesini?" Lanjut Mina tanpa melihat Mingyu.

"Kau masih membenciku?" Tanya Mingyu

"Ya. Aku masih membencimu dan itu sampai kapanpun. Aku tidak merubah pikiranku. Aku sudah katakan kepadamu aku tidak ingin melihatmu lagi" Ucap Mina dengan suaranya bergetar dia sedang menahan sesuatu.

Mingyu terdiam perkataan Mina kembali menusuk hatinya kembali. Ternyata setelah 6 bulan ini Mina masih membencinya.

"Pulanglah dan jangan kembali lagi datang kesini" jelas Mina

"Aku ingin kembali bekerja"

Mina memutarkan badannya seketika ingin meninggalkan Mingyu, namun..

"Kau tidak akan melihatku lagi setelah ini tenanglah" ucap Mingyu tenang

Mina terdiam dengan membelakangi Mingyu sekarang. Terlihat matanya telah berkaca-kaca.

"Aku janji. Aku tidak akan mendatangimu lagi setelah ini" jelas Mingyu

"Aku hanya ingin meminta maaf untuk terakhir kalinya. Maafkan aku Mina sekali lagi"

"Aku ingin kau mendengar permintaan maafku terakhir kali ini. Setelah itu aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku janji."

Air mata pun menetes tepat di pipi Mina.

"Aku tadi mendatangi sekolah balet tempat kau mengajar dulu. Namun kata Ryujin kau sekarang sudah menjadi Dokter" ucap Mingyu

Mina menunduk meneteskan airmatanya.

"Aku turut senang melihat kau memakai jas putih itu akhirnya. Itu adalah harapan orangtuamu dan kekasihmu"

Mingyu mencoba tersenyum walaupun hatinya sakit.

"Sekarang karena menuruti permintaanmu, jika kau merasa sedih kau sudah harus tahu bagaimana menenangkan dirimu sendiri. Jika kau butuh bantuan kau sudah tahu seseorang yang akan bersedia membantumu karena.. bukan aku lagi."

Mingyu mencoba menenangkan dirinya.

"Aku tidak akan mengganggumu lagi setelah ini. Sekarang seperti yang kau katakan ketika kita berbicara sepulang sekolah di Sungai Han dulu. Kau sudah bisa tanpa bergantung denganku lagi."

"Ternyata perkataanku juga benar, ini sudah waktunya kita berhenti untuk tidak saling bergantung sama lain"

"Aku kira aku masih diberi kesempatan untuk memperbaiki persahabatan kita" ucap Mingyu

"Tapi ternyata kau memang tidak bisa memaafkanku.."

Mingyu berjalan perlahan mendatangi Mina dan berada dihadapannya.

"Biarkan aku melihat dirimu sebentar saja" gumam Mingyu

Dia pun menangkup wajah Mina perlahan lalu jarinya menghusap pelan air mata Mina.

"Aku tidak mengerti kau membenciku tapi kau menangis seperti ini" ucapnya

Mina perlahan melihat wajah Mingyu.

"Jaga dirimu baik-baik ya, aku tidak akan lagi mengganggumu"

Mingyu tersenyum kecil dengan menahan sakit dihatinya. Dia pun lalu menghusap pelan puncuk kepala Mina seperti yang dulu sering ia lakukan.

Tak lama, berjalan meninggalkan Mina yang hanya terdiam dan meneteskan airmatanya. Mina melihat punggung Mingyu yang berjalan jauh meninggalkannya.

~

Setelah pertemuan siang tadi bukan membuat Mina tenang karena Mingyu mengatakan bahwa ia tidak akan pernah untuk menemuinya lagi, hal itu malah membuat Mina tidak berhenti menangis sedari tadi. Dia bahkan pulang cepat dari rumah sakit untuk menangis di kamarnya.

Mina meringkup dirinya menunduk sendu. Dia merasakan sakit dihatinya, tapi kesakitan yang dia alami saat ini bukan karena dia masih kecewa dengan kejadian dulu. Tetapi karena dia sangat merindukan sahabatnya itu, dia sangat merindukan Mingyu tapi mengapa dia bisa mengatakan perkataan yang membuat Mingyu sakit kembali. Dia tidak tahu mengapa dia tidak bisa mengatakan bahwa dia sudah memaafkan Mingyu.

Didalam lubuk hatinya dia sangat merindukan Mingyu, dia merindukan tertawa bersamanya, dia merindukan Mingyu yang selalu menghiburnya ketika dia merasa sedih, dia merindukan apapun yang sering mereka lakukan dulu. Itu semua kenangan yang sangat indah.

'Apa aku membuat keputusan yang akan membuatku menyesal?' - batin Mina



Gatau pas bikin chapter ini aku dengerin You Were Beautiful - Day6😭😭😭

Our Times ✔️Where stories live. Discover now