003 | First Case

Mulai dari awal
                                    

"Ng? Kamu nemuin apa–"

"Hey! Rachella!" Belum lagi Hanna menyelesaikan pertanyaannya, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggil. Hanna mengedarkan pandangannya dan mendapati seorang perempuan yang melambai-lambaikan tangannya ke arah mereka. "Iya?!" sambut Rachel terkejut.

"Sini siniii!" sorak perempuan itu lagi.

Hanna dan Helen tampak kebingungan lalu membiarkan Rachel bergegas berdiri dari tempat duduknya. Rachel terdiam kemudian menghadap ke arah Hanna dan Helen.

"Kalian ikutan yuk!" ajak Rachel. Mereka mengangguk setuju.


════ ⋆★⋆ ════

STUDENT COUNCIL ROOM

Seorang laki-laki berusia kisaran empat puluh tahunan tengah fokus berkutat dengan ponsel nya. Sejak tadi iris coklat pekatnya tak teralihkan dari benda itu. Hingga suara seseorang mengintrupsi kegiatannya.

"Permisi, Inspektur Daniel," panggil Putry.

Laki-laki beriris coklat pekat yang dipanggil Daniel itu menghentikan ketikan tangannya dan mendongak. "Ah! Iya nona Putry, ini berkas penyelidikan terkait tersangkanya nona," ucapnya langsung sembari memberikan beberapa lembar berkas pada Putry. Karena di sini Putry menjabat sebagai member's student council atau lebih jelasnya adalah anggota OSIS L.A.

"Iya benar Inspektur, saya juga bersiasat seperti ini," tutur Putry setelah membaca berkas itu, kemudian memberikannya pada Rachel.

Rachel tampak kebingungan, ia tak habis pikir kenapa Putry memberikan berkas itu padanya. Rachel lalu diam sebentar saat membaca isi berkas. Tertulis di sana, ada empat orang yang dijadikan pihak tersangka oleh kepolisian.

"Menurut kami empat orang ini dijadikan tersangka yang mencurigakan, karena mereka berempat yang berkontribusi membuat makanan dan minuman untuk acara," ujar Inspektur memulai komentar.

"Chef Aylin adalah koki yang ahli di bidang daging. Dia mengaku sedang berada di dapur menyiapkan daging untuk dibakar pada puncak acara."

"Kemudian Tuan Richo, dia adalah seorang bartender minuman. Dia sudah pulang setelah selesai membuat minuman. Tetapi karna kejadian ini, dia kembali dipanggil ke lokasi," papar Inspektur Daniel sebelum kembali melanjutkan.

"Lalu Nyonya Nisa, dia adalah pembantu akademi, bertugas membeli bahan seperti Boba, daging, bumbu masak, dan membuat es batu lalu diberikan kepada koki dan bartender. Saat kejadian, dia mengaku sedang tidur dikamar pembantunya. Terakhir, Nona Lulu. Dia adalah pembantu akademi yang tugasnya mencuci piring dan gelas. Saat kejadian, dia mengaku sedang mencuci piring dan gelas," sambung Inspektur Daniel menjelaskan seluk-beluk tersangka.

"Boba tea..." lirih Putry mendadak.

"Ada apa dengan Boba tea nya Putry?" tanya seorang laki-laki yang bernametag Nathanael Brandon.

"Alasannya sederhana. Boba tea adalah minuman lezat yang kadang bisa mematikan," sahutnya lantang.

Mendengar pernyataan Putry barusan Rachel menatap pelan ke arah Putry. Dan yang benar saja semua tampak terkejut mendengar itu.

Cuz You're My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang