2. How If I Get Closer?

1.1K 114 0
                                    




















🌸Happy Reading🌸



















Mereka berjalan beriringan menuju ke parkiran. Lily yang malu, dan Sehun yang sudah terbiasa, menjadi permasalahannya.

"Sehun..."

Pemuda itu berbalik sedikit, mengangkat sebelah alisnya. "Apa, Ly?"

"Kenapa mereka menatap kita? Lily tidak suka."

Sehun tersenyum. Lantas ia menarik tangan Lily agar mendekat ke arahnya. "Pura-pura saja tidak tahu. Mereka memang kurang kerjaan."

Lily mencebik kesal. Kemudian ia melepaskan genggaman Sehun begitu saja. Lily memutuskan untuk berlari sembari menutupi wajahnya. Ia mendahului Sehun, yang tengah tertawa geli di tempat.

Dan, ya, tentu, Lily sampai lebih cepat dari si pemuda. Ia buru-buru menunduk, menunggu Sehun sambil memain-mainkan kaki di bawah sana. Membentuk pola abstrak, atau sekadar kata-kata random.

"Lily!"

Mendengar ada yang memanggil, Lily langsung menoleh. Ia menemukan presensi Sehun sedang membuka pintu mobil. Mata Lily sontak membola. Ia berlari, menghampiri Sehun dengan terbirit-birit.

"Yak! Sehun berniat akan meninggalkan Lily?!" seru gadis itu.

"Tidak, Ly. Aku hanya ingin masuk ke dalam mobil, kok." Sehun menyanggah. Ia lantas mengacak rambut Lily, merasa gemas dengan tingkah perempuan berponi tersebut.

Lily berdecak. Tanpa permisi lagi, ia langsung menyelinap, menduduki sebuah jok di samping kursi pengemudi. Sehun pun tak dapat berkata-kata. Ia hanya bisa menggelengkan kepala tak habis pikir.

Kemudian, cepat-cepat Sehun menyusul gadis itu. Ia menaiki mobil, dan menyalakan mesinnya. Tak berselang lama, Sehun mulai menjalankan kendaraan beroda empat tersebut.

"Lily, pakai safe belt-nya."

Yang diajak bicara tersentak seketika. "A-ah, iya. Terima kasih telah memberitahu." Lily menuruti perintah Sehun, mengenakan sabuk pengamannya.

Sehun menghela napas sejenak. "Kau murid baru, ya? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya," ujar lelaki itu mengalihkan topik.

Namun, Lily malah terkikik. "Lily sudah bersekolah di sana sejak kelas sepuluh. Lily bukan murid baru."

Sosok manusia di sebelahnya langsung mengernyit. "Tapi, kau..."

"Kalau Lily bilang, Lily bisa shunshin no jutsu, apa Sehun akan percaya?" tanya Lily sambil memiringkan kepala.

"Mana ada yang seperti itu di dunia ini?"

"Iya, sih." Ia merengut. "Jadi Lily ketahuan bohong, ya?"

Bodoh! batin Sehun. Ia lantas menjawab, "kau pikir saja sendiri, Ly."

"Sehun tidak seru!"

Pemuda tersebut menggaruk rambutnya, meski tidak gatal. "Sudahlah, lupakan," katanya. "Kita kembali pada pembahasan awal. Kau, bagaimana bisa kau tidak pernah tampak di sekolah?"

"Karena Lily memang tak mau."

"Kenapa?"

"Lily takut. Kejadian tadi contohnya."

Sehun mengangguk paham. Namun di balik itu, ia juga menjadi semakin penasaran dengan figur gadis di sampingnya ini. "Apa kau memiliki teman? Setidaknya satu dalam tiga tahun belakangan?"

If || Hunlice ✓Where stories live. Discover now