Kim Taehyung, pria yang berpijak di atas muka bumi ini dengan segala kesalahan. Dia telah di tangkap pihak polisi akibat cobaan membunuh temannya.
Jika sesuatu saat dirinya sudah bebas dari kurungan ini..apa kehidupannya akan kembali seperti sediak...
"Lama sekali kita tidak berduaan seperti ini" Seru Hoshi sejenak mengalihkan pandangan pada Eunha.
"Lama apanya, kita bahkan baru ngabuburit kemarin"
"Maksudku..hanya kita berdua, tanpa Sana dan Yuna" Lanjut Hoshi dan Eunha hanya mengiyakan.
Sekilas tangan Hoshi mulai menempel pada pundak Eunha, merangkul gadis itu memperdekatkan posisi duduk mereka. Eunha sendiri tidak memberontak, menanggapi hal itu sudah alami baginya sepanjang tempoh mereka berteman. Justru andai itu Jimin mahupun Taehyung yang melakukannya berkemungkinan besar Eunha akan merona tapi untuk Hoshi, rasanya keakraban mereka selama ini telah berhasil menepis segala rasa canggung itu.
"Ngomong-ngomong, apa kau ada menjenguk Jimin kebelakangan ini"
"Sekitar 3 hari lepas. Kenapa?" Eunha malah balik bertanya pasca menyadari perubahan dadakan dari ekspresi lelaki itu.
"Kondisinya bagaimana?"
Sebelah alis Eunha terangkat begitu menerima pertanyaan tersebut. "Tentu saja masih sama. Memang bila kali terakhir kau menjenguknya"
"Justru jika hasilnya tidak berubah, kenapa kau masih betah ke sana dan berharap bahwa dia akan sadar"
"Bukankah lebih baik untuk kau berusaha mencari pengganti Jimin"
"Apa maksudmu, aku tak mengerti" Entah kenapa Eunha mulai merasa tak beres dengan isi percakapan Hoshi, bahkan lengan lelaki itu yang dari tadi menempel di pundaknya lansung ia singkirkan.
"Kau bukanlah gadis yang bodoh Eunha, aku yakin kau bisa menafsirkan isi percakapanku barusan dengan mudah."
Hoshi lantang memegang keras kedua pundak Eunha, mengarahkan pandangannya lurus melewati manik mata sang lawan membuatkan Eunha hampir lemas. "Sadarlah Eunha, bahwa kenyataannya Jimin sudah berada diambang pengakhiran hidupnya dan aku...siap menggantikan posisinya"
Eunha shock mendengarkan perkataan Hoshi. Benar-benar terpesong dari akal logiknya mengenangkan fakta bahwa lelaki itu juga ternyata turut memendam rasa padanya.
Perkara yang paling Eunha takutkan susah terjadi. Rasa suka yang kemudiannya akan meruntuhkan nilai persahabatan.
"Kau membual Hoshi. Justru bagaimana kau bisa mengungkapkan perasaanmu pada kekasih dari teman dekatmu sendiri" Eunha berusaha melepaskan cengkeraman Hoshi pada pundaknya, tapi itu malah mengencangkan lagi cengkeraman lelaki itu.
"Justru kau yang membual Eunha. Pada hari setelah Jimin kecelakaan kau selalu memaparkan rasa bencimu pada lelaki pembunuh itu dan mengelak segala hal berkaitan dengannya. Tapi dalam diam...kalian saling mencintai, bukan?"
PLAK!
Eunha menampar wajah Hoshi dalam sekilas." Aku selamanya mencintai Jimin, sama ada kau atau Taehyung. Aku hanya menganggap kalian sebagai seorang teman"
"Tapi aku tidak. Bahkan aku yakin pria pembunuh itu juga persis denganku" Hoshi memegang pipinya yang terasa perih seraya bangkit dari duduknya. "Camkan kata-kataku Eunha. Jika aku sampai mengetahui bahwa kalian menjalinkan hubungan...aku tidak akan sungkan menghancurkannya meskipun ada pertumpahan darah"
Dengan tatapan sengit Hoshi menyudahi kalimatya, lantas memusingkan tubuhnya lalu bergegas beranjak pergi.
Dibalik itu, Eunha yang tak berkutik terlihat masih berdiri kaku sembari merenungkan kembali perkataan Hoshi barusan.
Jika dia nekad sesuai kata, Eunha bersumpah akan membenci lelaki itu seumur hidup.
-000-
Menjelang sore, seperti biasa Eunha akan dijemput oleh Sang Supir pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan Eunha disibukkan memanjakan matanya yang terus tertutup. Mungkin disebabkan aktivitas sekolah yang padat sehari suntuk atau mungkin efek dari cuaca yang menghangat dari siang.
Setibanya dirumah barulah Sang Supir bergegas membangunkannya. Eunha menggosok matanya yang masih layu, sebelum menyandang tasnya lalu menyusur keluar mobil
Dalam sejenak Eunha membuka pintu mobil, seorang sosok pelayan lansung menyambut kepulangan dengan sebuah berita. "Agashi, ada seseorang ingin bertemu dengan anda di dalam"
"Siapa?.."
"Noona!! kau sudah pulang!!"
Eunha tersentak kaget di posisinya. Matanya yang setengah terpejam seketika melotot sempurna, menyaksikan pemandangan di depannya. "Ji-Jihoon..." . . . . . . . . . . . Tbc...
Ini visual ny dedek jihoon 😚😚
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.