PROLOG

6.5K 260 92
                                        

PROLOG

Tuhan selalu memiliki rencana bila ia mempertemukan kita dengan seseorang.
SATURNUS



Terlihat seorang gadis baru saja turun dari angkot berwarna merah dengan tergesa-gesa. ia berlari menuju gerbang sekolah yang sebentar lagi akan segera ditutup. Rambutnya yang panjang dibiarkan menjuntai terlihat kusut karna terbawa angin serta peluh di dahinya yang semakin banyak membuat penampilannya terlihat begitu lusuh dan amburadul.

Satura Lucia Putri, teman-temannya biasa memanggilnya dengan sebutan Ara, gadis berambut hitam dan panjang itu memang kerap kali terlambat datang ke sekolah dari mulai ia kesiangan, salah angkot, salah bawa buku, sampai lupa membawa hal-hal lain yang mengharuskan ia kembali kerumah dan juga segala sifat cerobohnya itu membuatnya sering kali kesusahan, lebih tepatnya menyusahkan dirinya sendiri.

"I can, I can......"
Gumam gadis itu menyemangati dirinya sendiri di sela-sela larinya.

"Hap__

"Brughhhhhh!!!"

"Shit!"
Umpat seorang lelaki disebelahnya.

Tanpa sengaja Arkanus Daerobi si cowo kaku, cuek, ketus dan konon katanya dingin seperti Es di kutub utara dan selatan itu menabrak tubuh mungil seorang gadis tukang telat.

"Elo tuh bisa jalan pake mata ngga sih? Gak ngeliat apa gue segede gini, gara-gara lo jadi ditutup kan tuh gerbangnya." Marah Satura meledak. Sudah pula ia yang salah, ia juga yang mengamuk tidak jelas.

Lelaki disebelahnya hanya diam memandang lekat Satura dengan matanya yang tajam mengkilat seperti elang.

"Ditanya diem aja, sariawan lo?"
Katanya kesal melihat cowok di sebelahnya hanya terdiam tak mengeluarkan sepatah kata apapun.

Hening. Hanya tatapan cowok itu lah yang seolah-olah menjawab pertanyaan Satura, lebih tepatnya terlihat seperti hendak memakan Satura.

"Bisa biasa aja ngga sih ngeliatin nya."
Ucap satura gugup merasa terintimidasi.

"Elo tuh.......


"KALIAN BERDUA!!! uda tau terlambat ngapain malah pada ngobrol disitu?" Teriak bu Laksmi nyaring ditelinga keduanya.

"Maaf Bu, lagian mana ada coba saya ngobrol."

"SATURA, SATURA. kamu lagi kamu lagi, Ibu pusing ngeliat kamu telat lagi telat lagi, kamu ngga pernah kapok ya sama hukuman yang Ibu kasih."
Ucap bu Laksmi dramatis, ntah harus bagaimana lagi ia menasehatinya, Gadis itu yang hanya tertunduk lesu.

"Alesan apa lagi sekarang?" Katanya lagi.

"Maaf Buk ,Sebenernya tadi tuh Saya lupa kalo buku tugas ketinggalan di rumah, jadi yaa saya balik lagi buat ngambil bukunya."
Jawab satura seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"iya, trus besok lupa bawa Lks, Trus kesiangan, besoknya lagi lupa bawa kunci loker, nyalahin angkot, trus besok besok besoknya lagi alasan apa Satura?"

Bu Laksmi menghela nafas.

"Kalo kamu Arkanus? Tumben banget Kamu kesiangan, biasanya kan tepat waktu." Tanya Bu Laksmi Heran, di bandingkan teman-temannya yang lain biasanya cowok itu tak pernah telat.

"Mogok, Bu." Jawabnya.

Ih, si Ibu, giliran Saya di amuk, giliran dia lembut banget ngomong nya, pilih kasih inimah namanya.
Runtuk satura dalam hatinya sendiri, mana mungkin ia berani berbicara seperti itu di hadapan Bu Laksmi, Guru BK yang terkenal killer itu.

"KALIAH BERDUA, BERSIHKAN KAMAR MANDI SEKARANG!!"
Teriak Bu Laksmi, demi apapun Suara bu laksmi terdengar begitu keras di telinga keduanya.

"Yah, masa kamar mandi, Buk."

"Kamu malah nawar lagi Satura."

"Ini semua gara-gara elo tau ngga."

"Dih."

"Dih, Dih, iya lah, kalo bukan karna elo gua ngga bakal telat."

"NGAPAIN MALAH NGOBROL? BERSIHIN KAMAR MANDI SEKARANG."

Tidak mau Bu Laksmi semakin menjadi-jadi, mereka pun segera pergi dan melaksanakan hukuman nya itu, ya mau tidak mau memang itulah hukumannya.

"Yaela masa kamar mandi sih, astaga demi Allah ngga kuat bau."
Kata Satura meracau sendiri.

Arkanus yang melihatnya hanya terdiam aneh melihat tingkah gadis yang tengah bersamanya. Tidak jelas, amburadul, ngga tepat waktu. Habis lah sudah citra baik Satura di mata cowok itu.








Seeyou next part

SATURNUS [END]Where stories live. Discover now