Blurb

20.5K 1K 76
                                    

"Mbak Jelita mau kemana? Mbak Jelita mau ninggalin Sarach?"

Aku menunduk, memgusap rambut lebat gadis kecil bermata indah ini yang sedang berkaca kaca.

Sarach Putri Malik, pertama melihatnya aku langsung jatuh cinta padanya, membuat rasa terpaksa karena harus menjadi pengasuhnya berubah menjadi kebahagiaan untukku.

Bersama Sarach aku merasakan indahnya menjadi seorang Ibu, tapi sayangnya, kini aku tidak bisa bersamanya lagi.

Keputusan berat yang harus kuambil untuk menyelamatkan hatiku sendiri, perihnya cinta yang bersanding dengan pengkhianatan masalalu membuatku mundur bahkan sebelum aku beranjak maju.

"Mbak mau pulang, Sarach baik baik ya, nurut sama Ayah sama Tante Ale!"

Rasanya tidak tega untuk meninggalkannya yang nyaris menangis, tapi aku menguatkan hati.

Dibelakang Sarach, sosok yang menjadi alasanku untuk meninggalkan gadis kecil ini berada. Sosok angkuh yang tidak tersentuh, pengkhianatan akan cintanya yang terlalu besar membuatnya tidak tersentuh.

Terakhir kalinya aku menikmati puas puas wajah laki laki yang merebut hatiku ini, bergantian dengan wajah cantik Sarach yang menatapku penuh harap.

Kuulurkan kartu undangan padanya, kartu yang berisikan nama tidak pernah kuharapkan ini kini harus kuserahkan pada laki laki yang kucintai ini

"Selamat tinggal Pak Sandika, jika berkenan mungkin Bapak dan Sarach bisa menghadiri pertunangan saya."

"......"

"Selamat tinggal!"

Jelita dan Sandika Tersedia EbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang