OTY 36. Kejujuran

Start from the beginning
                                    

Mata Luke melebar. Sangat terkejut mendengar kalimat Yerisha barusan.

"Setidaknya itu kata orang tuaku," lanjutnya.

"Apa maksudnya, Yer? Bukannya kamu anak tunggal?"

Yerisha tersenyum tipis, senyuman penuh kegetiran. "Ya, tapi kata orang tuaku Ode adalah kakakku."



Tapi aku berharap dia bukan kakakku.

***

"Yer, kamu dengerin ceritaku nggak sih?" tegur Saelin yang tak kunjung mendapat respon dari Yerisha, padahal ia menunggu saran dari Yerisha mengenai permasalahannya.

"Aku dengerin kamu kok, Sae."

"Ah masa?" tanya Saelin penuh kecurigaan. "Tapi kamu dari tadi melamun."

"Aku nggak melamun, tapi sedang memikirkan solusi buatmu," elak Yerisha, jelas berbohong. Tidak mungkin kan dia cerita ke Saelin sedang memikirkan Ode, bisa diledek habis-habisan oleh Saelin. Yerisha hanya merasa bimbang setelah mengetahui hubungan asmara papa dan mama Ode dahulu kala.


"Terus solusinya apa?"

"Hmmmmm—" Yerisha hanya bergumam. Berusaha memikirkan solusi yang tepat untuk masalah Saelin.

Saelin menunggu dengan penuh harap, karena dia memang butuh saran itu.

"Sae, lebih baik kamu biarkan kak Lulu sendiri dulu. Mungkin kak Lulu punya masalah yang nggak bisa diceritakan pada orang lain—kak Lulu hanya butuh waktu," ucap Yerisha berusaha memberi solusi mengenai masalah Saelin, di mana kak Lulu—kakak kedua Saelin tiba-tiba lebih banyak diam dan melamun.

"Iya sih. Oke aku akan biarkan kak Lulu sendiri dulu. Kalau waktunya sudah tepat aku akan menghibur kak Lulu, aku udah menemukan caranya."

"Emang gimana?"

"Ada dehhhhhh."

Yerisha mendengus kesal dan mencubit lengan Saelin yang berada di atas meja. "Asal kamu jangan isengin kak Lulu ya."

"Nggak lah. Enggak."

Yerisha tersenyum tipis. Tak berapa lama suara lonceng di pintu cafe four season berbunyi membuatnya dengan cepat menoleh ke arah pintu masuk. Senyumnya melebar seketika saat sosok yang dikenalnya di sana, melambaikan tangan padanya sebentar lalu melangkah mendekat.

Saelin mengikuti arah pandangan Yerisha dan cukup terkejut melihat siapa yang datang. Dia mencondongkan tubuh ke arah Yerisha dan berbicara dengan suara pelan. "Kenapa Luke ada di sini?"

"Dia mau jemput aku."

"Kamu mau pergi sama dia?"

"Iya. Aku mau menemani dia nyari hadiah buat mamanya."

Saelin memasang wajah cemberut. "Hilih modus."

"Apa sih, Sae? Modus yang ada di matematika itu?"

"Bukan. Modus mau deketin kamu dia."

"Buat apa? Kami kan udah deket."

ODE TO YOUWhere stories live. Discover now