2

5.4K 533 38
                                    


Tidak terasa hari ini adalah hari H dimana acara resepsi Renjun akan digelar. Di luar dekorasi pengantin sudah tertata apik. Kursi-kursi untuk tamu juga sudah disusun dengan rapi. Beberapa orang juga sibuk menyusun souvenir yang nanti diberikan ke tamu undangan.

Begitu pun Jaemin yang juga sibuk didandani untuk menjadi pagar ayu bersama Renjun, si pengantin sendiri dan yang lainnya. Haechan bahkan sudah siap dengan make up nya, tinggal menata rambut untuk disanggul. Jaemin sendiri masih kurang sedikit, sementara pengantinnya mungkin sedikit agak lama.

Ruang tamu rumah Renjun menjadi semakin ramai. Jaemin dan Haechan yang sudah selesai duduk memojok di dekat kipas angin besar. Menunggu dua jam lagi sampai acara benar-benar akan dimulai.

Dari arah pintu dua laki-laki dengan perbedaan tinggi agak mencolok masuk dan mengobrol sebentar bersama Jeno. Setelahnya para perias sibuk mendandani dua laki-laki itu.

Jaemin mengangguk, mungkin mereka ini yang nanti akan menjadi pasangan pagar bagusnya. Tapi sepertinya Jaemin pernah melihat salah satunya, karena yang lebih tinggi Jaemin tau itu sepupu Jeno.

Acara pun dimulai, Jaemin bersama Haechan berjalan membawa kembar mayang di tangan masing-masing. Yang nanti akan ditukarkan setelah pengantin bertemu di depan dekorasi. Sementara Jeno dan dua pagar bagusnya berjalan bersama keluarga dan pengantar pengantinnya dari depan.

Semuanya berlalu begitu saja sampai di akhir acara adalah foto bersama. Jaemin yang sebelumnya berdiri bersama Jisung—sepupu Jeno, kini berpindah dengan laki-laki yang Jaemin baru sadar ternyata teman seangkatannya waktu SMA. Berbagai macam gaya pun sudah mereka coba.

"Jaemin?"

Jaemin yang sudah berganti pakaian dan duduk selonjoran itu berjengit. Teman Jeno yang tadi menjadi pagar bagus itu mengulurkan sebotol teh ke Jaemin.

"Kamu masih ingat aku nggak?"

Masih ingat tidak ya. Jaemin sebenarnya tidak terlalu ingat. Tapi setelah mendengar penjelasan dari Renjun tadi, Jaemin jadi ingat.

"Mark kan? Anak IPS 3 dulu?"

Yang Jaemin sebut Mark itu mengangguk, lalu tersenyum. Mereka sempat mengobrol perihal SMA dulu. Menunggu Jeno dan Renjun selesai sesi foto berdua dan berganti baju.

Jaemin mau pamit pulang, tapi tidak enak kalau harus mengganggu pasangan itu.

"Aku minta nomormu boleh?"

Tanpa pikir panjang lagi Jaemin mengangguk, lagi pula kan mereka sudah saling kenal. Kalau kata Mark sih, siapa tau nanti mereka bisa dekat.

Setelahnya Jaemin benar-benar berpamitan untuk pulang.

...

Seperangkat Alat Tulis [markmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang