38. Gejala?

601 47 28
                                    

"Dia itu teman dekat aku pas SMP" jawab Mingyu dengan lembut. Dia mengikuti perkataan mamanya. Dia tidak akan melibatnya emosinya saat berbicara dengan Tzuyu.

Tzuyu menatap sendu. Ia menghapus air matanya yang membekas di pipinya. Kemudian cewek itu bergerak memeluk Mingyu.

Dan lagi lagi Tzuyu menangis dengan kencang. Panik? Tentu saja Mingyu panik.

"Hei hei kok nangis?" tanya Mingyu sambil mengelus rambut Tzuyu. Sesekali cowok itu mengecup kening istrinya itu.

"Gak tau... Entah kenapa aku sensitif gini. Biasanya... Biasanya... Huweekkk" Tzuyu memegang mulutnya lalu berlari ke kamar mandi.

Perut Tzuyu mendadak mual. Mingyu menjadi sangat khawatir. Tzuyu mulai memuntahkan isi perutnya. Badan Tzuyu lemas. Mingyu dengan cepat membantu istrinya untuk berdiri.

"Ada yang sakit sayang?" tanya Mingyu khawatir. Dari raut wajahnya saja tampak dia sangat khawatir dengan keadaan istrinya.

"Mual banget" jawab Tzuyu sambil memegang perutnya.

Kini Mingyu membawa Tzuyu untuk berbaring di tempat tidur mereka. Baru saja mendudukkan tubuhnya, Tzuyu kembali merasakan mual yang amat dahsyat.

Tzuyu kembali berlari menuju kamar mandi.

"Huwekkk..." kali ini hanya air yang di muntahkan oleh Tzuyu. Tzuyu membasuh mulutnya.

Dan lagi lagi mual itu terasa. Tzuyu kembali memuntahkan isi perutnya. Namun sudah tidak ada lagi yang ingin dimuntahkan.

Mingyu panik luar biasa. Tzuyu keluar dari kamar mandi dengan lemas. Mingyu membantu istrinya untuk berbaring di tempat tidur.

Tok Tok Tok

Pintu kamar Mingyu diketuk. Mingyu berjalan untuk membuka pintu kamarnya. Tampak mamanya datang dengan raut wajah khawatir.

"Siapa yang muntah muntah gyu?" tanya Nana khawatir. Suara orang muntah terdengar jelas saat ia sedang membuat kopi untuk suaminya.

"Juwi ma" jawab Mingyu tak kalah khawatirnya. Nana langsung jalan mendekat ke arah Tzuyu yang tengah mengurut kepalanya yang mendadak pusing.

"Kenapa sayang?" tanya Nana duduk di tepi kasur sambil mengelus kepala Tzuyu dengan lembut.

"Pusing ma sama mual juga" jawab Tzuyu dengan lemah.

"Ambilkan minyak kayu putih gyu dibawah sama air hangat" ujar Nana kepada Mingyu yang duduk di sebelahnya. Mingyu yang sedang memijat kaki istrinya itu pun langsung beranjak saat mamanya menyuruhnya.

Mingyu pun meninggalkan keduanya dikamar. Nana menatap Tzuyu dengan hangat.

"Apa kamu sudah ngecek?" tanya Nana. Tzuyu bingung. Ngecek apa?

"Ngecek apa ma?" tanya Tzuyu. Nana tersenyum simpul lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya.

"Nah besok pagi pas buang air kecil coba di test. Mama udah beli ini saat kalian bulan madu kemarin" ujar Nana lalu menyerahkan benda yang dibungkusi kotak dengan tulisan 'Test Pack' tersebut.

Tzuyu menerimanya. Akhirnya Tzuyu mengerti apa maksud mamanya. Apakah mungkin dia hamil?.

"Tapi jangan sampai tau Mingyu. Ntar kalau positif biar bisa surprise in dia hehehe" ucap Nana lalu tertawa pelan. Tzuyu juga ikut tertawa.

Tak lama Mingyu datang dengan air hangat dan minyak kayu putih di kedua tangannya. Nana mengambil minyak kayu putih. Ia menyingkap baju Tzuyu, lalu menuangkan minyak kayu putih ketangannya. Nana menekannya dengan pelan.

You Are My Healing [MinTzu] ✓Where stories live. Discover now