10. I LOVE YOU

2K 155 26
                                    

"Dari ratusan kata, jutaan kata, atau miliyaran kata, hanya 3 kata yang menjadi kata favoritku. Kata itu akan terus aku ucapkan kepadamu. Yaitu 'I Love You'"

.
.
.

You Are My Healing

.
.
.

"I Love You"

.
.
.

»«

Happy Reading!

"Aku menyukaimu... Bukan... Aku mencintaimu..."

Mingyu mengucapkannya dengan percaya diri. Tzuyu tentu saja kaget mendengar perkataan Mingyu. Sungguh, Tzuyu bingung mau menjawab apa. Ia ingin meyakinkan perasaanya dulu. Apakah ia benar mencintai namja di hadapannya itu atau hanya perasaan suka sementara terhadap lelaki itu.

"Kalau kamu belum yakin, aku memberikan waktu kepadamu untuk memikirkannya. Katakan kapan saja ketika kamu siap" Tzuyu menatap Mingyu dalam. Tzuyu menganggukkan kepala nya pelan.

Dengan segera Mingyu menarik Tzuyu kedalam pelukannya. Mingyu merasa lega karena sudah mengatakan perasaanya. Dan ia sedikit khawatir apakah Tzuyu akan menerimanya atau tidak. Ia hanya bisa berharap Tzuyu akan menerimanya.

"Hahhh... Aku lega sekali" ucap Mingyu lalu mencium pucuk kepala Tzuyu. Tzuyu yang merasa pucuk kepalanya mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Mingyu.

"Lega kenapa?" Mingyu menatap mata Tzuyu yang tengah menatapnya. Mingyu tersenyum sehingga menampakkan gigi taringnya.

"Lega karena telah mengatakan perasaanku padamu" Pipi Tzuyu memerah. Ia menenamkan wajahnya di dada bidangnya Mingyu. Mingyu terkekeh melihatnya.

Tzuyu mempererat pelukannya karena angin malam yang dingin menusuk hingga tulangnya. Bibirnya tampak sedikit memucat karena dingin malam di Seoul sangat dingin saat ini.

"Kamu kedinginan?" Tzuyu sedikit aneh ketika Mingyu memanggilnya dengan kata 'kamu' karena selama ini mereka memanggil dengan 'kau'. Tzuyu menganggukkan kepalanya dan semakin membenamkan kepalanya di dada Mingyu.

Mingyu memeluk Tzuyu semakin erat dan sesekali mengecup pucuk kepala Tzuyu. Jujur saja, Mingyu merasa dingin ditubuhnya. Namun, ia tidak memedulikan hal itu karena gadis yang ia cintai itu juga merasa kedinginan. Ia harus menghangatkannya.

"Kita kembali ke apartemen yuk.." Mingyu melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan dingin Tzuyu. Tentu saja Tzuyu tidak menolaknya.

Mereka berjalan menuruni tangga-tangga untuk kembali ke apartemen Tzuyu. Tak sampai 5 menit, mereka sampai di apartemen Tzuyu.

Keduanya masuk ke dalam apartemen Tzuyu yang berwarna serba putih itu. Mingyu langsung menghempaskan tubuhnya di sofa panjang yang berada di ruang tamu dan mengarah langsung ke TV.

Tzuyu ikut duduk di sofa panjang. Dan lagi Mingyu bergerak untuk tidur di paha Tzuyu. Ia sudah tidur di atas paha Tzuyu. Dan mereka belum mengganti baju mereka.

"Gyuuu aku ganti baju sebentar ya..." Tzuyu mencoba untuk mengangkat kepala Mingyu. Dan akhirnya Mingyu mengangkat kepalanya. Tzuyu dengan segera beranjak dari sana dan pergi ke kamarnya.

"Jangan coba-coba untuk mengintip" Tzuyu berdiri di ambang pintu dan memperingati Mingyu. Mingyu terkekeh dan menganggukkan kepalanya.

Tzuyu masuk ke kamarnya dan mengganti seragam sekolahnya. Mingyu duduk di sofa sambil memainkan handphonenya. Dan tiba tiba handphone Tzuyu berdering tanda panggilan masuk. Ia mengambilnga dan langsung menggeser tanda warna hijau di layarnya karena penasaran

You Are My Healing [MinTzu] ✓Where stories live. Discover now