Chapter 17

1.6K 218 81
                                    

Bolehkah aku egois? - Na Hayoung-

Hari itu Dara tidak pulang ke rumah hingga hal tersebut berhasil membuat Hyunseo sang supir yang diutus Taehyung untuk menjaga istrinya itu panik. Sebab jika terjadi sesuatu pada Dara maka dialah yang akan bertanggung jawab. Mungkin bisa dikatakan bahwa ia akan bertanggung jawab seumur hidupnya.

Sebelum terjadi sesuatu yang buruk Hyunseo lebih dulu memberitahu Taehyung meski sebenarnya ia terlambat, sebab Dara sudah lebih dulu melebur menjadi bagian terkecil di sudut sana. Sudut tergelap dari dalam hidupnya.

"Halo Presdir, maaf saya baru memberitahu." Dari bagaimana cara ia berbicara, suaranya yang tidak stabil tentu Taehyung paham bahwa Hyunseo telah melakukan kesalahan.

"Apa maksudmu?" Taehyung bersuara parau, dering telepon itu mengganggu kehangatannya yang sedang bergulung di dalam selimut bersama Hayoung pagi itu.

"Nyonya... Nyonya Ahn Dara tidak kembali dari siang kemarin Presdir. Ponselnya juga tidak bisa dihubungi."

"Tidak kembali?! Kemana istriku? Bukankah aku menyuruhmu untuk menjaganya Hyunseo??" Suara Taehyung yang lantang itu berhasil membuat Hayoung tersentak dari mimpi indahnya. 

"Apa yang terjadi Sayang? Kenapa kau berteriak?" Hayoung terbangun lalu bersandar pada punggung ranjang sembari menggapai kesadarannya yang belum penuh.

Namun pertanyaan Hayoung sama sekali tidak membuat atensi Taehyung teralihkan sebab Taehyung kini memfokuskan diri pada istrinya yang sejak siang kemarin belum kembali ke rumah mereka. Apa yang terjadi?

Taehyung mengabaikan Hayoung, membuat wanita itu sedikit terluka. Sebab Taehyung mengabaikan dirinya karena Dara istri sah Ahn Taehyung.

Lelaki yang sedang bertelanjang dada itu kini menggeser pintu kaca yang menghantarkannya menuju balkon apartemen yang ia beli untuk keluarga kecilnya bersama Hayoung.

Jemari panjang itu meremas dengan kuat besi pembatas yang terpasang di balkon tersebut, ketika ia mengetahui bahwa Hyunseo sudah melakukan kesalahan karena tidak menuruti titahnya lalu membiarkan Dara pergi begitu saja.

"Teman katamu??" Taehyung tertawa sumbang sembari mengurut pelipisnya yang mulai terasa sakit. "Istriku tidak punya teman di Seoul Hyunseo! Itu tidak mungkin. Cari istriku sekarang juga! Jika terjadi sesuatu yang buruk padanya maka kau akan bertanggung jawab seumur hidupmu. Pergi ke pusat keamanan Vynix temukan CCTV dimana terakhir kalian berpisah. SEKARANG!" Taehyung berteriak dengan emosi memuncak membuat wajahnya panas sebab memerah karena amarah yang tertahan hanya sampai pada sambungan telepon. Jika saja Hyunseo berada di hadapannya, mungkin saja orang yang dipercaya sebagai penjaga istrinya itu kini sudah habis babak belur.

"Kau kemana Dara?" Begitulah monolog Taehyung sembari mengusap acak wajahnya.

Ia pun mengusap layar ponselnya menyentuh ikon kuning yang biasa disebut ktalk, lalu melihat banyak notifikasi pesan dari sang istri yang selama ini ia abaikan. Taehyung bahkan mengabaikannya berkali-kali.

Lelaki itu menghela nafas berat, ia tak habis pikir ketidak pulangan istrinya tersebut berhasil mengobrak-abrik suasana hatinya yang selama ini baik saat bersama Hayoung.

"Sayang..." Hayoung menghampiri Taehyung dengan sedikit keraguan untuk melangkah lebih dekat. "Apa yang terjadi?"

Taehyung berbalik kemudian berjalan menghampiri Hayoung yang terlihat berantakan bersama selimut yang ia pakai untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"Dara tidak kembali dari siang kemarin hingga pagi ini. Itu membuatku khawatir." Tangan panjang Taehyung terulur untuk merangkul Hayoung lalu membawanya masuk dan bersandar pada punggung ranjang mereka.

L'Arbre ✔️Where stories live. Discover now