Chapter 46

1.8K 196 20
                                    

Buat yang udah baca sejauh ini, ayo dong follow authornya, masih saya pantau nih. 😂

Aku kasih satu part lagi untuk jelasin masa lalu mereka. Setelah ini baru epilog. 🤗

_____


Seoul 2017.

"Akan ada evaluasi."

Taehyung menghampiri ayahnya yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu lalu beliau langsung duduk di sofa ruang kerja Taehyung.

Kala itu Taehyung sudah menempati sebuah jabatan yang cukup baik di usianya. Namun sang ayah masih memegang kendali sebagai pemimpin perusahaan.

Karena Taehyung cerdas maka kakek ingin memberi amanat pada cucu pertamanya tersebut untuk memimpin perusahaan dengan syarat mencapai kualifikasi yang diberikan. Namun Taehyung sempat mengalami stres karena ketentuan yang sulit. Dan ia harus bersaing dengan Jungkook yang pada tahun itu akan lulus sarjana.

Ayah bilang akan ada evaluasi dari perusahaan mengenai kelayakan untuk menjadi pemimpin yang baru menggantikan ayah. Jika Taehyung tidak lulus dalam evaluasi tersebut maka kakek akan memberi wewenang pada Jungkook. Tentu Taehyung menjadi sangat kompetitif. Dan ia mengabaikan apapun yang akan mempengaruhi evaluasi kali ini.

Hayoung adalah orang yang ingin ia abaikan untuk sementara waktu tanpa harus memutuskan hubungan mereka.

Ayah mengatakan untuk berhati-hati pada Jungkook karena skor mereka beda tipis. Bahkan Jungkook bisa menyingkirkan Taehyung dengan satu kali hembusan saja. Dan itu membuat Taehyung semakin stres hingga sulit mengendalikan emosi. Yang ia lakukan pada Hayoung hanya berjanji dan meminta Hayoung bersabar.

Sampai saat itu kakek menerapkan aturan agar pewaris Vynix tidak membuat kekacauan. Mereka boleh hidup menikmati fasilitas yang diberikan tapi tidak membuat kekacauan seperti kehamilan pranikah, narkotika, ataupun kekerasaan terhadap manusia. Semua itu diatur oleh kakek sebagai kebijakan mutlak.

Mereka diperbolehkan menikah dengan wanita pilihan mereka namun harus menghindari yang namanya kehamilan pranikah.

"Kau harus bekerja keras Taehyung. Karena kau cucu pertama."

Kedua netra Taehyung tertutup dalam sembari menghela nafas berat ketika duduk berhadapan dengan sang ayah. Ia merasa beban yang dipikulnya semakin berat namun ia tidak bisa melepaskannya begitu saja. Taehyung harus mendapatkan posisi itu.

Sejak mereka duduk di bangku SMA tepatnya di tahun kedua. Taehyung dan Hayoung sudah saling mengenal saat itu. Bahkan mereka memulai kisah percintaan yang manis sejak SMA. Taehyung adalah satu-satunya sekaligus cinta pertama bagi Hayoung. Pun Taehyung juga begitu. Orang bilang cinta pertama selalu gagal namun Taehyung dan Hayoung saling mencintai selama bertahun-tahun. Hingga tibalah hari dimana Hayoung merasa bahwa dirinya bukan lagi prioritas pria itu melainkan tempat singgah penghilang penat.

"Kenapa kau semakin sulit dihubungi."

Tidak ada pilihan lain selain terus menelpon si pria. Sudah seminggu ini Taehyung enggan berkabar dengan Hayoung, sebenarnya bukan tak ingin. Ini hanyalah tentang prioritas dimana Hayoung bukan segala-galanya bagi Taehyung. Ia harus menduduki jabatan tertinggi di perusahaan tentu hal-hal yang dapat mempengaruhinya harus ia singkirkan terlebih dahulu.

Ketika malam tiba, Taehyung melirik sekilas ponselnya dengan maksud memastikan sudah berapa banyak pesan yang ia abaikan dan ada ratusan panggilan telepon tidak terjawab dan itu semua dari Hayoung. Itu adalah ponsel khusus yang ia gunakan. Sebab seorang Ahn Taehyung tidak mungkin meninggalkan ponselnya begitu saja sementara banyak hal yang harus diurus bersama kolega dan keluarga.

L'Arbre ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang