Chapter 15

1.6K 227 88
                                    

Ini sudah lebih dari 3 hari bahkan mendekati seminggu, di beberapa waktu Taehyung bisa mengabari Dara paling tidak dua sampai tiga kali dalam sehari. Namun beberapa hari belakangan, Taehyung bahkan tidak membalas pesan juga tidak mengangkat panggilan telepon dari istrinya tersebut.

Sejak pagi, sejak matahari terbit Dara enggan mengalihkan atensinya pada hal lain, entah itu membuat sarapan untuk mengisi perut kosong, ataupun sekedar beranjak dan keluar dari kamar tidur mereka. Dara enggan melakukannya.

Sebab ini sudah berada di akhir Juni, yang mana musim panas akan mendekati puncaknya yaitu dibulan Agustus.

Meski diluar terasa begitu panas hingga mencapai 23 derajat celcius tapi Dara merasakan sesuatu yang berbeda dari dalam dirinya. Tak menampik bahwa kehidupan dirinya tanpa presensi Taehyung nyatanya menjadi sangat dingin, tidak ada kehangatan di dalamnya.

Apalagi sejak suaminya itu sulit dihubungi, bahkan Hoseok pun mengatakan bahwa Taehyung baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sebab Taehyung mempersiapkan presentasinya dengan sangat baik dan fokus. Begitulah Taehyung.

Ini adalah pertama kalinya Taehyung melakukan perjalan bisnis setelah mereka menikah. Maka dari itu Dara sepertinya belum terbiasa.

Terkadang di waktu jarum jam menunjukkan angka 00:00 banyak hal mengenai perasaannya yang begitu tak terartikan. Ia hanya merindukan Taehyung. Bahkan rasanya pasokan oksigen yang dengan mudah dihirup terasa begitu sulit, saat ia memikirkan Taehyung yang sulit dihubungi.

Dara tidak akan berpikir negatif, namun perasaannya tidak bisa di bohongi. Ia bahkan enggan menerka-nerka. Namun begitulah ia, membiarkan perasaannya menggantung pada pukul 00:00 lalu tertidur setelahnya.

___

Pagi hari di musim panas, tak membuat ayah dan anak itu enggan untuk bertegur sapa dengan bumi juga matahari. Mereka malah terlihat begitu senang sebab keduanya berendam dalam kolam renang yang ada di rumah tersebut.

Ya, Taehyung berenang bersama putri kecilnya.

Taehyung begitu piawai mengajarkan putri kecilnya, tubuhnya yang tercetak tanpa sehelai benang pun membuat orang-orang yang melihatnya merinding takjub. Bagaimana air jernih mengalir pada permukaan kulitnya, membuat kilauan dari tubuh Taehyung yang bersih juga bening.

Ia begitu berkharisma tatkala menyibak rambutnya yang mulai panjang itu dalam keadaan basah. Di tambah senyum juga tawa yang dapat membuat siapapun melihatnya menjadi menggebu-gebu. Termasuk Hayoung yang kini menghampiri kedua makhluk Tuhan yang sangat ia cintai.

"Asyik sekali." Ia muncul setelah kini melangkah menghampiri keduanya dengan wajah cemburu yang dibuat-buat.

"Mama ayo ikut kita sini." Sahut Yoobi.

"Hm, tidak akan. Mama menunggu di sini saja." Hayoung duduk pada kursi yang telah disediakan.

Di dekat kolam renang tersebut, terdapat ruang yang dikelilingi tembok kaca, sebab tempat tersebut digunakan oleh Taehyung untuk melakukan aktivitas olahraga dikala senggang. Disisi lain juga ada kolam ikan yang tak begitu besar. Terkadang ia dan Yoobi memberikan makanan kepada peliharaan mereka tersebut.

"Tapi ini sudah hampir satu jam, tidak baik main air lama-lama." Hayoung kembali menginterupsi.

Sepintas Taehyung pun menoleh ke arah Hayoung kemudian beralih ke Yoobi "Bagaimana Yoobi? Sudah selesai?" Tanya Taehyung.

Yoobi tampak berpikir, ia masih ingin namun keinginannya tersebut seketika kalah ketika ia melihat tangannya yang mulai keriput. Ia pun mengangguk mengisyaratkan kepada ayahnya bahwa ia sudah selesai bersenang-senang di sini.

L'Arbre ✔️Where stories live. Discover now