Bab 3

100 6 0
                                    

"When I Look At You, I Adore You"

___________________________

Tok...Tok...Tok...
"Non, udah pagi. Non, gak ke sekolah?" Ucap Bik Asih sambil mengetuk pintu kamar seorang gadis muda, yang masih menutup matanya.
"Non, bangun non." Ucap Bik Asih lagi, karena tidak mendapat jawaban dari dalam kamar.

Sedangkan di dalam kamar. Seorang gadis baru saja mengerjapkan matanya karena silau dari matahari yang masuk melalui jendela kamarnya. Yang ia lupa tutup.
"Non, bangun non." Ucap Bik Asih lagi.
"iya bik. Ini udah bangun." Jawab seorang gadis dengan suara seraknya. N amun ia tidak mendengar jawaban dari Bik Asih. Gadis itu pun akhirnya memutuskan untuk bangun dari tidurnya dan menuju ke kamar mandi.

15 menit kemudian.

Seorang gadis baru saja keluar dari kamar mandi, lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia melihat tempat tidurnya yang sudah rapih. Ia pun memutuskan untuk mengambil tas sekolahnya dan memakai sepatunya. Gadis itu pun keluar dari kamarnya, sambil membawa kunci mobil. Gadis itu pun menuruni tangga rumah tersebut.

"Non, non ndak sarapan dulu?" Tanya Bik Asih ke gadis tersebut.
"Gak, bik. Gak mood makan" Jawab gadis tersebut.
"Tapi, non. Non kan punya maag. Kalau gak makan nanti sakit non." Balas Bik Asih ke gadis yang sekarang ada di depannya.
"Iya bik. Gampang, nanti di sekolah juga bisa sarapan kan. Ya udah bik, Xia ke sekolah dulu ya. Takut telat" Ucap Xenia. Ya, gadis tersebut adalah Xenia.

Sambil berlalu dari hadapan Bik Asih, ia menoleh ke ruang makan. Dan melihat kedua orang tuanya yang sangat perhatian ke kakak kembarnya.

"Kamu makan yang banyak ya. Biar nanti di sekolah semangat belajarnya" Ucap Marissa, mama Xenia dan Annabelle.
"Iya, denger mama kamu tuh. Kamu kan punya maag. Jangan males kalau disuruh makan." ucap Liam, papa Xenia dan Annabelle.

Annabelle hanya menganggukkan kepalanya dengan tersenyum. Xenia yang melihat itu hanya tersenyum miris. Terkadang, ia sangat berharap untuk mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya.

Tapi, itu hanyalah harapan. Mama dan papanya tidak pernah memberikan perhatian, yang seharusnya ia dapat. Hanya oma nya lah yang memberikan perhatian.

Terkadang omanya itu menelfon ataupun meng-sms Xenia dengan menanyakan kabar dan lainnya. Tapi, Xenia masih berharap. Berharap saat dia pulang sekolah ataupun bangun dari tidurnya ia akan mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya. Walaupun ia sendiri tau, itu tidak akan pernah terjadi.

Setelah mendengar percakapan kedua orang tuanya dengan anak kesayangannya. Ia pun langsung ke garasi untuk mengambil mobilnya. Mobilnya ini bukanlah pemberian dari orang tuanya ataupun omanya. Ia membeli sendiri dengan uang hasil ia menjadi model.

Setelah mengambil mobilnya, ia pun melajukan mobilnya menuju sekolah.

Saat sampai di sekolah Xenia pun mencari tempat parkir. Karena ini kali pertamanya dia membawa mobil ke sekolah. Biasanya ia akan dijemput oleh Alex ataupun sahabat-sahabatnya.

Namun, tadi pagi Alex men-smsnya jika tidak bisa menjemputnya. Karena, ia ingin berangkat dengan kakaknya. Miris bukan hidupnya.

Saat sudah mendapat tempat parkir, dan ia melajukan mobilnya. Tiba-tiba ada mobil yang langsung mengambil tempat parkir tersebut. Karena terkejut, ia pun langsung mengerem mobilnya dan turun.

"Eh.. Lo bisa gak sih gak main ambil lahan parkir orang." Ucap Xenia dengan muka marahnya. Saat ia melihat orang yang turun dari mobil tersebut. Ia pun kaget.

"STEFAN" ucap Xenia kaget.
"Hai, Xenia. Kita ketemu lagi. Sorry ya, gw ngambil lahan parkir lo." Ucap Stefan dengan santai.
"LO... Lo kok ngeselin sih. Emang gak ada lahan parkir lainnya apa. Sampe lahan parkir punya gw lo ambil. Hah." Balas Xenia dengan kesel.
"Gw ngeselin, gak salah? Bukannya gw ngangenin, sampe lo inget nama gw. Lagian ini lahan parkir kan bukan punya lo. Jadi, gw bisa dong parkir disini. Iya gak cantik" Jawab Stefan sambil menatap Xenia dengan tatapan menggoda.
"LO... LO.. Lo emang ngeselin ya. Awas lo, bakal gw balas. Liat aja lo" Balas Xenia dengan kesel.
"GW TUNGGU CANTIK..." Teriak Stefan saat Xenia sudah melajukan mobilnya untuk mencari lahan parkir lainnya.
"Gemesin banget sih" Gumam Stefan sambil melihat mobil Xenia yang melaju pelan.

Feels - Merry Stevany (Event Novelet You&I Publisher)Where stories live. Discover now