34. The Second Incident

236 22 1
                                    


Happy Reading🖤👇











Saat aku mencoba untuk melupakan
Kau malah hadir kembali membawa sejuta harapan..

-Kiara-

---

Kiara berjalan cepat menelusuri koridor dikantor Kevin. Tatapannya kosong, hanya air mata yang terus mengalir dipipinya. Setelah melihat seperti Kevin dengan wanita lain, mau cemburu pun dia tidak punya hak saat ini. Emang dia pikir sudah balikan dengan Kevin? Tidak. Emang dia pikir Kevin masih mencintainya? Tidak. Pikiran Kiara saat ini ia mencintai Kevin tapi Kevin sudah tidak mencintainya lagi. Pikiran sana-sini bercampur aduk didalam sela-sela otaknya. Saat benar-benar tidak tahu arah disekitarnya, dan bahkan ia terus berjalan tanpa tahu tujuan yang ia tuju saat ini.

Ditaman dekat kantor Kevin, saat Kiara benar-benar sibuk menghapus airmatanya tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya.

Bruk!!

Tidak sengaja Kiara sedikit terpental, kemudian terjatuh. Ia mendongakkan kepalanya.

"Billy?"

"Ra? Sorry banget gue nggak sengaja!" Seru Billy sambil membantu membantu mengangkat tubuh Kiara.

"Gak apa-apa, Bil." jawab Kiara sambil menghapus sisa-sisa air matanya. Ia tidak mau terlihat lemah didepan Billy.

Billy memperhatikan wajah Kiara. "Lo abis nangis?" tanya Billy sambil menghapus air mata Kiara yang tersisa dipipinya.

"Gue kelilipan," alibi Kiara sambil tersenyum penutup luka.

Billy tertawa renyah. "Jangan boong," Billy mengacak rambut Kiara sambil tersenyum. "Kalo ada masalah cerita aja, kapan pun gue bisa dengerin lo ko, kapan pun ada waktu buat lo. Gue tetep sahabat lo" seru Billy.

"Meski gue udah buat lo kecewa?" tanya Kiara.

Billy menggelengkan kepalanya. "Lo sama sekali gaperna bikin gue kecewa ,cuma gue nya aja yang terlalu berharap bisa miliki lo seutuhnya, Ra" jawab Billy membuat Kiara berhenti untuk berkata-kata karena selain Riyan ada lelaki baik hati seperti Billy.

Kiara memeluk Billy. Tangisnya pecah didada bidang Billy. Dengan segala perasaan ia menumpahkan kesedihan, kesakitan, kekecewaan, kekeselannya terhadap Kevin. Hatinya begitu rapuh, saat melihat semuanya. Melihat orang yang masih sangat ia cintai bercumbu mesra dengan wanita lain. Padahal kemarin Kevin memperlakukannya dengan istimewa dan saat ini Kevin menganggapnya begitu asing.

Benar kata orang bilang, kemarin kita diperlakukan istimewa dan saat ini kita dianggap bukan siapa-siapa.

Billy sekejap diam dan speechless, Billy membiarkan Kiara mengeluarkan segala kesedihannya. Billy mengusap kepala Kiara dengan lembut. "Keluarin aja apa yang pengen keluarin, ungkapin aja apa yang pengen lo ungkapin. Karena hidup lo gak sendirian, Ra. I'm here!" ucap Billy sangat menenangkan.

Kiara terus menangis tanpa mengucapkan apapun sampai beberapa menit. Billy pun membiarkan jaketnya airmata dan lendir ingus Kiara. Dia tidak pernah ilfeel pada Kiara. Dia pernah bilang ke Kiara saat Kiara pernah curhat sampai nangis "Mau apapun yang dari lo, meskipun kata orang itu menjijikkan tapi menurut gue tetep istimewa. Seperti lo yang tetep istimewa dihati gue,"

Im' Possible [Mencintai Dalam Diam 2]Kde žijí příběhy. Začni objevovat