04. Apa benar?

2.9K 192 18
                                    

Happy Reading👇





Kiara kembali mengingat omongan Billy. Bahwa, sesuatu yang sudah ditakdirkan untuk tidak ada didunia lagi tidak akan mungkin bisa dibangkitkan kembali. Namun, jika semua takdir itu telat digariskan Tuhan yang Maha Pencita 'Jadilah maka jadilah'.

Mencintai adalah hak semua manusia dalam menemukan seseorang yang membuat hati mereka terus berdegub kencang setiap kali bertatap. Namun, mencintai bukan hanya karena hati yang berdegub kencang sekali bertatap. Namun, tentang mereka tahu mana yang bisa seseorang yang pantas dan bisa untuk menerima keadaan kita. Menerima semua kekurangan yang kita punya, dan bangga dalam melihat kelebihan yang kita punya.

Namun, jika Tuhan menggariskan suatu pasangan untuk tidak sama-sama lagi karena suatu keadaan yang tidak bisa membuat mereka bersama. Apa yang harus sama-sama mereka lakukan? Bukan menyerah, atau melawan takdir. Tapi, cukup cintai mereka dengan cara mendoakannya dalam keadaan baik. Karena, jika kita mencintai seseorang kita harus cintai dulu Pencipta-Nya.

Malam ini adalah malam yang membuatnya bisa membuat mata panda dibawah matanya. Karena, tidur terlalu pagi. Atau bisa disebut dengan begadang.

Kiara terus berkutat pada Laptopnya. Ia terus mencari bagaimana cara meluluhkan hati seseorang. Ia imgin meluluhkan hati siapa? Billy? Riyan? atau........ Alvin?.

Sudah pasti Alvin. Karena, Alvin memang sangat mirip pada Kevin yaitu cowok yang Kiara cintai. Apakah tindakan Kiara termasuk melawan takdir atau tidak percaya takdir? Kiara percaya takdir, kekuasaan Tuhan, dan keajaiban cinta.

Kiara membaca sesuatu di Laptopnya.

"Membuat makanan untuk seseorang yang kita incer," eja Kiara. Lalu, berpikir sejenak. Cara pertama adalah memasak untuk seseorang yang kita suka.

"Gue nggak bisa masak," ucap Kiara masih sambil berpikir sejenak.

"Tapi, demi cinta gue bakal lakuin apapun." sambung Kiara semangat 45.

Sifat ceria yang dulu kini kembali ketika ia melihat sosok Alvin yang benar-benar mirip pada kekasihnya atau sahabatnya dahulu.

Tiba-tiba ponsel Kiara bergetar ada telepon dari Riyan.

Drrrtt...drrrtt..drrttt...

Riyan🙈

"Hallo"

"Hallo, kenapa Yan?"

"Lo lagi ngapain, Ra?"

"Lagi buka laptop, Yan"

"Keluar yuk, cari makan."

"Kemana?"

"Ke tempat biasa kita,"

"Oke, gue tunggu depan rumah ya, Yan"

"Oke, see you"

Tuuttt..tuuuttt..tuutt..

Kiara berjalan kedepan rumahnya setelah berganti baju. Dan tiba-tiba muncul Riyan memakai motor kesayangannya yang sudah lama tidak ia pakai.

Breem..breeemm..

Kiara melihat Riyan menggunakan motor kesayangannya itu ia terlihat yang senang. Karena, Kiara paling suka naik motor. Dan ia senang dengan udara malam. Sejuk dan menenangkan.

"Tumben naik motor lo, Yan" pekik Kiara sambil tersenyum ceria.

"Oh gue gak boleh nih bawa motor," rajuk Riyan.

"Hahaah laper lo ah, belom makan lo ya? ledek Kiara sambil tertawa terbahak-bahak.

"Gue kangen naik motor bareng lo," sambung Kiara.

Im' Possible [Mencintai Dalam Diam 2]Where stories live. Discover now