06.Takdir

2.7K 175 14
                                    

Happy Reading👇




Bertahan dan kebodohan adalah dua hal yang berbeda
Namun, beda tipis jika membedakan maknanya.

----

Azka dan Mario sedang berada dikantin untuk memberikan jatah makan pada cacing-cacinga tercintanya didalam perut.

"Gak nyangka gue, cewek secantik si Kiara aja masih ditolak sama si Alvin. Gatau deh gue jalan pikiriannya dia kemana, seharusnya cewek itu dicintai dengan hati, bukannya malah disakiti. " ucap Mario. Tumben sekali ia berkata bijak seperti Mario Teguh, padahal ia biasa mrmbicarakan lelucon-lelucon konyol yang diluar kepala kita.

"Apa tadi lo bilang, Yo?" Billy tiba-tiba datang entah dari mana.

"Kiara sahabat gue?" tanya Billy lagi.

Mario menatap Azka dengan penuh dengan bermain mata menandakan kode.

"Jadi Kiara sahabat lo?" tanya Azka. Dan dibalas anggukan oleh Billy.

"Jadi gini, bro! Tadi Kiara bawain Alvin nasi goreng, tapi..." potong Mario.

"Tapi, apa?" tanya Billy penasaran.

"Kotak bekalnya dibuang tempat sampah sama Alvin," sambung Azka.

"Serius?" Billy meyakinkan bahwa itu hanya salah pendengarannya.

"Tapi, lo jangan ngemoop si Alvin dulu, Bil. Lo tau sendiri Alvin gimana," sambung Azka.

"Oke thanks, bro. Gue cabut dulu," pamit Billy langsung pergi meninggalkan duo playboy kurang belaian itu.

Billy mencari Kiara seantero kampus. Dan Billy bergegas ke Taman dekat kampus. Ternyata benar saja, Kiara berada disana sedang mendengarkan musik dan membaca buku di Taman itu.

Billy tahu sekali, saat ini mood Kiara sedang buruk. Ia melihat ada tukang eskrim diseberang jalan. Ia langsung bergegas kesana untuk membeli eskrim kesukaan Kiara.

"Bang, satu ya! Rasa strawberry." pinta Billy.

"Makasih bang," sambung Billy setelah memberikan uang dan menerima eskrim itu.

Billy langsung bergegas menuju ketempat Kiara sedang bermanja dengan buku dan musiknya.

"Hallo nona cantik." sapa Billy langsung duduk disamping Kiara. Kiara pun merasa ada duduk disebelahnya.

"Gue lagi gak mau diganggu, Bil" ucap Kiara tanpa melirik kearah Billy.

Billy mengodorkan eskrim depan mata Kiara. Mata Kiara langsung berbinar.

"Masih mau nolak?" tanya Billy.

"Yaudah deh, gue pergi ya." sambung Billy.

"Hehe iyaiya, sini eskrimnya." pinta Kiara. Belum Billy menjawab Kiara langsung merebutnya dari tangan Billy.

"Dasar maunya eskrimnya doang, orangnya dicuekin." gumam Billy melihat Kiara yang lahap memakan eskrim sampai belepotan sampai kepipi. Lucu!

"Dasar bocah imut," batin Billy.

"Enak Bil," pekik Kiara yang masih menikmati eskrimnya.

"Ra, lo berhenti ya buat nggak suka lagi sama Alvin lagi." ucap Billy membuat Kiara menoleh dan menatapnya.

"Gue nggak bisa! Lo udah ngasih perjanjian selama 3 bulan, kalo gue nggak berhasil dapetin hatinya Alvin gue bakal jadi pacar lo." bantah Kiara. Kini senyumnya memudar seketika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Lo yakin lo kuat ngadepin Alvin?" ucapan itu berhasil dilontarkan dari mulut Billy. Sejenak Kiara berpikir, dan mengangguk yakin.

"Apapun yang terjadi selama 3 bulan kedepan, gue bakal terima semua resikonya." seru Kiara sambil tersenyum yakin.

Im' Possible [Mencintai Dalam Diam 2]Where stories live. Discover now