Chapter 24

184 15 1
                                    

The moment I first met you
I remember I couldn't breatheIn case you heard meIn case you noticed, I felt so anxious, I rememberYour voice was so niceIt was even better when we walked togetherYes, I remember those timesThey were days I loved you till my heart achedYou're my first love every dayJust like snow in spring, I wait for youThe heart fluttering days, the drunken nightsMy heart feels strange whenever the wind blowsYou're my first love every dayJust like snow in spring, I wait for youOn days I sadly cried, on nights I swayedMy heart feels strange whenever the wind blowsSometimes, love can be so lonelyLife is always hardI know, days we were togetherThey were days I loved you till my heart achedYou're my first love every dayJust like snow in spring, I wait for youThe heart fluttering days, the drunken nightsMy heart feels strange whenever the wind blowsYou're my first love every dayJust like snow in spring, I wait for youOn days I sadly cried, on nights I swayedMy heart feels strange whenever the wind blows


***

Danisha menangis sekali lagi mendengar lagu first love yang dinyanyikan oleh Hilmi kepadanya . Dulu dia rasa lagu ini amat romantik , dia sentiasa tersenyum mendengar lagu itu . Namun kini , dia sedar bahawa lagu ini kedengaran amat sayu , menjelaskan bahawa si penyanyi tidak dapat bersama dengan cinta pertamanya . 

Hilmi ... 

Walaupun berpuluh - puluh lelaki datang dan pergi , Hilmi tetap ada dalam hati Sha sebagai orang yang special walaupun bukan sebagai kekasih kerana segala saat yang mereka luangkan bersama , segala perasaan Hilmi curahkan kepadanya adalah benar . Tiada yang palsu . 

'Hilmi , Hilmi suruh Danisha kembali pada Aiman dan ternyata Aiman pun kembali pada Sha , tapi segala apa yang dia lakukan , dia lukakan hati Danisha . Hilmi betul - betul rasa yang Sha perlu maafkan dia ?,' Danisha bermonolog sendiri . 

Tangisan menemaninya hingga dia terlena ... 

***

"Sha"

"Sha"

Suara itu , suara yang dia rindui ... 

'Hilmi ?'

Danisha cuba membuka matanya , perlahan - lahan . Matanya berasa silau dan kabur namun dia nampak bayangan lelaki yang memakai baju putih itu . 

"Hilmi ?,"panggilnya menyebabkan lelaki itu tersenyum . Di belakang lelaki itu terdapat tiga bayangan lain yang turut memakai baju putih , semuanya memandangnya dan tersenyum . Danisha berjalan mendekati mereka ...

"Danisha , sayang "

' Ibu ?'

"Shasha !"

'Ayah ?'

Mereka tersenyum manis , wajah mereka tidak ubah , sama seperti yang terpahat di hati Danisha . Sepertimana kali terakhir Danisha bersama mereka . 

"Sha ?"

Suara gadis itu membuatkan Danisha tersentak . 

'Kak Mina ?'

Arwah tunang abangnya itu kelihatan cantik dan bersih dengan pakaian putih yang dipakainya . Aminah tetap cantik sepertimana kali terakhir dia melihat jenazah gadis itu . Aminah mati pada usia sangat muda ... Sekarang dirinya sudah lebih tua berbanding gadis itu . 

"Sha , tolong jagakan Dani ,"Aminah tersenyum sebelum lenyap , menyebabkan dia tersentak namun tepukan di bahunya menyebabkan dia berpaling .

"Sha , ayah dan ibu tetap sayangkan Sha , Sha tahu kan ?,"ibunya berkata sambil memegang tangan anak perempuannya erat . 

Saat Aku Cuba Lupakan Kau ! (D's #4)Where stories live. Discover now