10. Over ✅

5.6K 486 304
                                    

Matahari memberikan warna jingga yang indah dari pelupuk barat menandakan hari telah menginjak waktu sore, membuat hewan malam mulai keluar dari habitatnya.

Baekhyun menatap jendela kamarnya yang sudah lama tidak ia tempati. Dirinya banyak melamun sejak sampai dirumah, ini sudah beberapa jam setelah dirinya meninggalkan bayinya, Yuan.

Apa yang dimakan bayinya? Apa Chanyeol bisa mengurusnya di hutan? Begitulah pikirnya, Tapi Baekhyun juga berusaha melupakan hal yang berkaitan dengan Chanyeol. Ia tidak boleh mengingat-ngingat hal itu atau Sehun akan kecewa mengetahui dirinya mengaharapkan bayi itu. Walaupun hatinya perih menginginkan buah hatinya disini, bersamanya.

Tok tok tok

"Baekhyunie?" Ayahnya memanggil dirinya dari luar, "Baby, Boleh appa masuk?"

Tuan Byun diberi tahu mengenai kepulangan anaknya yang sejak tadi hanya berdiam di kamar, membuat istrinya khawatir apalagi setelah menangis tadi. Jelas suaminya itu senang anaknya yang dulu manja yang ia rindukan kini dirumah. Tapi hatinya juga kecewa karena anaknya lebih mengutamakan egonya bersama Sehun dari pada anaknya.

Baekhyun membuka pintunya, "Appa." Baekhyun langsung memeluk ayahnya erat, "Aku merindukan appa."

"Appa juga nak."Ayahnya tersenyum membalas pelukan anaknya. Ayahnya lalu melepas pelukannya menatap wajah anaknya, "Semuanya baik-baik saja kan? Kau tampak murung."

Baekhyun berusaha tersenyum, "Ya appa."

Tuan Byun tidak ingin menanyakan soal Alpha dan cucunya, dari cerita istrinya anaknya menangis di karenakan bayinya, ia yakin Baekhyun sangat menyanyangi bayinya. Tuan Byun tidak ingin membuat pertahanan anaknya runtuh kembali, jadi ia menyimpan rasa penasaraan akan sosok cucunya.

"Ayo kita nikmati udara sore dengan meminum teh di belakang rumah." Ajak Tuan Byun membuat Baekhyun menganggukan kepalanya menyetujui.

Ayah dan anak itu berjalan menyusuri lorong menuju belakang rumah... duduk sambil menikmati semilir angin sore.

Tuan Byun menyesap tehnya, "Apa yang kau rencanakan selanjutnya?" Tuan Byun mulai percakapan setelah beberapa menit di isi oleh keheningan.

"Seperti rencana awal, Appa. Aku tidak ingin mengecewakan Sehun yang sudah menungguku dengan sabar." Terang Baekhyun, Baekhyun hanya menatap kosong menggenggam gelas berisi tehnya.

Tuan Byun menganguk, "Ayah tidak menyukainya. Apakah kau masih akan memilih Sehun?" Tanyanya.

Baekhyun menengok, melihat wajah ayahnya yang menatap kedepan, "Maafkan aku appa." Baekhyun menunduk tidak ingin melihat kekecewaan diwajah ayahnya.

"Appa sudah lelah memperingatimu, Baekhyun." Balas ayahnya.

Setelahnya hanya keheningan yang menyelimuti mereka kembali, dengan pemikiran mereka sendiri. Beberapa menit berlalu dengan suasana berganti menjadi malam

Tuan Byun mengintrupsi, "Ayo masuk ini sudah akan memasuki malam."

Ayahnya bangkit mengajak Baekhyun memasuki rumah.

Baekhyun hanya mengangguk, "Appa masuk lebih dulu saja. Aku masih ingin disini."

Ayahnya yang mengerti keingin sendirian sang anak lalu berlalu dari sana, meninggalkan anaknya.

...

...

...

...

...

Saat ini Chanyeol tengah menyalakan api unggun dibawah rumah pohonnya. Agar bayinya merasa hangat. Chanyeol tidak bisa melakukan banyak aktivitas seperti biasanya. Dia harus menjaga bayinya, saat terbangun dipagi hari Chanhyuan terbangun tapi tidak menangis, matanya menatap kesana-kemari lalu tertidur kembali, tapi siangnya Chanhyuan baru menangis merasa lapar. Di hari-hari lalu ketika Chanhyuan menangis karena lapar ada Baekhyun yang akan menanganinya.

My AlphaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora