2. Berdebar

9 1 0
                                    

Hadir lagi Kuy!!
Happy Reading
Typo bertebaran

Selesai sarapan, Claudiya minta ijin kepada Mama dan Papanya. Saat keluar ruamah, ternyata Claudiya sudah melihat mobil Bram di sana. Claudiya langsung ke tempat Bram.

Saat sudah di daalm mobil, jantung Claudiya tidak bisa kompromi lagi. Susah payah Claudiya untuk bisa kompromi dengan perasaannya.

"Aku kikuk begini," keluhnya dalam hati.

"Sudah sarapan Cla?" tanya Bram tiba-tiba dan itu semakin membuat jantung Claudiya tidak karuan.

"I... iiya, aku sudah, Dok," jawab Claudiya agak terbata-bata.

"Aku kira belum, aku belum sarapan," suara Bram agak kecewa.

"Biar aku temanin, Dokter sarapan," usul Claudiya dan itu cukup membuat Bram senang.

"Kamu tidak apa-apa?"

"Yah, aku tidak apa-apa, Dok."

Karena sudah mendapatkan persetujuan Claudiya, Bram membelokan mobilnya ke restoran cepat saji. Claudiya hanya mengekor saja saat Bram masuk ke dalam restoran. Bram memesan makanannya dan juga menanya apa Claudiya mau ikut pesan juga.

"Aku nggak mau loh, kamu liatian aku terus nanti makannya," ketika Claudiya menolak ikut pesan. Akhirnya mau tidak mau, Claudiya hanya pesan minum saja untuk nemanin Bram.

Sekarang mereka sudah menuju ke rumah sakit. Meski, tidak banyak bicara antara mereka. Tapi, Claudiya senang bisa dekat sama Bram.

"Apa Dokter Bram merasakan juga nggak ya?" fikir Claudiya lagi.

"Hadeeeh, Cla, kamu ngarap apa sih. Ketemu saja baru beberapa hari ini. Jangan terlalu banyak ngarap, Cla!" Claudiya menekannya ke dalam hatinya.

Saat sibuk dengan perasaan dan fikirannya sendiri, ternyata mereka sudah berada di area pakiran rumah sakit. Saat Claudiya mau keluar dari mobil Bram, Bram menahan tangan Claudiya.

"Cla, ini kunci motormu kemarin," menyerahkan kunci motor Claudiya.

"He-eh," Claudiya sempat kaget ketika, Bram menahan tangannya. "Makasih Dok," jawab Claudiya sambil tersenyum.

"Senyum," ungkap Bram dalam hati.

"Aku masuk dulu ya, Dok. Makasih tumpangannya," Claudiya keluar lebih dahulu, Bram hanya menganggukkan kepalanya.

*****

"Ada gosip baru," ungkap Tami ketika melihat rekan kerja.

"Gosip apa?" tanya Rahmi antusias.

"Aku tadi melihat Dokter magang kita, Claudiya. Dia baru keluar dari mobil Dokter Bram."

"Masa?"

"Iya, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri."

"Wow...! Jurus apa yang digunakan Cla, yah?"

"Hust...! Jangan keras-keras," tegur Tami.

"Ya, aku kan juga mau," bisik Rahmi.
Tidak berapa lama setelah mereka membicarakan itu, Claudiya ikut bergabung dengan mereka setelah memeriksa pasiennya.

Rahmi yang melihat Claudiya, langsung saja bertanya. Karena menurutnya diabtidak mau mati penasaran.

"Dok, apa Dokter berkencan dengan Dokter Bram?" tanya Rahmi tapi dikasih tatapan tajam oleh Tami.

"Tidak. Siapa bilang aku lagi berkencan?"

"Kami melihat Dokter, turun dari mobil Dokter Bram," tanya Rahmi lagi.

ClaudyaWhere stories live. Discover now