Tak lama,

Terdengar suara motor dibelakangnya lalu datang menghampirinya. Mina berhenti dan melihatnya. Pengendara motor pun memarkiran motornya lalu melepaskan helmnya. Mina tahu orang itu dia pun berjalan cepat kembali untuk menghindarinya.

"Mina tunggu" ucap lelaki tinggi itu mengejarnya lalu menahan tangannya

Mina berhenti.

"Apa yang terjadi?" Tanya lelaki itu

Mina perlahan memutarkan badannya menatap lelaki itu sekarang.

"Katakan kepadaku mengapa kau mendatangi apartemenku malam hari seperti ini. Kau bertengkar lagi dengan Jimin?"

Mina belum melihat lelaki didepannya dia menunduk sendu. Lelaki itu menunggu jawaban dari Mina hingga dia mendengar isakan dari Mina yang menangis kembali.

Lelaki itu menghela nafasnya.

"Yeaa benar. Kau bertengkar lagi dengannya"

Lelaki itu pun membawa Mina ke pelukannya dan membiarkan Mina menangis didekapannya. Lelaki itu menenangkan Mina.

"Tidak bisakah kau ke apartemen ku untuk hal yang menyenangkan. Kau selalu menangis jika mendatangiku dan selalu karna hal yang sama" ucap lelaki

"Mingyu.. Dia kembali melakukan kesalahannya. Dia selalu seperti itu, dia tidak pernah berubah. Dia bilang dia sibuk tapi ternyata dia bersenang-senang di bar" isak Mina

Mingyu ikut merasa kesal sekarang.

"Kau ingin aku menghajarnya jika melihat mu seperti ini? Kau tahu ini bukan pertama kalinya mungkin bahkan sudah 5 atau 6 kali dia menyakitimu seperti ini" ucap Mingyu

Mina perlahan melepaskan dirinya dari dekapan Mingyu.

"Kau memukulnya juga tidak menyelesaikan masalah jika kelakuannya memang seperti itu" gumam Mina

"Ye setidaknya memberikannya pelajaran bahwa dia sudah berkali-kali membuat sahabatku seperti ini"

"No.. please. Jangan menyakitinya aku hanya ingin waktu sendiri untuk membuatnya sadar. Ini tidak akan lama kita juga mungkin akan baikan lagi. Kau tahu aku tidak bisa terlalu lama marah dengannya" ucap Mina

Mingyu menghela nafasnya dia melihat Mina, dia pun menghusap airmata yang ada di pipi wanita didepannya.

"Dia selalu menyakiti mu tetapi kau tidak bisa marah dengannya. Kau selalu memberinya kesempatan" ucap mingyu

"Kau tahu.. aku mencintainya. Aku sangat mencintainya, aku yakin suatu saat nanti dia bisa berubah"

Mingyu mengalihkan pandangannya.

"Yeaa baiklah semoga saja. Sekarang berhenti lah menangis. Aku tidak ingin melihatmu seperti ini" ucap Mingyu

Mina pun menghusap lagi airmatanya menunduk sendu.

~

Mingyu memberhentikan motornya didepan rumah Mina. Dia pun melepaskan helmnya dan Mina yang turun dari motornya sambil melepaskan helmnya.

"Sudah merasa baik?" Tanya Mingyu

Mina mencoba tenang.

"Yea sedikit. Thankyou Mingyu-ah" Ucap Mina lembut matanya masih terlihat sendu

"Apa kau tidak lelah?" Tanya Mingyu

Mina menatap Mingyu.

"Maksudmu?" Tanya Mina

"Selalu menangis karena hal-hal yang sama. Kau harus membuatnya berubah. Aku tidak ingin melihatmu menangis kembali seperti ini atau aku benar-benar akan menghabisinya" ucap Mingyu santai

Mina terdiam sebentar.

"Hmm yeaa. Aku harap dia bisa berubah" gumam Mina

Mingyu mengacak lembut puncuk kepala Mina.

"Okay sekarang istirahat lah jangan memikirkan lelaki itu dulu. Nikmati waktumu sendiri dan tenangkanlah dirimu. Jika kau butuh aku, telfon saja. Aku akan menemanimu" ucap Mingyu

Mina menampilkan senyumnya dan merasa sedikit tenang sekarang.

"Thankyou Mingyu-ah kau selalu ada untukku" ucap Mina lembut

Mingyu tersenyum.

"Karena begitu lah seharusnya seorang sahabat" Ucapnya

Mina tersenyum mengangguk.

"Aku akan pulang ini sudah larut malam"

Mina melihat Mingyu yang memakai helmnya.

"Kau akan melanjutkan kegiatan mu yang tadi?" Tanya Mina

Mingyu melihatnya.

"Kegiatan apa?"

"Di kamar mu tadi" pelan Mina mengalihkan pandangannya

Mingyu awkward.

"Maaf mengganggu kalian" pelan Mina

"Tidak masalah. Aku bisa menunda untuk melakukan itu daripada melihatmu menangis sendiri, jika kau tidak mendatangiku ke kamar  aku tidak mendengar kau datang diluar" ucap Mingyu

Mina menatap Mingyu perlahan.

"Aku sudah pernah bilang kau lebih penting" Mingyu tersenyum

Mina membalas senyuman itu tenang.

Mingyu menghidupkan motornya lalu bersiap untuk pergi.

"Kita bertemu lagi. Tapi kau harus bahagia tidak menangis seperti tadi . Byeee pengu" ucap Mingyu

Mina tertawa kecil

"Byeee puppy" balasnya lembut

Mingyu terkekeh lalu membawa motornya meninggalkan Mina. Mina melihatnya tenang hingga dia masuk ke rumahnya.



Jangan lupa vote❤️❤️❤️

Our Times ✔️Where stories live. Discover now