Bab 5 | Kembali

1.1K 58 1
                                    

'Rindu ini menghilang begitu mata ini melihat wajahmu dan raga ini menyentuh ragamu.'

* * *



Aira menyusuri jalanan dengan kantung belanjaan dikedua tangannya, pagi-pagi sekali ia pergi ke pasar yang letaknya tak jauh dari rumahnya untuk membeli bahan makanan yang semakin menipis karena sering ia gunakan untuk berkreasi berbagai masakan. Sesekali ia menyapa orang-orang yang ia kenal tengah berlalu lalang, sepertinya mereka akan pergi ke pasar. Wanita itu berhenti sejenak ketika merasa ada yang memanggilnya, senyumnya mengembang ketika melihat Yasmine salah satu sahabat semasa ia kuliah kini menghampirinya.

"Yasmine..."

"Aira..." Mereka berdua berpelukan untuk melepaskan rindu karena sudah lama tidak bertemu, satu tahun  mereka berpisah karena kesibukan mereka masing-masing.

"Apa kabar Yas? Sudah lama ya kita tidak bertemu." Aira menyapa Yasmine begitu pelukan mereka terlepas.

"Kabarku baik Ra, kau sendiri apa kabar?"

"Alhamdulillah kabarku juga baik." Wanita berambut pirang itu tertawa sambil memperhatikan penampilan Aira.

"Kau sama sekali tidak berubah ya Ra, masih Aira yang sama. Sederhana dan cantik sekali." Aira tersipu mendengar pujian Yasmine untuknya.

"Kau bisa saja Yas, kaupun tambah cantik dengan penampilan modismu ini." Yasmine memang berpenampilan begitu modis, sahabatnya ini berubah menjadi wanita dewasa yang sangat cantik dengan penampilan yang begitu enak dipandang mata.

Maklum saja, pekerjaan Yasmine sebagai modellah yang menjadikannya seperti ini. Tak heran jika Yasmine ditawari menjadi seorang model oleh agency model di Mesir, wajah blasteran eropanya sangat memukau bagi siapa saja yang melihatnya termasuk Aira. Yasmine bekerja sebagai model sejak mereka masih berada di bangku kuliah, terkadang Airalah yang menolong Yasmine dalam mekerjakan tugas kuliah karena Yasmine yang begitu sibuk. Untunglah mereka bisa lulus bersama-sama dan diwisuda berbarengan.

"Sepertinya tidak enak jika kita mengobrol disini, kita kesana saja yuk. Masih banyak yang ingin aku ceritakan kepadamu." Yasmine menunjuk sebuah caffe yang baru buka disini beberapa bulan yang lalu, caffe yang pemiliknya berasal dari Italia.

"Iya aku setuju, sudah lama juga aku tidak pernah meminum kopi bersamamu." Yasmine tertawa dan mengajak Aira menuju caffe yang kini dipadati pengunjung.

Mereka kini duduk disebuah bangku yang letaknya ditengah-tengah, Yasmine memanggil pelayan caffe dan menyebutkan pesanannya juga Aira. Setelah pelayan itu pergi untuk membuatkan pesanan mereka, pandangan Yasmine kembali pada Aira.

"Jadi selama satu tahun ini kita tidak bertemu, apakah statusmu sudah berubah Aira?" Tanya Yasmine membuat kernyitan didahi Aira sangat kentara sekali terlihat.

"Maksudnya?" Yasmine menatap Aira, wanita itu mendekatkan wajahnya pada Aira sambil berbisik.

"Ya semacam kau sudah punya pacar atau menikah mungkin."

"Aku sudah menikah Yasmine." Jawab Aira sambil tersenyum bahagia, wajahnya berseri ketika mengingat wajah suaminya.

"Oh really? Siapakah pria beruntung yang mendapatkan wanita secantik dan secerdas dirimu ini Aira? Apakah dia Farhan?" Aira menggeleng membuat Yasmine berpikir sejenak.

"Jadi bukan Farhan ya, setauku dia dulu sangat menyukaimu. Aku pikir dia akan bergerak cepat untuk melamarmu setelah kita lulus, jadi siapakah pria itu Aira?"

"Dia Fahri, anak sahabat Ayah yang ada di Indonesia."

"Ah orang Indonesia ya, jadi kalian dijodohkan oleh Ayahmu?" Tebak Yasmine yang dibalas gelengan kepala oleh Aira.

Tulusnya Cinta AiraWhere stories live. Discover now