Setelah berhasil lolos dengan aman Eunha kembali menutup gerbangnya untuk tidak meninggalkan sebarang bukti menyangkut kegiatannya saat ini. Selang beberapa detik, Taehyung menampakkan diri dan kini keduanya sudah dipertemukan dengan tatapan yang saling berbagi.
"Maaf membuatmu kerepotan harus menghadap kembali wajahku" Seperti biasa, jika Taehyung sudah mengatur nada bicaranya serapuh ini, Eunha jadi tidak kuat untuk membuka suara terlebih tatkala ketika Taehyung menyalurkan tatapan sendu miliknya yang semakin membuatkan Eunha iba.
"Aku ke sini sekadar ingin mengembalikan ini" Taehyung mengeluarkan ponsel yang dihadiahkan Eunha dari saku celananya, lantas menyerahkan kembali alat itu pada Eunha. Sementara itu, Eunha yang menanggapinya malah kebingungan sekalian tidak mengerti maksud asal lelaki itu bertindak sedemikian.
"Untuk apa?"
"Aku tidak ada kepentingan untuk terus menggunakannya. Lagipula, sampai kapanpun aku tidak akan mampu membalas kebaikan mu yang satu ini, jadi mending aku mengembalikan nya padamu sebelum ia rusak dan aku akan berhutang selamanya dengan..."
Belum selesai Taehyung menuturkan kalimatnya, mulutnya sontak dibekap oleh Eunha. Mulut gadis itu bahkan mengekspresikan kalimat dalam nada direndam persis mengisyaratkan Taehyung supaya tidak bicara lebih.
"Aku sudah mengatakan sejak awal kalau ini adalah hak milikmu dan aku yang bertanggungjawab sepenuhnya ke atas ponsel ini" Eunha menuntut jemari Taehyung supaya kembali mengenggam ponsel itu sebelum didorongnya kembali sebagai simbol penolakan. "Justru sejak kapan aku pernah menyatakan kalau aku butuhkan balasan"
"Cukup kau menggunakannya untuk tujuan yang baik, aku akan menganggapnya sebagai sebuah bayaran" lanjut Eunha membuat Taehyung hanya mampu bernafas lirih.
"Baiklah jika itu keinginanmu" Taehyung memutarkan tubuhnya membelakangi Eunha seolah ingin segera beredar, namun ketika ia mula membukakan langkahnya Eunha tiba-tiba bersuara dari balik punggungnya dan itu benar-benar seperti tertuju padanya.
"Sinb sudah menceritakan padaku soal kebenaran dari kasus itu, jadi sekarang tidak ada yang perlu kau khawatirkan karena aku mempercayai setiap kata Sinb bahwa kau hanyalah mangsa keadaan"
"Justru aku bersama kepala sekolah akan segera menangani kasus ini dan membersihkan namamu dari tuduhan itu"
"Terima kasih" Hanya itu sebaris kalimat yang dilontarkan Taehyung untuk mengekspresikan rasa terima kasihnya meski terungkapkan dengan cukup perlahan. Namun Eunha masih dapat mendengarkannya dengan jelas disebabkan suasana sekeliling yang cukup sepi.
Setelah mengungkap kalimat itu Taehyung kini benar-benar pergi meninggalkan Eunha yang terlihat masih setia tinggal dibawah suasana malam sembari menatap kepergiannya dengan tatapan teduh.
"Kenapa kehidupanmu sering menyedihkan,Taehyung"
-000-
Pada hari berikutnya Sinb ikut berangkat ke sekolah seperti biasa. Status demam yang menjangkitinya jujur belum sembuh total, bahkan masih tersisa tanda-tanda yang mengukuhkan bahwa kondisi kesehatan Sinb masih memburuk seperti mendadak hilang kesadaran serta mual-mual. Tapi apakah daya, sikap degil dan sulit diatur itu sudah berakar di dalam kehidupan Sinb sekalipun Tuan Jung ikut campur tangan.
Oleh karena itu, Eunha lah yang harus memikul beban buat memastikan keselamatan Sinb. Persis saat ini tatkala Eunha yang terpaksa membimbing Sinb untuk menuju ke kelas sebelum jam pelajarannya dimulai.
"Kau yakin akan baik-baik saja?" Pertanyaan Eunha spontan dibalas Sinb dengan berdehem. Pasalnya termasuk tadi, ini sudah kali ke-30 Eunha menanyakan perkara yang sama dan itu membuatkan Sinb benar-benar muak sekaligus risih.
YOU ARE READING
Error ( Taehyung & Eunha ) END
Teen FictionKim Taehyung, pria yang berpijak di atas muka bumi ini dengan segala kesalahan. Dia telah di tangkap pihak polisi akibat cobaan membunuh temannya. Jika sesuatu saat dirinya sudah bebas dari kurungan ini..apa kehidupannya akan kembali seperti sediak...
Error : Chapter 19
Start from the beginning
