Sejak hari itu, ia disebut dengan nama yang belum pernah terdengar sebelumnya.
Fitran, sang Voidwright.
Bukan pencipta dunia. Bukan penghancur. Tapi penulis ulang.
Kota Yvellen, Sebelah Selatan Kota Thirtos
Pertarungan itu tidak direncanakan, melainkan sebuah panggilan dari kekosongan yang menyelimuti takdir dunia. Dunia hanya... menyentuhnya lebih dulu, seakan takdir ingin menyatukan kehampaan yang ada dalam dirinya dengan ketidakpastian di sekitar. Itu terjadi di kota kecil Yvellen, tempat langit tak pernah berubah warna dan rakyatnya menyembah senyuman palsu para bangsawan, mencerminkan kekosongan harapan yang terpendam di dalam hati mereka.
Di sana, seorang Arbiter dari Menara Atlantis turun. Namanya Aerisyl Moonshade—penyihir surgawi dengan empat lingkaran emas mengambang di belakangnya, simbol kekuasaan penuh atas hukum sihir yang juga mencerminkan kekosongan transparan dari kendali dunia yang semakin rapuh.
"Aku diutus untuk membawamu kembali," katanya pada Fitran, menyampaikan pesannya dengan nada dingin, seakan menembus ketidakpedulian Fitran. "Kau terlalu berbahaya untuk dibiarkan bebas."
Fitran hanya memandangnya. Tak ada permusuhan. Hanya sorot mata kosong yang seperti mencerminkan wajah Aerisyl sendiri—retak, lelah, dan penuh kebohongan. Dalam pandangan itu, tersimpan sebuah pemahaman: keduanya terperangkap dalam kekosongan peran yang ditentukan oleh dunia.
"Aku tidak lagi bagian dari sistem kalian," ucap Fitran pelan, kata-katanya menggema dalam ruang hampa di antara mereka. "Dan aku tak ingin menjadi bagian dari apapun lagi."
Dengan ketidakpastian menggantung di udara, Aerisyl menyerang lebih dulu.
Empat lingkaran emas menyala, dan empat elemen—petir surgawi, nyala biru, air seputih kaca, dan angin yang membelah bumi—menyerbu ke arah Fitran. Sebuah pertunjukan kekuatan klasik dari penyihir tertinggi Atlantis, kini menjadi simbol perjuangan antara harapan dan kekosongan yang menyelimuti Yvellen.
Namun Fitran tak mundur. Ia hanya mengangkat tangan, menghadapi proses yang datang dengan ketenangan.
Tak ada mantra. Tak ada lingkaran sihir.
Yang ada hanyalah... kekosongan, mengingatkan dunia bahwa tidak semua pertarungan harus mengarah kepada kehancuran.
Dan ketika serangan Aerisyl menyentuhnya, mereka tidak meledak. Tidak terbanting. Tidak hancur.
Mereka hanya lenyap.
Tidak dibatalkan. Tidak dipantulkan. Hanya... tidak ada.
Seolah mereka tak pernah ada, seolah dunia tersebut tak pernah mengukir keberadaan mereka dalam kenangan. Dalam kekosongan yang Fitran ceburkan, ia merasakan lebih dari sekadar serangan; ia menyaksikan harapan Aerisyl menguap seiring dengan kehilangan tenaga yang tersebar di angkasa, menciptakan ketidakpastian yang merasuki realitas di sekelilingnya.
"...Kau menggunakan sihir penghapus?" Aerisyl bertanya, suaranya gemetar, terbalikkan oleh kehampaan yang dihadapi. Ketakutan memengaruhi karisma sang penyihir, menciptakan bayangan takut terhadap kekosongan yang tak terduga.
Fitran menggeleng, menegaskan keberadaan dirinya dalam kekosongan yang mengancam.
"Aku tidak menghapus. Aku hanya tidak mengakui." Di sinilah Fitran berdiri: antara dunia yang penuh aliran dan kekosongan yang menantang, penguasa tanpa kredibilitas, dan merangkul kegagalan Aerisyl sebagai cermin dari ketidakberdayaan masyarakat yang mengagung-agungkannya.
Dari balik tongkatnya, muncul retakan di udara—seperti kaca yang pecah dari dalam mimpi. Dalam setiap paduan kekosongan, terletak hampa yang menolak realitas, menciptakan lorong-lorong yang tak terlihat antara harapan dan kehampaan. Sihir itu bukanlah ciptaan. Tapi penolakan terhadap ciptaan. Ia tidak membangun kekuatan, namun menolak realitas yang ingin menjatuhkannya; realitas yang terancam oleh ambisi dan ketidakmampuan untuk bertindak dalam ketidakpastian politik yang mengintimidasi.
YOU ARE READING
Memory of Heaven
FantasyDi dunia yang terluka oleh luka eksistensial dan kenangan yang terfragmentasi, Fitran Fate adalah salah satu dari sedikit orang yang masih berpegang pada kehendaknya sendiri. Namun, takdirnya terikat pada misteri kuno yang tersembunyi dalam akar Poh...
Chapter 61 Voidwright (1)
Start from the beginning
