Part 14

19.3K 1.6K 15
                                    

Gulf masih duduk terdiam di belakang dengan Bright dan Win yang duduk di depan.

Bright sudah menyuruh asisten ayahnya untuk membawa mobilnya kerumah jadi dia ikut pulang dengan WinGulf.

Win yang melihat Gulf tengah kesakitan dalam tidurnya tentu saja merasa bersalah, seharusnya tadi ia menampar balik bajingan itu tapi Gulf menahannya. Untung saja Bright datang dengan tiba tiba dan membalaskan tamparan tersebut.

"Gila, Kenapa Phi Mew sampai disukain sama orang stress kayak dia" kesal Win dengan bisikannya, ia tidak mau membangunkan Gulf yang tertidur dengan pulasnya.

"Jangan tanya aku, sebaiknya tanya kakekku karena dia yang lebih tau maksudnya apa" kata Bright sambil menggenggam setir mobil dengan sangat erat.

Win hanya bisa menghela napas dengan kesal, apa kakeknya MewBright tidak ada kata manusiawi apa? Sampai pernikahan saja harus dijodoh jodohkan.

"Menyebalkan...."bisik Win yang hanya bisa dijawab dengan senyuman tipis Bright.

.

.

Tidak lama akhirnya mereka pun telah sampai di rumahnya MewBright dengan Win yang membangunkan Gulf dari tidur pulasnya.

"Woi Sleeping Beauty Gulf Kanawut, kita sudah sampai" kata Win sambil berteriak ditelinga Gulf.

Dan secara otomatis pula Gulf langsung terbangun dengan terkejutnya.

/Plak/

"Bisa tidak membangunkan orang dengan biasa saja?" Kesal Gulf sambil memegangi kepalanya yang pusing setelah ia menabok kepala Win pastinya.

"Hehe, maaf. Kita sudah sampai, Phi Mew pasti menunggumu" kata Win yang langsung menarik Gulf untuk keluar dari mobilnya.

"Truss kau juga disini saja?" Tanya Gulf dengan penasaran.

"Nanti pas pulang dari Nge date hehe, dah sana hus hus" usir Win yang dibalas dengan tatapan tajam oleh Gulf.

"Ngomong - Ngomong Gulf, Phi ku sudah tau dengan luka diwajahmu tadi aku menghubunginya selagi kau tidur" kata Bright sambil menarik tangan Win untuk memasuki mobilnya.

Dan Gulf hanya bisa menghela napas saat mendengar kata kata dari Bright barusan.

Setelah ia memasuki kawasan rumah, hanya para pelayan yang menyambut dirinya. Dan kata pelayan tersebut Tuan dan Nyonya Jongcheveevat sudah kembali ke rumah mereka karena ada pekerjaan yang musti Tuan selesaikan alhasil Gulf dan Mew ditinggal berdua bersama para pelayan dirumah ini.

Gulf pun yang mendengarnya lantas mengangguk, tapi ia sedikit gemetar juga dengan hawa dingin dirumah ini. Kemungkinan Mew marah saat tau apa yang terjadi dengan kekasihnya ini.

Tidak lama ia pun menaiki tangga dan akhirnya sampai di kamar Mew.

Setelah mengumpulkan tenaganya dengan menghembuskan napas nya ia pun membuka pintu tersebut dengan senyuman di bibirnya.

"Phi, aku pulang" kata Gulf dengan suara halusnya.

Mew yang melihat kedatangan Gulf tidak menjawab atau menyapa tapi lebih tepatnya langsung mendekati Gulf dan membawanya duduk di sofa kamar dengan Gulf yang duduk dipangkuannya.

"Sakit?" Tanya Mew dengan sedihnya.

"Tidak kok, setelah melihatmu sakitku berkurang" kata Gulf dengan senyumannya.

Mew tau, Gulf tidak ingin membuat dirinya cemas. Mew tau, Gulf tidak ingin melihatnya terluka. Dan Mew tau, Gulf tidak ingin melihatnya bersedih. Karena Gulf tidak ingin melihat kekasihnya khawatir.

You Are MineWhere stories live. Discover now