[1] Jajan Ayam Api

32K 3K 459
                                    


"Mas, nanti ke BEC aja biar deket, gimana?" usul Gegem.

Kakaknya masih berkutat dengan game di hp nya, sepertinya tidak terlalu peduli dengan sekitarnya. Adiknya pun meniup poninya dengan keras, lalu menepuk kedua tangannya di depan wajah sang kakak.

"Ngopo?" Gilang akhirnya menurunkan hpnya, setelah berdecak kesal.

"Inget ya, rich-chee-se! Jangan pura-pura amnesia," ancam Gegem.

"Inget, tapi Mas mau ke tempat Dika ntar sore Dek." Ia pun mengunci hp nya, dan meletakkannya di meja. "Gojekin aja nggak mau?"

"Nggak, enakan makan di sana dong! Ayo ah, BEC doang ini deket!" rajuk Gegem.

"Jalan kaki?" tanya Gilang.

"Ya boleh, sampe sana jadi tiga porsi tapi ya?" Gegem menyeringai.

"Bujug, genderuwo kali makan banyak bener!" Gilang bergidik.

"Ya lagi jalan kaki, yang boneng aja! Aku deh yang nyetir, ya ya?" Gegem cengengesan.

"SIM aja belom ada, nyetir masih caur, ditilang berabe amat!" Gilang pun menggonta-ganti channel tv yang ternyata tak menarik itu.

"Nggaklah ini hari minggu, santuy ... ayo ih Mas, aku biar makin jago nyetirnya!" Gegem menarik-narik tangan kakaknya.

Gilang pun meneliti wajah semringah adiknya, sejujurnya tak tega juga menunda-nunda traktiran yang dijanjikan itu. Keburu duit bulanannya hancur minah kalau diundur-undur. Ia pun mengangguk malas, meskipun disopiri oleh adiknya sama saja dengan naik halilintar-nya Dufan. Toh, practice makes perfect 'kan. Obatnya cuma kudu sabar, dan kuat mental.


"Arep nang endi toh, kalian nih dolaaan terus gawean!" Suara ibunya dari arah dapur pun terdengar sampai ke ruang tv.

(Mau ke mana sih, kalian ini main terus kerjaannya!)

Sungguh pendengaran ibunya bagai sonic, setajam lumba-lumba perang.

Gilang lantas mendelik pada Gegem, agar tidak membocorkan alasan sesungguhnya dari acara traktiran itu. Adiknya hanya memicingkan mata, seolah berkata; 'iya, santuy aja keles, grogi bener!'

Adiknya pun melesat ke arah dapur, dan membantu ibunya yang ternyata sedang membuat puding cokelat kesukaan anak-anaknya. "Bu ... aku mau belajar nyetir lagi, ya?" ujar Gegem.

"Ke mana? Tadi ibu denger BEC segala, mau ngapain?" tegur Ibunya.

"Mau jajan, sama mau nyari casing hp, boleh ya Bu?" Gegem melirik ke arah ibunya.

"Ya udah, tapi jangan sore-sore, Ibu udah masak banyak. Mbok daripada jajan, mending makan di rumah to Dek?"

"Sekali-sekali doang Bu, nanti Adek bungkusin deh! Ibu mau apa? Cakwe? Batagor?" tawar Gegem.

"Emoh, ngapain, enakan gorengan bikinan Ibu," balas Ibu apa adanya. Jenis-jenis ibu-ibu pengiritan yang anti jajan kalau tidak kepepet. Okelah kalau begitu, sip!

Sementara di ruang tv ...

Bapak yang baru beres mandi pun duduk di sofa. "Brader, Bapak ikut dong ke BEC!" kata Bapak sambil menonton tv. Kebalikan dari sang istri, pria satu ini tipe-tipe suka jalan-jalan, apalagi jajan.

"Mau apa Pak? Ntar tak beliin aja, capek-capek jalan." Gilang menolak halus, "Aku mau ajarin si Gegem nyetir lagian, Bapak ntar migren kalo ikut."

"Owalah ... yowes lah, ajarin seng nggenah. Kan enak kalo sopirnya tambah banyak, pulang Madiun nanti Bapak tinggal sare ..." ujar Bapak santai.

Keeping up With the WaluyosWhere stories live. Discover now