11. bolos

403 56 1
                                    

Happy reading all..















***

Kantin belakang hari ini ramai, namun kebanyakan murid laki laki. Karena mereka mungkin mengklaim daerah kantin belakang itu teritori mereka, jadi anak perempuan kebanyakan beli makanan dikantin depan. Mereka jajan disini kalau kepepet aja atau karena mereka caper ke anak laki laki.

Geovano, atau geo. Sedang makan diujung kantin belakang bersama beberapa kakak kelas, dia jarang main bareng sama anak kelasnya. Kalau istirahat begini pasti dia nongkrong sama kakak kelas dan pergi ke belakang buat nyebat.

Anak kelas engga kaget sih karena dari kelas sepuluh Arta sudah terkenal bandel.

"Yo, cabut yok lewat pager belakang" ajak Jaka, kakak kelas yang merupakan teman satu gengnya geo.

Geo yang sedang main game langsung mendongak "Gue mah ayok ayok aja, asal gak ketauan. Emak gue kalau marah serem njir"

Jaka tertawa, "Halah gapapa kali. sekali kali."

"Mata elu sekali kali, seminggu sekali baru bener" sahut Ronald teman Jaka.

Geo lalu berdiri, mengantongi handphonenya dan bersiap pergi, "Yaudah gue ngambil tas dulu kekelas. Lu berdua langsung aja di tkp tungguin gue!" katanya sambil berlalu.

Geo jalan agak tergesa, dijalan banyak adik kelas yang menatapnya dengan terpana. Karena menurut mereka geo itu ganteng, badboy dan cool abis. Ga selengean kaya temen temen sekelasnya. Cowok wattpad banget.

Geo engga gubris mereka sama sekali, sebab dia malas berurusan dengan cewe caper.

Sekarang dia ada dibelakang kelas, membuka jendela sambil berbisik.
"Sstt riz! riz!"

Hariz yang merasa terpanggil langsung menoleh sambil berdecak pinggang, "apaan?"

"ambilin tas gue cepet"

"buat apa? Mau jadi atlet lagi lu ya!" tuduhnya.

"bacot cepetan" suruh geo tak sabaran.


Hariz lalu dengan asal mengambil tas yang ada dimeja depannya.

Jaya yang melihatnya langsung melotot "Eh itu tas gue bego!"

Ternyata hariz salah mengambil tas, dengan polosnya dia menjatuhkan tas itu diatas kepala Yoga yang sedang mencoret coret buku yesha.

Kepala yoga langsung terbentur meja.

Yoga mengusap usap kepalanya yang berdenyut, kejatuhan tas anak rajin itu sakit, karena anak rajin selalu bawa buku cetak. Tidak seperti anak bandel yang bawa tas isinya buku kosong satu.

"Saket goblog!"

"Hehehe sori sori" Hariz meringis sambil menempelkan kedua telapak tangannya.
Lalu dia memberikan tas yang benar ke geo.

Geo langsung bergegas pergi, sesampainya di pagar belakang dia langsung memulai aksinya. Melompati pagar kawat dan pergi ke parkiran. Namun sepertinya hari ini bukan hari keberuntungannya.

Security sekolah atau sering dipanggil papi oleh para siswa. Sedang bersantai dibawah pohon mangga menunggu geo and the gang yang akan bolos.

WE ARE GORENGAN Squad [on Hold]Where stories live. Discover now