Prolog

527 43 21
                                    

✿✿✿

Seorang gadis berusia lima belas tahun dengan rambut hitam yang sedikit pirang panjang dan dikuncir kuda, tengah berjalan menuju sekolah barunya.

Florencia Aurelia Lakeswara, dia adalah sesosok gadis yang cantik, pintar, humoris dan konyol.

Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah di SMA Harapan Bangsa. Ia berjalan sambil menggunakan name tagnya. Sesampainya di gerbang sekolah, ia langsung masuk dan berbaris bersama siswa siswi baru.

Saat ini upacara sedang berlangsung dengan tertib, upacara berlangsung selama dua puluh menit. Setelah itu siswa siswi diarahkan untuk masuk ke gedung pertemuan yang berada di lantai dua sekolah itu. Dan pada saat itu, para siswa siswi baru mendapat penjelasan tentang peraturan di sekolah. Semuanya sedang fokus dengan OSIS yang berbicara di depan. Setelah memberi penjelasan, para OSIS membacakan nama dan kelas siswa siswi baru. Floren mendapatkan kelas 10 IPA 2 setelah mengetahui kelas barunya dia pun segera menuju kelas barunya.

MOS berjalan selama tiga hari dan hari ini adalah hari kedua Floren mengikuti MOS di sekolah barunya. Ia sedang mendengarkan salah satu kakak OSIS yang sedang bicara di depan

"Oke jadi hari ini kita main games, gamesnya itu perkelompok, anggota kelompoknya random ya dari IPA 1 sampai IPA 4, dannn kalian udah dibagi setiap kelompoknya beranggota empat orang."

Kakak OSIS tersebut membacakan nama-nama sesuai dengan kelompoknya masing-masing, dan Floren pun mendapatkan kelompok, yaitu kelompok lima. Ia tidak mengenal anggota kelompoknya, semuanya adalah orang-orang baru. Namun ia tetap santai. Lalu, ia bergabung dengan kelompoknya. Setelah dijelaskan peraturan permainannya setiap kelompok mulai berdiskusi denga para anggotanya.

"Jadi siapa yang mau mulai pertama?"

"Terserah,"

"Hm gimana kalo lo aja yang..." Ucap seorang gadis bernama Hana Montana Auristela yang kerap dipanggil Hana. Ia yang menunjuk salah satu anggota kelompoknya.

"Gua?"

"Iya lu, Florencia Aurelia,"

"Oke, jadi siapa yang mau nebak?"

"Gimana kalo dia aja?" Ucap Hana lagi sambil menunjuk laki-laki yang ada di depannya.

"Oke deh sippp," lanjut Floren.

Akhirnya, mereka mulai bermain dengan dibimbing oleh dua anggota OSIS. Setelah selesai, mereka semua makan siang dengan kelompoknya masing-masing.

✿✿✿

Floren sudah mulai akrab dengan teman-teman barunya, ia sudah mendapatkan satu orang teman yang menurutnya baik dan satu frekuensi dengannya. Tepatnya adalah seorang Hana Montana Auristela. Floren melihat salah satu anggota OSIS, ia sangat tertarik dengan anggota OSIS tersebut.

Sifat penasaran Floren pun muncul, ia mencoba untuk mendekati anggota OSIS tersebut. Floren menggambil satu botol air minum yang belum ia buka, ia berniatan untuk memberikan minum kepadanya. Floren berjalan menghampirinya, Floren duduk disebelahnya, ia merasa sangat gugup bagaimana tidak gugup seorang pangeran sedang duduk bersamanya. Floren menarik nafasnya dan mecoba untuk mengontrol detak jantungnya.

"Tenang Flor lu pasti bisa," ucapnya dalam hati.

Floren berdiri dan menoleh kearahnya, namun saat ia menoleh, pria tersebut tidak ada, kemana hilangnya?

Floren berusaha untuk mencarinya lagi dan ternyata ia sedang berada di depan perpustakaan. Floren tersenyum karena ia sudah menemukan kakak OSIS yang membuatnya penasaran, Floren menghampirinya dan kembali duduk di sampingnya. Floren meilirik sekilas, ia berusaha untuk mengumpulkan keberaniannya.

"Hai kak, ini ada minum buat kakak. Kakak pasti haus kan?" Ucap Floren menawarkan air minum tersebut. Namun Floren diacuhkan olehnya.

Floren menahan kesabarannya kalo bukan karena ia kakak OSIS pasti Floren sudah memakinya.

"Ah iya, sebelumnya kenalin saya Florencia Aurelia Lakeswara kelas 10 IPA 2," Floren memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangan, namun tidak ada balasan atau respon darinya.

Floren menarik nafasnya, kesabarannya sudah hampir habis namun ia harus menahannya sedikit lebih lama lagi. Ia berusaha untuk mencoba menawarkannya kembali namun tetap saja tidak ada respon apapun.

"Maaf kak, tapi lo beneran nyebelin. Permisi." Floren melempar botol tersebut ke arah laki-laki tersebut.

Untung saja ia bisa mangkapnya kalau tidak, bisa-bisa kepalanya benjol terkena botol minum yang cukup keras. Floren tidak langsung kembali ke dalam ruangan namun ia pergi ke toilet untuk buang air kecil.

✿✿✿

Hana sudah selesai merapihkan semuanya, sedari tadi ia mencari keberadaan Floren namun Hana belum juga menemukannya. Ia juga sudah menanyakan kebeberapa anggota OSIS, namun tidak ada yang mengetahuinya. Hana melihat anggota OSIS di depan perpustakaan. Hana pun menghampirinya.

"Permisi, maaf kak saya mau tanya. Kakak liat temen saya ga, dia tingginya sekitar 158-160an, rambutnya sedikit pirang terus dikuncir kuda dia murid baru kak."

"Gak."

"Oh gitu ya kak, makasih saya permisi," ketika Hana hendak melanjutkan mencari keberadaan Floren tiba-tiba ada pengumuman bahwa seluruh murid baru harus kembali ke dalam ruangan.

"Gua harap Floren udah di dalem."

✿✿✿

Dafi masuk kembali ke dalam ruangan, ia melihat sekelilingnya ia memeriksa daftar nama beberapa murid baru, ia melihat daftar nama-nama dan menghitung kembali jumlah kelas 10 IPA 2, dan benar dugaan Dafi, hitungan dengan jumlah murid yang ada di kelas ini tidak komplit. Lalu, ia mencoba mencari disekitar ruangan, namun tetap saja tidak ada. Dafi mencoba untuk mecari di luar, di taman, perpustakaan, namun tetap tidak menemukannya.

Namun saat ia mencari di sekitaran toilet perempuan ia tidak sengaja melihat segerombolan murid perempuan. Lalu, ia mendekati gerombolan tersebut. Ternyata itu adalah Floren, murid baru yang baru saja menawarkannya minum. Ia buru-buru masuk dan menolong Floren.

"Pergi atau gua laporin!" Ucap Dafi dengan dingin.

"Urusan kita belum selesai!" Ucap salah satu perempuan yang ada di toilet tersebut.

Dafi hanya melirik Floren sekilas, Floren yang hanya dilirik Dafi pun merasa kesal.

"Ga usah lirik-lirik kalo ga mau bantu," Floren berdiri dan kembali ke dalam ruangan, lalu bergabung kembali bersama kelompoknya, dan duduk di samping Hana.

"Lu habis dari mana, ini kenapa baju lu lecek?" Tanya Hana.

"Biasalah..." Kata Floren berlagak sombong.

Karena waktu sudah menujukkan pukul dua belas, akhirnya mereka semua pulang. Dan tiga hari sudah mereka lalui. MOS sudah berakhir, dan besok mereka semua belajar seperti biasa. Tetapi ada rasa penasaran yang belum dapat terpecahkan kira kira apa ya?




HAI SEMUA! INI CERITA PERTMA AKUU SEMOGA KALIAN SUKAA YAAAA SELAMAT MEMBACA KISAH FLOREN DAN KAKAK OSIS! 

ENJOY THE STORYY!! ꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

 SUPPORT DAN BACA CERITA INIII TERUSSS YAAA TEMAN-TEMANN!! ^^

JANGAN LUPA BUAT KASIH VOTE DAN KOMEN YAAA BIAR AKU BISA CEPET-CEPET UP PART SELANJUTNYAA!!

TERIMA KASIH SEMUAAA, ILY<33

MAAF KALO ADA TYPO 


Before Meet You [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang