13. Preparation Day

83 16 0
                                    

Aku buru-buru mandi begitu sampai di rumah. Bahkan aku belum membuka ponselku. Sengaja, biar surprise.

Wah, gila! Jantungku berdebar kencang sekali. Sedari tadi pun senyum di bibirku belum memudar.

George
|Sudah sampai di rumah?





•••




H-1 menuju perlombaan seni lukis. Satu hari tersisa dan kami (para panitia) tengah sibuk-sibuknya. Mondar-mandir, di salah satu gedung Fakultas Hukum yang telah kami sewa beberapa hari yang lalu. Dengan hall yang lumayan luas membuat kami mudah lelah.

"Crystal, ini bagaimana?" Esther memanggilku, menanyakan panggung kecil yang akan digunakan untuk MC dan juga anggota band.

"Hiasan panggungnya apa tidak terlalu heboh? Ah, anak-anak dekor dimana?" tanyaku, kemudian memerhatikan sekeliling dan mendapati anggota PDD (Panitia Dekorasi dan Dokumentasi) sedang sibuk menghias sisi-sisi dari hall ini.

"Brian!" Aku memanggil si ketua PDD.

"Ya?"

"Menurutku hiasan di panggung terlalu heboh, turunkan pita-pitanya. Bukankah balon saja sudah cukup?"

Brian terlihat menimang pendapatku, kemudian ia berjalan mendekati panggung dan menarik balon-balon itu.

"Tidak, beberapa balonnya saja yang dibuang. Pitanya tetap mengelilingi panggung. Nanti aku ubah lebih simple saja. Lebih baik dibuat melingkar dan diikat di depan panggung, tepat menghadap peserta dan penonton," sarannya. Aku mengangguk, mengerti apa yang Brian bicarakan. Terlihat lebih menarik. Lagipula, dia lebih paham.

"Kau bicarakan lagi dengan anggota mu, ya?"

Aku melihat sekeliling. Kemudian Kak Reece menghampiriku, dengan peluh di dahinya dan bajunya yang agak basah, aku tahu dia sangat lelah.

"Band-nya mana? Kapan mereka mulai rehearsal?" tanya Kak Reece terburu-buru.

"Sudah di jalan, setibanya mereka di sini, langsung mulai saja."

Kak Reece mengangguk, kemudian dia mulai berkeliling lagi. Yah, ketua pelaksana kan memang seharusnya memastikan semuanya berjalan lancar.
















Sekarang pukul 4.10 P.M dan George beserta anggota band-nya sudah datang ke gedung. Oh, jangan lupa perlengkapan musik mereka yang agak banyak itu.

Aku melihat mereka tengah mengangkat peralatan musik satu-persatu kemudian mengambil ponselku di saku dan menyuruh panitia yang tengah bersantai untuk membantu George dan teman-temannya mengangkat perlengkapan mereka.

"Thanks."

Aku mendengar George mengatakan itu kepada panitia yang tadi ku telpon. Seolah ... ia mengatakannya langsung padaku.

Lelaki itu di sana, di atas panggung, mulai menyetel gitarnya.

Aku tidak tau lagu apa yang akan mereka mainkan untuk menghibur penonton, tapi lagu apapun itu, asal George di sana, aku akan menyukainya.




•••




"RAPAT PLENO TERAKHIR!!"

George Smith | NHC (✓)Kde žijí příběhy. Začni objevovat