12. Bertemu lagi

88 14 0
                                    

Urusan dengan UKM Musik selesai, mereka menyetujui untuk tampil sebagai bintang tamu di acara kami.

Aku melepas sepatu sebelum masuk ke dalam sekretku.

"Urusan sudah selesai semua?" tanya Esther, rekan sesama divisi acara.

Aku mengangguk lesu. "Tapi kita harus memperbaiki rundown agar bisa disebar ke seluruh panitia," jawabku.

Esther mengangguk kemudian mengambil laptopnya untuk mulai memperbaiki susunan acara di Ms. Word.



•••



Aku dan Blake pulang larut malam lagi, rapat pleno memang selalu menghabiskan banyak waktu.

"Aku lapar," ucapku ketika kami berdua sudah keluar dari gedung UKM.

"Aku tidak."

Aku menoleh ke arah Blake, aku lapar dan dia tidak itu berarti aku harus keluar membeli makanan sendiri.

"Oh ayolahh, aku tau kita masing-masing membawa mobil hari ini. Masa kau tega tidak mau menemaniku ke McD sebentar?" gerutuku sambil memasang wajah kesal.

Ia memutar bola matanya, "Hanya makan, lalu pulang."

Aku tersenyum. "Okey!"

Mobil Blake membuntutiku di belakang dan dalam 15 menit kami tiba di McD terdekat.

Aku selalu takjub pada restoran yang buka selama 24 jam karna banyak sekali orang yang masih berkeliaran di sini.










"Paket panas special dan Oreo Mc Flurry!"

"Itu pesanan kita dipanggil," kata Blake, aku langsung bergegas mengambil makanan kami.

"Crystal!"

Aku menoleh ke orang-orang yang sedang mengantri. "George?"

"Apa yang kau lakukan di sini malam-malam?"

Aku mengangkat makananku, "Makan. Ah- aku duluan ya!"

George tersenyum kemudian melambaikan tangannya. Aku tak menyangka bisa bertemu dengannya di sini. Gila. Kota ini sangat sempit.

"George?" tanya Blake.

Aku mengangguk. "Sial, kenapa bisa bertemu di sini?"

"Kenapa? Bukannya kau suka dengannya?" tanya kembaranku lagi.

Aku menghembuskan napasku kuat-kuat. Ingatan tentang George mengirimiku pesan melalui ponsel Lexi kembali muncul dan aku mulai menggerutu lagi. Sepertinya Blake lebih memilih bungkam dari pada bertanya.

"Boleh duduk di sini?"

Ketika aku mendengar suaranya, aku tau itu George. Aku menatap Blake lalu ia mengisyaratkan George yang sedang berdiri sambil memegang nampan untuk duduk, dan aku mengambil tasku di bangku sebelah. Well, kami menempati meja untuk 4 orang, wajar saja George memilih duduk di sini. Keadaan di McD yang kecil ini sedang ramai sekali.

"Sendirian?"

Wow, aku tidak menyangka Blake memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"Yup, baru saja pulang dari sekret, latihan untuk pembukaan acara kalian hehe," respon George.

Aku otomatis tersenyum, mendengarnya berbicara dan tertawa, juga dengan keberadaannya di samping kananku. Kapan lagi aku bisa merasakannya?

"Crystal, kenapa tidak membalas pesanku?"

Aku menoleh, "Hah?"

Dia mengambil ponselnya di kantong celana lalu menunjukkan layar ponselnya padaku. "Kau belum membacanya," katanya lagi.

Aku tertawa canggung, sebenarnya ... aku sudah menghapus pesannya.

"Yah ... Kau tau lah, sedang sibuk begini pasti pesanmu tertimbun haha." Aku memberikan jawaban seadanya, toh itu tidak sepenuhnya bohong.

"Hm ... "

Aku buru-buru menghabiskan makananku namun Blake masih santai menyendok Mc Flurry-nya.

"Aku cuci tangan sebentar," kataku, lalu pergi ke rest room dan meninggalkan mereka berdua.

Ketika aku sudah menyuci tanganku, Blake sudah siap dengan tas dan kunci mobilnya. Membuatku bergegas mengambil milikku.

"Kami duluan George," seru Blake.

Aku mengangguk ke arah George kemudian lelaki itu menarik ujung tasku. "Eeh ... ? Kenapa?" tanyaku, panik.

"Ah, maaf. Tapi, tolong balas pesanku kalau kau sudah sampai di rumah."

George Smith | NHC (✓)Kde žijí příběhy. Začni objevovat