10. The Beginning

126 26 6
                                    

Gak nyangka terakhir update 2 bulan lalu😭











"Ini es krim kalian," kataku sambil memberikan kresek berisi es krim yang sudah sedikit mencair.

"Wah, kalau tidak niat mending tidak usah dibelikan dong!" sungut Dyn saat merasakan es krimnya mencair, sedangkan aku hanya tertawa.

"Ngomong-ngomong, kapan pentas seni melukis organisasimu itu dilaksanakan?" tanya Emelyn sambil berusaha menjilat eskrimnya.

"Dua minggu lagi," jawabku.

Emelyn mengangguk sebagai jawaban.

"Eh! Mam Fenny gak masuk!" seru sang ketua kelas dari bangkunya, matanya lekat melihat ke layar ponsel di genggamannya.

"Gak masuk teross! Memangnya dia aja yang sibuk?" Nina emosi sambil membanting penanya ke atas meja. Aku paham apa yang ia rasakan, Nina kan anak BEM U, BEM F dan organisasi lain yang super duper sibuk, dia pasti merelakan kesibukannya di organisasi untuk masuk kelas yang katanya 'UTS'.

Aku menghembuskan napasku keras-keras. Masalahnya adalah dosen ini selalu mengundur UTS dan menggantungkan kami. Satu setengah tahun selalu mendapat dia sebagai pengajar, sudah muak dengan ketidakjelasannya.

"Make-up class dong?" tanya Dyn ke ketua kelas, sedangkan yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya. "Mungkin," jawabnya ragu-ragu.

Aku menoleh ke Dyn dan Emelyn bergantian karena aku duduk di antara mereka. "Mau datang ke sekretku tidak? Sambil membantu menyusun barang-barang yang dibutuhkan."

Mereka mengangguk, lalu mengikuti aku yang sudah berdiri dan berjalan keluar ruangan.

•••

"Hello Dyn dan Emelyn!!" sapa Kak Reece ketika kami bertiga masuk ke dalam ruangan.

"Aku tidak disapa juga?" tanyaku kesal.

"Hehehe kan kamu sudah sering ke sekret, ini pertama kali kalian ke sini kan?" tanya Kak Reece ke Dyn dan Emelyn.

Mereka berdua mengangguk.

"By the way, untuk juri sudah fix dapat 5?"

Aku mendongak, Kak Reece yang berdiri tengah mengajakku yang sedang duduk untuk berbicara.

"Kayaknya sudah semua kak," jawabku.

"'kayaknya' ?"

Aku menggigit bibir bawahku, tiba-tiba suasana ruangan menjadi agak canggung.

"Karena Mr. Eric belum mengonfirmasi kehadirannya," jawabku, tidak berani menatap Kak Reece.

Kak Reece mengeluarkan napasnya kasar. "Ku kira sudah semua... Lalu, kendalanya apa saja?"

Kali ini, aku memberanikan diri menatap kakak tingkatku itu, "Untuk Acara sendiri kak, kami sebenarnya sudah selesai dengan semuanya, tinggal nanti di hari-H nya saja. Kemudian untuk beberapa perlengkapan yang belum lengkap, kami sudah menghubungi CO Perlengkapan."

Kak Reece terlihat sedikit lega, wajar saja dia bertanya, dua hari lalu dia tidak datang rapat karena ada urusan keluarga. Kemudian dia berjalan ke sudut ruangan dan bermain dengan ponselnya.

Dyn dan Emelyn tiba-tiba menggenggam lenganku bersamaan. "Kenapa sih?"

"Kau yang ditanya. Tapi kami juga deg-degan."

"Eh!"

Kami bertiga serempak menoleh ke arah sudut, dimana Kak Reece berada. "Untuk Opening Ceremony, bintang tamu untuk mengisi acaranya siapa?"

Semua mata menuju ke arahku, ada CO dan member lain juga yang berada di ruangan, membuatku merasa semakin terintimidasi.

"Lo-loh... Katanya tidak jadi ada opening ceremony?" aku tergagap, sial! Kenapa aku bisa lupa sih kalau belum mendapatkan bintang tamu di acara opening ceremony.

"Apaan sih Crystal, kan memang ada acara opening!" seru Jordan dari atas sofa.

YA AKU TAU!

TAPI LUPA!





•••





"Blake?"

Aku memasuki kamar Blake yang tadinya tertutup. Aku tau dia sudah pulang lebih dulu, tapi tidak menyangka kalau ia akan tertidur lelap dengan mulut menganga.

"DON'T SNORE!" seruku kaget dengan dengkurannya yang semakin lama semakin mengeras.

Bukannya bangun karena jeritanku, dia malah semakin terlelap dalam tidurnya.

PLAK

"Blake bangun!"

PLAK

"Hah??"

"Bangun! Aku butuh rekomendasi untuk bintang tamu acara kita!"

Akhirnya Blake benar-benar membuka matanya ketika aku menamparnya untuk yang ketiga kalinya.

"Band..."

Dahiku mengernyit, "Band musik?"

Blake mengangguk, masih dengan wajah mengantuk dan setengah sadar. "Jorj..."

Syaraf di otakku langsung menyatu begitu mendengar nama lelaki itu terucap dari mulut Blake.

George Smith, organisasi musik.

Wah... Aku lupa kalau kami bisa menyewa mereka untuk tampil.

Selain itu, bukan kah ini kesempatan untuk berbicara lebih banyak dengan George?

Aku menutup bibirku yang tersenyum.

"THANK YOU BLAKE!!!!"

•••

Crystal
Hei, ini Crystal UKM Seni melukis, ada waktu?

George
Why did you introduce yourself?
Lol

Aku malu membaca balasan pesan George, tapi mau bagaimana lagi, sudah terkirim kan.

Crystal
Hehehe tidak apa-apa
Besok bisa bertemu?

George
Bisa, main ya ke sekret musik
I'll wait for you.

Crystal
Sure!



Hehehe

Hehehhehehehe

Aku tidak bisa berhenti tersenyum setelah George mengirimi sticker sebagai balasan.

I CAN'T WAIT FOR TOMORROW!

George Smith | NHC (✓)Där berättelser lever. Upptäck nu