4. Love

145 30 2
                                    

Hari ini aku harus ke sekret lagi untuk rapat yang ke dua. Jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya. Mungkin karna aku harus melewati sekret musik terlebih dahulu sebelum sampai di sekretku.

Aku pelan-pelan merapikan pakaian dan rambutku, kalaupun hari ini George melihatku setidaknya penampilanku sedang tidak kacau.

Oh, pintu sekretnya tertutup. Aku hanya bisa melihat sekilas ada beberapa orang di dalam dari balik jendela yang setengah tertutup gorden.

Aku mengercutkan bibirku.

Kecewa.


•••




"George Smith!"

Aku spontan mendongak begitu mendengar nama itu dipanggil oleh... Esther?

"Kenapa?"

Aku gelagapan begitu Esther bertanya, kemudian aku menggelengkan kepalaku.

"Kau kenal ya?" tanya gadis itu, lagi.

Aku hanya menggeleng lalu membuat diriku seolah sibuk dengan beberapa kertas di dalam map berwarna hijau.

Aku dapat melihat Blake yang berpangku laptop dan kertas yang berserakan di sampingnya kini tengah menatap ke arahku. Aku menaikkan sebelah alisku.

"George Smith siapa?" tanyanya setengah berbisik.

Aku pura-pura tidak tau.




•••




"Tadi kau bilang tidak tau."

Aku hanya mengunyah pringlesku yang tinggal setengah begitu Blake kembali bertanya tentang George.

"Aku hanya menghindari pertanyaan Esther," kataku. Kami sudah berada di rumah dan sekarang aku tengah menemaninya begadang mengerjakan tugas.

"Jadi, George itu anak musik?"

Aku menggeleng, "Bukan, dia mahasiswa akuntansi."

"Tapi ikut organisasi musik, kan?"

"... Iya."

Blake memutar kedua bola matanya. "Sama saja kalau begitu."

"Kau tidak akan marah, kan?" tanyaku, pelan-pelan, memastikan kalau Blake tidak akan marah.

Lelaki itu menghela napasnya kasar. "Kau tau kan rumor anak musik bagaimana? Kalau pun aku tidak memberitahumu, harusnya kau sudah tau."

Aku menundukkan kepalaku. Blake benar, aku tau rumor itu, hanya saja aku sudah terlanjur jatuh cinta pada George. Pura-pura lupa akan rumor itu, pura-pura tidak tau kalau 90% rumor tersebut benar.

Rumor bahwa anak musik memang suka bermain hati.

"I just don't want you to get hurt."

"I know."





















Let me tell you a little bit about Blake. He is nice, seriously very nice to anyone, even stranger.

And someone that I don't want to remember came to his life months ago, pretended like she is worth to Blake. With a beautiful voice of her that made Blake even fell so deep into his own feeling. Blake has done so many duets with her, either to her campus thingy and her YouTube contents.

She consciously took advantages of Blake nice side. She asked anything that Blake could and could not do.

It slowly killing him when he was forced to do any of thing he could not, just because a girl that he loved so much.

It's just break my heart when I saw he cried.

And now, he just don't want me to get hurt. He just don't want me to feel the same thing as he did, because he loves me. So much.

George Smith | NHC (✓)Where stories live. Discover now