8. First Date

801 39 11
                                    

Exlyn hanya diam, menatap jalanan lewat kaca mobil milik cowok yang tengah mengemudi disampingnya kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Exlyn hanya diam, menatap jalanan lewat kaca mobil milik cowok yang tengah mengemudi disampingnya kini. Exlyn enggan memulai percakapan, bahkan Exlyn tidak peduli kemana Aidan akan membawanya pergi malam ini. Dipikirannya, ia hanya berdoa semoga Silvi tidak akan mengamuknya ketika ia pulang nanti.

"Lo mau kemana?" Exlyn menoleh menatap Aidan dengan kesal.

"Kan lo yang ngajak, emang kalo jadi pacar boongan harus ya keluar jalan bareng?" Aidan mengangguk tanpa menatap Exlyn, membuat Exlyn mendengus sebal. Terserahlah, Exlyn tidak ingin berdebat dengan Aidan.

Pada akhirnya Aidan mengajak Exlyn ke salah satu mall dikota mereka. Mereka memasuki mall setelah Aidan memakirkan mobilnya. Aidan berjalan lebih dahulu, diikuti Exlyn dibelakangnya.

"Mau cari makan dulu?" Tawar Aidan pada Exlyn.

"Udah makan," jawab Exlyn singkat. Aidah menghela napasnya, mencoba sabar menghadapi Exlyn yang sikapnya lebih dingin darinya. Jika ingin membuat gadis itu baper maka Aidan tidak boleh bersikap dingin seperti pada cewek lain. Exlyn itu dingin, jadi Aidan harus hangat untuk meluluhkannya.

"Mau apa? Mau main Timezone? Atau mau coba nonton? Atau lo mau yang lain?" Aidan mencoba menawari Exlyn, memberi pilihan pada cewek dihadapannya kini.

"Terserah," lagi lagi yang Aidan dapatkan hanya jawaban singkat dengan nada dan ekspresi yang datar dari Exlyn.

"Oke, kita coba nonton." Pada akhirnya Aidan yang kembali menentukan. Aidan menarik tangan Exlyn, membawa Exlyn ke lantai dimana bioskop XXI berada.

Aidan menatap jajaran poster film yang tengah tayang. Otaknya kembali berfikir, film apa yang disukai Exlyn? Apa iya Aidan harus bertanya lagi? Aidan menduga jawaban Exlyn pasti tak jauh berbeda seperti tadi. Exlyn menatap Aidan, dirinya menghela nafas. Sebenernya ia sedang tak ingin menonton apapun. Karena Exlyn sedang tak memiliki mood untuk melakukan apapun, tadinya ia ingin istirahat saja dirumah Cecil bersama kedua sahabatnya itu.

"The Nun?" Aidan menatap Exlyn, dan akhirnya ia bernapas lega saat Exlyn menganggukkan kepalanya setuju.

Exlyn mengiyakan karena ia ingin semua ini cepat berakhir dan ia bisa cepat berbaring diatas ranjang king size milik Cecil. Aidan bergegas membeli tiket, beruntung filmnya akan segera diputar. Jadi mereka tak perlu menunggu, Aidan juga tak lupa membeli popcorn berukuran jumbo dan 2 cup minuman berukuran besar.

"Ayo masuk, film nya langsung diputer." Aidan menggandeng tangan Exlyn, menariknya kedalam bioskop setelah memberikan popcorn dan minuman pada Exlyn.

Film diputar sejak 30 menit yang lalu, dan sudah tak terhitung lagi banyak Exlyn menguap ditempat duduknya. Sungguh, Exlyn sangat bosan dengan film yang kini tengah ia tatap dengan malas. Exlyn mencuri pandang pada Aidan yang tengah duduk disampingnya, Aidan terlihat begitu fokus pada film dilayar depan sana.

Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang