Seonggok masalalu yang benar-benar merubahnya. Lalu tiba-tiba datang badai yang menerjangnya, memporak-porandakan lautan hatinya yang terdalam.
Masalalu yang terulang kembali dengan parasnya yang sama namun raga yang berbeda.
Ketika kepingan hati ya...
"Ji, jangan lama-lama duduk disitu, pindah kedekat gue aja. Emangnya kenapa? Biar gak dikerubung semut, soalnya lo manis sih" ___SAN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__Fragment of heart
--00--
14.30
Sejak 30 menit yang lalu sekolah sudah dibubarkan. SMA Pelita tidak menerapkan sistem fullday maka dari itu hari sabtu tidak diliburkan, berbeda dengan sekolah yang fullday maka hari sabtu libur.
Panas hari ini begitu menyengat kulit, serasa terbakar oleh api. Langit yang biru dan tak terlihat sedikitpun awan-awan disana. Matahari yang berada ditengah-tengah langit tak henti-hentinya memancarkan cahaya ke bumi.
Satu gelas.
Dua gelas.
Tiga gelas.
Mungkin ini sudah beberapa gelas eskrim yang telah Jia habiskan bersama Nara dikedai eskrim yang bersebrangan dengan gedung sekolah.
"Gila hari ini panas banget!". Nara yang tak henti-hentinya menyuapkan eskrim rasa strawberry nya. Sesekali dia merem melek saking enaknya. Perlu diketahui Nara perempuan ini kalau sudah menyangkut tentang kesukaannya, maka akan berubah sangat lebay amat lebay.
"Tiap hari juga panas." Acuh Jia yang juga setia menyuapkan eskrim rasa coklat miliknya.
"Ih Ji! Hari ini tuh panas nya beda!" Terang Nara.
"Terserah lo deh."
"Eh btw ini udah yang keberapa gelas?".
"Dua? Tiga? Empat?". Tanya Jia dengan mengaduk-aduk eskrim coklat nya yang menggiurkan.
"Gila!". Teriak Nara
"Lo---"
"Jian!". Ucapan Jia terpotong begitu saja oleh perempuan yang tiba-tiba memanggil nama Jian. Perempuan tersebut sama sepertinya memakai baju sekolah dan terlihat sebaya.
Jia mengkerutkan kening. Merasa tak asing dengan nama Jian yang tadi dilontarkan oleh perempuan di depannya.
"Lo manggil gue." Jia menunjuk dirinya sendirinya.
"Iyalah gila lo! Masa lupa sama gue!".
"Nama lo siapa?"
"Lo ben---"
"Udah jawab aja"
"Caramel"
"Lo suka panggil gue Cara beda sama yang lain yang selalu panggil gue amel." Sambungnya.
