🍁Twelve🍁

75 18 2
                                    

Pagi yang cerah Virtsya sangat bersemangat untuk bersekolah, dia masih tetap ceria walau hatinya tetap hancur.

Seperti biasa dia kesekolah memakai angkot.

"Adek yang kemarin naik angkot saya ya" Tanya pak supir itu.

"Iya pak emang kenapa ya?"

"Hmm gapapa dek cuman ade harus sabar aja kalo di ejekin sama temen nya"

"Iya pak makasih"

Supir itu pun memberhentikan angkot nya tepat di sekolah Virtsya, karena dia sudah mengenali sekolah itu dan Virtsya.

Setelah Virtsya turun dari angkot itu, banyak siswa siswi yang sinis terhadap nya, dan mata mata yang selalu memperhatikan nya dengan rasa jijik, namun Virtsya tak pernah menghiraukan nya.

"Idihh jijik gue, seorang murahan, sekolah di sini iwuuww" Ucap teman baru Vanesa.

"Beruntung kamu Nes udah ga berteman lagi sama dia, tar kmu ketularan murahan lagi"

Vanesa hanya diam saja tak berkata sepatah kata pun, di dalam hati nya dia merasa kasihan pada Virtsya, namun dia juga merasa jijik atas kelakuan nya.

"Eh Vir bisa ga tar malem ladenin gua" Ucap salah satu siswa cowo.

Virtsya langsung pergi dengan air mata yang tak bisa dia tahan, hatinya ingin menjerit, hati nya hancur, tak bisa dia menahan semua perih yang dia rasakan.

Brukk

Tiba-tiba tak sengaja dia menabrak orang, dia kaget ternyata itu Raffa.

"Raffa" Ucap Virtsya lirih

Namun Raffa hanya diam saja se akan-akan dia tak mengenali Virtsya, karena dia hilang ingatan.

"Udah Raf lo jangan tergoda sama si penggoda itu" Ucap salah satu teman nya.

Raffa langsung pergi bersama teman nya, dia tak memedulikan lagi Virtsya yang hatinya sangat hancur.

Virtsya terdiam sendirian sambil posisi duduk di lantai dia tak kuasa menahan semua perih yang dia rasakan.

"Hey pelacur jangan, jangan nangis tar cantik nya ilang, terus ga laku hahaha"

Hiks hikss

Tangis Virtsya tak berdaya.

"Ada apa ini pada ngumpul di sini?" Ucap salah satu guru.

"Ini bu lihat dia bekerja malam menjadi penggoda, masa dia masih sekolah di sini, bisa hancur repotasi sekolah ini bu"

"Virtsya kamu ikut ibu ke ruang BK sekarang" Tegas bu guru itu.

Virtsya berjalan dengan lunlai di belakang guru nya.

Sesampai nya di ruang BK Virtsya dipersilakan duduk.

"Virtsya maaf ya ibu ga bisa menerima kamu sekolah di sini lagi, kelakuan kamu itu udah patal"

"Iya bu maaf, saya akan keluar dari sekolah ini. Permisi" Ucap Virtsya sambil pergi.

Virtsya kembali ke kelas nya untuk membawa tas nya, namun semua teman-teman nya mengejek nya, keadaan nya sangat benar-benar hancur.

"Kalo aku si malu ya, mending miskin dari pada harus jual diri kaya gitu"

"Untung cantik kalo jelek ga bakal laku"

"Iwuw iwuw iwuw males gua liat nya"

Cuman Raffa dan Vanesa yang cuman fiam saja.

Virtsya lari jauh dari sekolah itu karena dia tak tahan sama semua ejekan teman nya.

***
Sorry ya guys kalo cerita nya ga sesuai sama yang di harapkan, and jangan lupa ya guys vote cerita nya.

Virstsya (Sad Girls)Where stories live. Discover now