Chapter 0.8🌱

56 50 0
                                    

LOVE LINE
-Bukan darinya-

Pagi telah kembali, matahari bersinar cerah secerah senyum gadis yang sedang memakai dasi sekolah. Setelah bercermin ia keluar dari kamar untuk sarapan bersama dengan keluarga kecilnya.

Memiliki rasa yang lebih itu tentunya akan selalu berpengaruh kepada mood, terkadang jika seseorang itu membuat bahagia maka mood akan sangat baik dan jika seseorang itu membuat sebaliknya sudah dipastikan bisa badmood seharian. Dan itu terjadi hanya karena rasa, dan didukung oleh peran penting seseorang yang menjadi objek nyata.

Setelah selesai sarapan seperti biasa Eza sebelum berangkat ke kantor akan mengantar Liza kesekolah terlebih dahulu.

Perjalanan menuju sekolah sangat tidak terasa karena mood Liza sedang bahkan sangat baik, itu terjadi karena kiriman paket tadi malam.

"Nah gak biasanya kamu senyum-senyum kaya gini Liz, " ujar Arsan aneh dengan Liza yang tersenyum bahagia sejak turun dari mobil Eza.

Seakan-akan Arsan seperti menyadarkan Liza bahwa dirinya terlalu berlebihan dan Liza mengelak "Emang biasanya Liza suka senyum kok San."

"Tapi ini beda."

"Ada apa? " tanya Dion yang baru saja bergabung dengan Arsan dan Liza.

"Ehh, kok bisa yaa adik-kakak akur kembar lagi, " ucap Liza mengalihkan perhatian kepada Dion dan Dira yang baru saja datang, dan objek Liza adalah tangan Dion yang menggandeng tangan Dira.

"Bukannya Liza juga akur ya? " tanya Dira.

"Akurnya 1menit, " jawab Arsan, dan Liza malah pergi ke kelas tanpa mengajak mereka karena tidak sabar ingin bertemu dengan pengirim paket bunga tadi malam.

"Ehh Liza... " ujar Dira mengejar Liza yang masuk kekelas tanpa mengajak mereka.

"Tumben udah masuk kelas, " tanya Syila yang sedang menyalin tugas dari buku Arsan.

"Harusnya belum, tapi Liza tuh nyelonong masuk ke kelas, " jawab Dira yang kesal dengan Liza karena meninggalkannya, perkara sederhana yang mampu mendefinisikan bagaimana mereka tidak ingin kehilangan satu sama lainnya.

"Ohh, Liza kenapa? " tanya Syila.

"Aku gak papa dong, " ucap Liza.

"Beneran? " tanya Syila.

"Iyaa. "

"Cerah amat mukanya sekarang, stok moodnya sekarang 1000% yakan. "

Ketika Syila, Dira dan Arsan sedang menggoda Liza, tiba-tiba Rio masuk dengan wajah bahagia sambil berkata "Ehh Aku punya permainan " dengan lantang.

"Ada yang mau jawab? " tanya Rio kepada teman-teman dikelasnya dan orang pertama yang menyahuti Rio adalah Alia "Apa hadiahnya? " tanya Alia kepada Rio.

"Sebentar, permainannya adalah Tebak-tebakan siapa yang jaga, " ujar Rio menjelaskan.

"Maksudmu? " tanya Rian tidak mengerti dengan nama permainannya.

"Jadi permainan ini adalah menebak siap yang akan menjadi pengawas ulangan kita hari pertama, hadiah bagi yang menjawab betul akan mendapatkan uang. "

LOVE LINE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang