Chapter 0.3 🌱

106 87 1
                                    

-Mulutmu Harimaumu-

🌱🌱

Menghilang penat dengan cara berkumpul dengan orang tersayang itu merupakan cara terbaik yang pernah ada.

Namun sayang suara derap langkah membuat sekelompok orang yang sedang berkumpul itu menghentikan aktivitasnya. Mereka terlihat seperti pencuri yang tertangkap basah, suara seseorang itu mulai terdengar rasa takut dan gugup mulai melingkupi salah satu dari sekelompok mereka dan siapa lagi kalau bukan Liza. "Nah, belum pulangkan? " tanya Eza kepada mereka.

"Abaaanggg, " ujar Liza bertopeng wajah senang melihat sang Abang menghampiri, tidak ada cara lain selain berbohong.

"Ahaha ada Ala Amornya Abang, " sambil tersenyum kepada adiknya, Eza hanya tidak tau saja bahwa Liza sedang memakai topeng palsunya.

"Eh ada Rio, Arsen dan Dio " mengabsen satu persatu yang sedang duduk. "Arsan, Abang Eza. "

"Oh Arsan, " setelah dibenarkan oleh Arsan barulah Eza betul memanggil nama Arsan, Arsan namanya bukan Arsen.

"Aku juga Dion bukan Dio, Abang Eza " Dion ikut menegur lagi-lagi Eza salah memanggil nama orang.

"Oh, ini Syila dan Dira betulkan? " dan kali ini dia baru benar, mungkin berhubung mereka perempuan jadi Eza benar memanggil namanya.

"Good Bang Eza betul, " ucap Syila kepada Eza sambil mengacungkan jempolnya.

"Abang boleh gabungkan? " ucap Eza dan hal itu membuat kami semua terdiam, bagaimana ini apakah akan baik-baik saja jika Eza bergabung? Mereka khawatir dengan Liza.

"Gimana boleh gak? " ucapnya lagi setelah 2menit tidak ada jawaban dari mereka.

"Ala? " tanya Eza kepada kepada Liza yang hanya diam dari tadi, ingin rasanya ia bertanya ada apa dengan adiknya tapi ia urungkan lebih baik nanti ia bertanya dirumah.

"Tentu, Abang boleh gabung, " ucap Syila membantu.

"Kenapa gak dari tadi. "

"Maaf Bang, Abang mau minum apa? Rio yang pesenin. "

"Rio bayarin? "

"Ahh biar Liza aja yang bayarin Bang, " ucap Dion menyenggol lengan Liza berharap Liza sadar dari lamunannya.

"Beneran La? " tanya Eza kepada Liza namun yang di tanya tiba-tiba saja kehilangan fokusnya, Eza sedikit memegang pundak Liza namun masih saja Liza melamun.

"Aaa.. Iy aa, Bang " ucap Liza setelah mendapat cubitan dari Syila agar dirinya fokus kembali.

"Kenapa pada tegang? " tanya Eza karena tidak biasanya mereka seperti itu, wajah ceria mereka kemana? Apakah dirinya ada salah?

"Tegang? Engga kok Bang kitama santai iyakan Bang Dion, " tanya Dira kepada Dion. "Iya bener tuh. "

"Come on kalian ada apa? " tanya Eza mencoba mengambil alih suasana yang tegang itu.

"Engga ada apa-apa Bang beneran. "

"Ada masalah disekolah? "

LOVE LINE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang