2. Dihukum

66 14 4
                                    

Hai haii, sebelum baca bisa minta tolong untuk pencet bintang di kiri bawah? Kalau sudah, makasih banyak!


.

.

.

Setelah kejadian tadi pagi mereka menyerahkan kejadian itu kepada bawahan keluarga Kiki. Mereka telat datang kesekolah dan mendapatkan hukuman dari guru piket- Pak Geo yang kabarnya guru killer di sekolah, yang kebetulan menjaga gerbang sekolah hari ini. Mereka mendapatkan hukuman lari 10 putaran di lapangan yang sangat luas. Sial? Memang, hari sial ini telah menimpa mereka yang telah menabrak gerobak tukang cilok, di suruh lari 10 puteran, lalu ada kejadian apa lagi yang menanti selanjutnya? Ntahlah.

Saat di putaran ketiga Liana merasa kepalanya berdenyut, Liana memperlambat larinya. Melihat ke depan dengan pandangan buram, dan akhirnya jatuh pingsan. Kiki tersentak, baru mengingat Liana memiliki kelemahan di olahraga. Setelah mendapat izin dari pak Geo, Kiki langsung membawa Liana ke UKS.

\(-3-)/

Setelah sadar, Liana mengedarkan pandangannya. Melihat jam yang ternyata sudah jam istirahat pertama baru berbunyi dan mencari keberadaan seseorang. Kiki tidak ada di sini.

Mungkin di kelasnya- Pikir Liana.

Liana beranjak dari UKS hendak pergi ke kelasnya- 11 IPA.2, tetapi langkahnya terhenti di koridor saat mendengar suara cempreng dan familiar itu, lalu kembali berjalan ke kelas yang sempat terhenti. Tanpa berbalik pun Liana tau siapa pemilik suara itu.

"Lianaa! Huwaaa, lo gapapa?" Gadis itu berlari lalu memeluk Liana dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

"Ukh! lepasin Ara, lo mau buat gue mati ke cekik sama lo?" Gadis yang dipanggil Ara itu pun melepaskan pelukannya sambil nyengir tanpa rasa bersalah. Namanya Anara mereka berteman sejak pertama kali masuk SMP di saat melakukan MOS. Sedangkan Kiki, dari kecil sudah bersama. Karena orang tua Liana dan Kiki bersahabat sejak masa putih abu-abu.

"Ngomong-ngomong kenapa lo bisa pingsan, Na? Apa gara-gara si Jahe itu? Awas aja kalo ketemu gue remukin tuh muka- ah hei, tunggu!" Dengan wajah datar Liana berbalik menuju kelasnya, disusul Anara.

"Btw Na, katanya Ketua OSIS di sekolah ini ganteng lohh, Waketos juga gak kalah gantengnya!" Anara duduk sebelahan dengan Liana, di pojok tengah dekat jendela. Dari tahun lalu pun, Anara masih saja selalu bercerita tentang Ketua Osis yang selalu menjadi incaran para siswi di sekolahnya.

Mengingat Anara yang cantik, sudah beberapa cowok yang menjadi pacarnya, lalu putus karena sifat Anara yang terlalu hiperaktif. Walau begitu, Anara sekarang bertekad tidak ingin pacaran lagi. Tapi dia tetap berusaha ngedeketin Ketos sama Waketos. Dasar labil.

Liana merasa haus, mengambil minuman yang tadi ia sempat beli di kantin sebelum ke kelas, lalu meminumnya.

"Oiya gue denger, ada orang yang nabrak gerobak tukang cilok loh!" Dengan cepat Liana menyemburkan minumannya dan terbatuk-batuk. Anara yang melihat Liana hanya memberi tatapan aneh. Tapi tidak Anara pedulikan, dan kembali melanjutkan cerita.

"Dan lebih parahnya, abang cilok nya kritis sampai masuk RS gegara terlempar 1 km. Itu masuk berita tau. Orang yang nabraknya bego banget gak liat-liat. Bego banget kan Liana, ahahaha!" Tanpa rasa bersalah Anara tertawa ria dan Liana hanya menanggapi dengan tertawa pelan lalu memakan permen kesukaannya.

Bagaimana tidak? Orang yang telah menabraknya Liana- tidak, lebih tepatnya Kiki lah yang menabraknya. Lalu Anara kembali bercerita hingga bel istirahat pertama usai.

20-Apr-2020

RaelianaWhere stories live. Discover now