12. Tebak-Tebakan

3 3 5
                                    

Liana dan Kiki pergi membeli permen seperti janjinya waktu itu. Mereka berhenti di toko makanan manis yang terkenal mahal. Setelah belanja dari toko itu mereka memutuskan untuk pergi ke taman terlebih dahulu.

"Nih." Liana memberikan beberapa permennya ke Kiki sambil duduk di rumput yang hijau menghadap ke danau.

"Sankyuu¹." Kiki mengambil permen dari Liana, lalu terlintas sebuah ide. "Main tebak-tebak kuy!"

"Males." Liana berbaring dengan kedua tangan yang menjadi bantalan kepalanya sambil makan permen.

"Hewan, hewan apa yang kepala di kaki, kaki di badan, dan badan di kaki?" Tanpa memedulikan tanggapan Liana, Kiki mulai permainan tidak jelasnya dan menatap mata Liana dengan semangat.

"Hah? Kan gue bilang males-" Ucap Liana terpotong.

"Udah jawab aja napa, kan tinggal jawab doang."

"Jawabnya kan juga butuh mikir!" Dengan kesal Liana berpikir dan Kiki menunggu jawaban dari Liana. "Kelabang?"

"Bukan." Kiki berusaha menahan tawanya.

"Laba-laba? Kumbang?"

"Bukan. Bukan."

"Au ah! Gue nyerah!" Liana menoleh ke Kiki yang berada disampingnya juga menatap Liana sambil menahan tawa.

"Kecoa diinjek! Bwahahaha!" Kiki tertawa dengan lepas. Garing, tapi biarinlah, biar Kiki puas. "Oke, gue lagi kalo lo kagak mau." Liana hanya bergumam kesal sambil memalingkan wajahnya.

"Penyakit, penyakit apa yang sering di pelihara orang?" Kali ini Liana berpikir lebih lama.

"Flu?"

"Chigau²."

"Batuk?"

"Nope."

"Kanker? Jantung? Amnesia?"

"Bukan. Bukan. Dan bukan. Nyerah?" Kiki tersenyum miring melihat Liana belum menyerah.

"Hati?" Liana memukul Kiki yang sedang tertawa terbahak-bahak saat mendengar jawaban Liana.

"Lo disakitin sama siapa sampe lo bilang sakit hati yang sering dipelihara orang? Ahaha." Di sela tawanya, Kiki melirik Liana yang terdiam. "Liana?" Liana tersentak, lalu melihat ke Kiki.

"Ah, j-jadi apa jawabannya? Gue nyerah." Dengan gagap Liana berusaha mengalihkan pembicaraannya. Tentu Kiki menyadari itu seperti ada yang disembunyikan oleh Liana tanpa Kiki ketahui.

"Serius mau tau?"

"Ya iyalah! Mau apalagi emang?"

"Mau kamu hehe."

"Gebuk nih! Cepetan jawab apaan?!"

"Iya-iya, jawabannya Pusing." Liana mengangkat satu alisnya, Kiki yang menyadari itu langsung menjawab.

"Pusing Anggora, pusing Persia, pusing Scottish-"

"ITU KUCING BAMBANGG BUKAN PUSINGG!" Kiki tertawa terbahak-bahak sampai memengangi perutnya. Liana menghela nafas kasar, heran dengan sahabatnya ini. Kiki melirik Liana ingin sekali bertanya tentang tadi, tetapi untuk saat ini Kiki urungkan niatnya.

Setelah bermain dengan permainan tidak berfaedah, mereka memutuskan untuk larut ke dalam pikiran masing-masing. Kiki kembali memikirkan perkataan Liana yang sempat mengalihkan pembicaraannya. Liana menatap Kiki yang serius dengan pikirannya, Liana bertanya.

"Ki, gue tau lo mau bilang apa." Liana dengan lempeng bertanya. Kiki tersentak dan menoleh ke Liana

"A-apa gue ketahuan mikirin perkataan Liana?" Batin Kiki cemas, lalu menaikan satu alisnya dan menjawab.

"Apa?" Kini Liana tertawa, Kiki yang melihat Liana pun kebingungan.

"Bener kan? gue tau lo mau bilang apa." Setelah beberapa detik kemudian, Kiki baru paham arti dari ucapan yang Liana katakan. Dengan datar Kiki menjawab.

"GARINGG!"

Liana tidak peduli, yang penting bisa ngasih tebak-tebakan walau hanya sekali. Kemudian Kiki muncul ide, Kiki mengelitik perut Liana yang sensitif jika di pegang langsung oleh orang lain.

"Bwahahaha! Ampun, udah ki, gak kuat gue! Ahaha, ampun!" Liana tertawa terbahak-bahak.

"Lo kira gue kasih ampun? Rasain nih!" Kiki melanjutkan kegiatannya sampai seseorang membuat mereka berhenti bermain.

"Ekhem! Yang mesra-mesraan tolong di kondisikan tempat dan waktunya." Ucap seseorang. Liana dan Kiki menoleh ke sumber suara, mendengar suara yang tidak asing bagi mereka.

"Kak Cevin, kak Rapha?!" Ucap mereka dengan kompak.

"Yups, it's me." Ucap Cevin sambil tersenyum menyilaukan. Rapha menatap tajam Liana dan Kiki bergantian.

===============
Note: 1. Sankyuu= makasih, 2. Chigau= salah.

28-Feb-2020
(07-Nov-2022/revisi)

RaelianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang