Inggris assignment

10 5 0
                                    

Bel istirahat berdering aku,Nada dan Melody berjalan sambil mengobrol menuju kantin sesekali kami bercanda dan tertawa akibat celotehan Melody.

"Eh eh!miss udah kirim tugas inggrisnya."ujar Nada sambil menatap layar ponselnya.

"Yaudah pulsek ini kita kerkel mau?"ucapku.

"Mau!di cafe dekat sekolah ya!"aku mengangguk sebagai jawaban dari perkataan Melody.

"Lo pada mau pesen apa?biar gue pesenin."ujar Nada.

"Mie ayam aja tiga."balasku dan Nada mengangguk.

Aku mengedarkan pandangan,melihat sekeliling yang sangat ramai.Aku mengalihkan pandanganku pada ponsel yang kubawa sampai akhirnya terdengar pekikan riuh dari sekitar yang membuatku kembali mendongak.

Gabriel dan empat cowok lainnya datang dan hal itu rupanya yang membuat sekitar menjadi berisik.Aku bingung,tak biasanya seperti ini.

"Gabriel jadi famous ya."ujar Melody yang masih menatap Gabriel dan teman - temannya.

"He em."balasku.

"Nih pesanan kalian."ucap Nada sambil memberikan mangkuk mie ayam pada kami.

"Makasih Nada."balasku.

"Iya santai aja btw itu Gabriel mendadak terkenal ya?"ujar Nada sambil terkekeh.

"Iya lo bener Da,kok bisa ya?setahu gue dia ansos dan temenan cuma sama Billa sebelum pacaran sama Adeline sih."sahut Melody seraya memakan mie ayamnya.

"Wah kak Adel membawa perubahan besar."balas Nada.

"Empat cowok itu siapa sih?kok gue gak tahu?"tanyaku.

"Gue juga gak tau,kita kudet ya haha."kekeh Nada.

"Udah lah ngapain ghibahin cowok gak jelas itu mending kita makan dan inget pulsek kita kerkel!"aku dan Nada mengangguk.

Selepas makan kami berdua memilih kembali ke kelas dan membaca buku.Itung - itung persiapan ujian kenaikan kelas yang akan diadakan enam hari lagi.

Cepat sekali memang,tak terasa sebentar lagi aku akan kelas dua belas lalu lulus dan kuliah.Aku akan berdu nasib di dunia ganas dan entah apa yang akan terjadi kedepannya.

Bel masuk berbunyi dan guru pengajar kami tiba.

•••

Seusai bel pulang kami langsung menuju cafe dekat sekolah.Dan ah,tentang Gabriel aku sudah tidak di antar pulang lagi oleh nya hanya berangkat bersama saja.

"Lo pada mau pesen apa?"tanya Nada.

"Americano satu."jawabku.

"Gue juga deh."sahut Melody.

"Oke,gue pesen dulu."balas Nada.

Sambil menunggu Nada memesan aku dan Melody mengerjakan sedikit tugas yang di berikan miss terlebih dahulu.

Tak lama Nada datang dan ikut bergabung mengerjakan tugas bersama.

Saat asyik menulis tiba - tiba saja kepalaku sakit,pandanganku kabur,dan perutku juga ikut sakit.

Aku memegang kepalaku dengan kedua tangan berusaha mengingat mengapa kepalaku bisa sakit.

Astaga!aku belum minum obat!sedangkan aku makan mie dan meminun coffe,tamat sudah riwayatku.Batinku.

"Em...gue ke toilet sebentar ya."tak menunggu jawaban mereka aku langsung berlari ke toilet dan menyambar tasku.

Di dalam toilet aku mencuci wajahku dengan air dan mengeluarkan obat serta air mineral lalu aku langsung meminumnya.

Kenapa aku lupa kalau aku punya penyakit keras...Batinku.

Selepas meminum obat itu kepalaku berangsur membaik dan kuputuskan kembali ke meja tempat aku duduk tadi.

"Lo ngapain aja sih lama bener."ucap Melody.

"Kebelet tadi."bohongku.

"Eh eh Bill,liat deh Gabriel sama kak Adel."kata Nada sambil menunjuk ke arah kursi pojok.Aku mengikuti arah tangan Melody dan melihat pemandangan yang ah,membuat hatiku sakit.

"Gaya pacaran mereka lebay banget,makin gak suka gue sama kak Adel!"ujar Nada geram,apalagi setelah mengingat kejadian Billa di bully oleh Adeline hanga karena cemburu.

Bagaimana tidak?mereka makan cheese cake suap - suapan lalu tertawa dan saat Adeline ingin minum ia merajuk manja ke arah Gabriel agar ia memegang gelas minumannya.

Hati ku sakit melihatnya,apalagi saat raut bahagia Gabriel yang terpancar jelas dari wajahnya saat sedamg bercanda dan tertawa bersama Adeline.

Yang penting dia bahagia.Batinku.

Nada yang menyadari perubahan raut wajahku berkata."Udah gausah sedih,kalau dia emang jodoh lo dia bakal mendekat sendiri."aku mengangguk.

Kami lanjut menulis lagi sampai akhirnya waktu menunjukan pukul 17.00 dan kami memutuskan untuk pulang ke rumah.

Sebelum keluar dari cafe aku melirik sekilas ke arah Gabriel dan Adeline yang masih belum beranjak dari duduknya dan teru bercanda sejak tadi.

Ku hembuskan nafas dan mulai berlalu keluar dari cafe.

Susah ya cemburu sama orang yang nyatanya hanya menganggap kita sebagai sahabat.

•••

Votment guys!

Oh iya ceritaku ini akan aku usahakan up setiap hari dan satu hari aku up 2 part hehe.

Udah ya,sekian.

                               ————peachybmilk

Kita pernah ada ✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu