Nica to know u

50 10 2
                                    

Setelah kejadian seminggu lalu hampir setiap hari aku berangkat dan pulang bersama Gabriel karena kebetulan sekolah kami sama. Entah sejak kapan kami tiba - tiba dekat dan menjadi seorang sahabat.

Hari-hariku yang abu - abu kini penuh warna karenanya. Tingkah konyolnya,polosnya,begonya dan masih banyak hal lain yang selalu membuatku tertawa.

"Billa! Tutup mata deh aku mau surprise."aku menurut saja dan menutup matakku.

"Jangan di buka! Sampai aku berkata buka."aku mengangguk dan kudengar gabriel terkekeh.

Aku tetap di tempat sambil menutup mata sampai suara motor yang sangat ku kenal tiba - tiba saja menjauhi aera parkiran,aku yang tersadar bahwa aku sedang di bodohi segera membuka matakku.

Dan benar saja gabriel sudah ada di dekat gerbang sambil tertawa terpikal pikal.

"GABRIEL!!"pria itu semakin tertawa.

Aku berlari menghampirinya lalu menoyor kepalanya dengan kesal,"Kau ini!bahagia sekali sepertinya saat membuatku marah!"

Gabriel masih tertawa bahkan sampai mengeluarkan air mata,"Karena ekspresi wajahmu sangat cantik,Billa!"aku mendadak tersenyum dan rasa kesalku tiba-tiba saja hilang.

"Iya cantik sampai mirip sama anak monyet yang ada di kebun binatang!"lalu ia tertawa lagi dan hal itu membuatku kesal kembali.

"Gabriel! Mengapa kau sangat menjengkelkan,huh?!"kesalku.

"Kau juga kenapa cepat sekali marah,huh?!"balas Gabriel menirukan gaya bicaraku.

"Dasar plagiator! Pergi dariku jauh jauh!"kulihat Gabriel tersenyum licik.

"OKE!"lalu ia melajukan motornya dan meninggalkan billa yang melongo di tempat.

"GABRIEL!!!"pekik Billa dan itu membuat Gabriel yang sengaja berhenti tak jauh dari sekolah tertawa.

"Cepat kemari jelek!"teriak Gabriel.

"Asal kau tahu gabriel! Kau lebih jelek datiku! Ingat itu!!"pekik Billa sambil berlari mendekati Gabriel.

"HAHAHAHA!!"tawa Gabriel pecah dan Billa hanya mendengus kesal.

"Sudah ayo pulang!"aku segera naik ke atas motornya dan kami pergi menjauhi sekolah.

•••

Setibanya di rumah aku berterimakasih pada Gabriel lalu berlalu masuk ke dalam rumah.

"Aku pulang!!"pekikku.

"Wah anak papa yang cantik sudah pulang,ayo makan siang!"senyumku melebar dan langsung mengangguk lalu mendekat ke arah meja makan.

"Bagaimana sekolah hari ini?"tanya ibukku.

"Baik."balasku yang asik melahap makanan.

"Jaga terus nilaimu jangan sampai turun kamu sudah kelas sebelas sebentar lagi dua belas Kim."aku mengangguk mengiyakan.

"Sudah jangan bahas yang terlalu berbobot bahas yang santai - santai saja seperti..."ayahkku menaruh telunjuknya di dagu seperti orang yang sedang berfikir keras.

"Seperti apa pah?"tanyakku.

"Seperti apakah kamu sudah punya teman ? Sepertinya sejak SD atau bahkan TK kamu sama sekali tidak pernah membawa teman kemari."aku tersenyum kaku,memang sejak kecil aku tak memiliki teman.

"Aku ada kemajuan kok! Aku punya teman!"balasku riang.

"Mamah tebak pasti cowok depan rumah itu ya?"aku mengangguk cepat.

"Wah! Anak papa sudah besar awas lho dari cuma sahabat nanti jatuh cinta."ayahkku terkekeh.

"Ish-"ucapanku terpotong karena ibukku."Gak ada cinta cinta."

Kita pernah ada ✓Where stories live. Discover now