Tanya(relive)

764 70 6
                                    

Saat Tanya membuka matanya pagi ini yang dilihatnya pertama kali adalah hamparan bunga lili putih. Matanya berkedip bingung. Keningnya mengerut mencoba mengingat apa yang terjadi. Seingat Tanya, dia tidur seperti biasanya tadi malam. Apa Tanya lupa berdoa? Oh, tentu saja dia selalu berdoa. Doa yang selalu sama. Semoga bisa sama-sama Wafer lagi, walaupun hanya dalam mimpi.

Apa Tanya lagi mimpi?

Gak kok. Ini asli.

Terus sekarang Tanya tersesat dimana?

Ahh ga tau lah. Pusing!

Tanya bangkit berdiri dan dia baru sadar bajunya juga berwarna putih.
Ia berhati-hati melewati hamparan bunga lili itu. Tidak ada siapa-siapa di sana, kecuali dirinya. Tanya mulai ketakutan, tapi dia terus meyakinkan dirinya kalau ini cuma mimpi.

Apa dia sudah mati? Demi cincau, gak Mau. Belum nikah soalnya.

Tanya menggeleng hebat. Jarinya menjentik keningnya kuat.

Sakit!

Ia meringis. Berarti bukan mimpi. Lalu dia dimana?

Tanya mulai mempercepat langkahnya. Jantungnya berdebar kencang. Sepertinya ia diculik makhluk astral. Semoga saja makhluk itu Wafer.

Demi cincau lagi. Jangan memikirkan  hal itu sekarang, Tanya. Iya kalau Wafer yang culik, kalau alien jelek Buruk rupa, bagaimana?

Gak, gak, gak. Ini mimpi. Rasa sakit tadi juga mimpi.

Dari jauh terdengar suara orang berdebat juga tawa yang menyenangkan.

Tanya mengenal tawa dan suara itu. Tapi dimana mereka?

Tanya berputar-putar mencari sumber suara. Tapi tetap tidak ada siapa-siapa di sana. Dia hampir menangis, ingin berteriak tapi terlalu takut. Bagaimana jika ini benar-benar mimpi dan dia terbangun?

Mungkin ini kenyataan yang hanya mimpi. Tuhan, apapun itu, tolong jangan pisahkan aku dengannya lagi.

Bukk! Seseorang menabraknya dari belakang. Tanya berbalik, melihat ekspresi terkejut dari orang yang menabraknya.

"Hai, Waf," Tanya ternyum menyapa. Suaranya terdengar sumbang.

Wafer berdiri mematung. Tangannya bergerak ke mulutnya yang menganga. Digigitnya tangan itu kuat tapi tak ada rasa apa-apa.

Ialah, Wafer tuh udah mati. Mana bisa rasain sakit.

"Waf. . Kamu ga mau nyapa aku balik?" Tanya menggigit bibirnya pelan. Terlalu takut jika itu hanya halusinasinya.

Wafer berbalik pergi dan berteriak nyaring. "Orjiiiii, kenapa aku sudah mati tapi masih bisa halusinasii?" Katanya ketakutan.

Tanya ikut ketakutan. Dia mengikuti Wafer yang berjalan cepat.

Orji melihat mereka berdua tak kalah terkejutnya.

Emoticon bau. Ini aku yang gila apa jiwa mereka yang gila sih?

"Waf, kamu abis bikin manekin adik aku?"

Wafer menggeleng.

"Kok mirip banget sama Tanya."

Wafer menggeleng lagi.

"Kamu Tanya apa hantunya Tanya?" Orji bertanya serius. Seserius orang bodoh yang bertanya pada orang yang lagi bingung.

Tanya hanya menggeleng sedikit ngeri saat iya dikira hantu.

Gulali manis, sampai kapan cerita perhantuan ini berakhir.

The Sweet GhostWhere stories live. Discover now