Wafer

5.7K 399 42
                                    

Kamu tahu rasanya ketiban strawberry shortcake? Bahagia banget dong, pastinya. Apalagi yang suka manis-manis. Kayak Wafer.

Hei, Wafer itu nama orang, ya. Bukan nama makanan atau cemilan.

Lebih tepatnya namanya adalah Wafer Abidana. Meninggal dua tahun lalu. Wafer tidak tahu apa penyebabnya. Yang dia ingat hanyalah nama dan misinya saja. Itu pun diberi tahu paman malaikat.

"Ngapain lu olang senyum-senyum begitu?"

Wafer mengabaikan Xiao—teman sesama hantunya.

"Lu olang budeg, ya? Nanti lu olang malah nablak poon kalo jalan kebanyakan ngayal." Xiao kesal sendiri karena diabaikan Wafer.

"Nabrak juga nanti badan aku utuh lagi."

"Oh iya, owe lupa. Kita olang ini setan keliaran."

"Jiwa yang tak diterima surga lebih tepatnya."

"Apalah itu."

"Tadi aku ketemu orang yang bisa bantu misi aku."

"Wafel, lu olang gak sakitkan?" Hantu Cina itu menatap wajah pucat Wafer—memastikan temannya itu baik-baik saja.

"Sudah mati begini mana bisa sakit." Wafer berucap kesal sambil mendorong wajah Xiao— yang tak kalah pucat—dari depan wajahnya. "Tapi tadi itu aku beneran ketemu orang itu. Dia bisa lihat aku, tau."

"Hm, orangnya cewek kah? Cowok kah?"

"Cewek."

"Wah, Aku cemburu." Kata Xiao asal.

"Tapi kayak cowok."

"Hah? Transgender gitu? Cowok jadi-jadian ... atau, cewek jadi-jadian?"

"Apasih. Maksud aku, kelakuannya yang kayak cowok." Kata Wafer, menarik kepangan rambut Xiao yang ntah sudah berapa tahun tidak keramas.

"Gak pakai jahatin rambut cantik aku juga kali." Xiao meringis memegang rambutnya yang ditarik. "Jadi itu yang buat kamu senyum-senyum?"

Wafer mengangguk.

"Emang dia mau bantuin?"

Wafer menggeleng.

"Belum nyoba. keburu Dia lari, takut. Padahal aku ganteng, kan, Xiao? Kok dia lari ya liat aku?!"

"Soalnya muka lu olang belum disterilkan. Ya sadar diri dong, Bang. Kita ini arwah gentayangan."


The Sweet GhostWhere stories live. Discover now